Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

Tetangga menggoda (part 17)

Posted on June 4, 2025 By admin

Tetangga menggoda (part 17)

Isi Postingan:

Tetangga menggoda part 17

…. TRUE STORY…

.

.

.

Tadi sore, Mas Nata baru pulang dari luar kota.

Seperti sebelumnya, perempuan yang kucintai itu

akan lebih banyak menghabiskan waktunya di

rumah. Ke mana-mana, akan diantarkan oleh

pasangan halalnya. Gak membutuhkan jasa sopir

lagi sepertiku. Hah, aku tersenyum sumbang.

Brow, gua juga mau dibuatin sekalian. Kopi

tubruk yang ampasnya juga manis, ya. Haha …,

ujar Angga setelah berada di dekatku. Yaelah

Angga, masih diingat2 saja, kejadian konyol

waktu itu.

Saya juga. Sama seperti Angga. Mas Nata ikut-

ikutan memesan kopi. Tumben sekali lelaki itu

ngopi di sini.

Tiba-tiba aku merasa gerah. Keringat dingin

sedikit menyapa kulitku. Ada rasa khawatir

sekaligus gak nyaman.

Apa dia sedang memata-mataiku? Apa dia mulai

mencium gelagatku yang mempunyai perasaan

cinta pada istrinya? Ah gak mungkin. Kami ‘kan

jarang bertemu. Lagian, aku gak sesembrono itu,

..

memperlihatkan isi hatiku pada orang lain.

Termasuk pada Mbak Rifani sendiri. Aku gak mau

perempuan itu menjadi marah dan menjauhiku

setelah tahu perasaanku yang sesungguhnya.

Sepertinya hanya pikiranku saja yang over

thinking. Mungkin seperti inilah perasaan maling,

selalu was-was tanpa sebab, gak tenang.

Nyatanya, setelah beberapa menit ngobrol dan

main kartu remi bareng, kami gak lagi merasa

canggung. Mas Nata adalah lelaki yang supel dan

pintar menjaga penampilan, pantas saja jika

Mbak Rifani begitu mencintainya. Untuk sesaat,

aku melupakan cerita Mbak Rifani tentang Mas

Nata waktu itu.

Permainan kartu telah selesai. Berakhir dengan

gelak tawa, menikmati pemandangan wajah

Angga yang penuh dengan bedak bayi, karena dia

sering kalah.

Rif, besok kuundang kamu makan malam di

rumah, ya, ujar Mas Nata ketika hendak pulang.

Wah, ada acara apa, Mas?

..

Itu, cuma syukuran kecil-kecilan saja, kok.

Oh, okay… siap, Mas. Kuterima saja

undangannya, meski gak tahu, acara syukuran

apa yang dimaksud.

Aku sudah berada di kamarku. Menatap jendela

yang pintunya lupa belum kututup.

Waduh… untung, Emak gak liat. Kalo tau aku

belum menutup jendela hingga tengah malam

seperti ini, pasti beliau akan ngomel. Aku

berbicara sendiri sambil berjalan mendekati

jendela, hendak menutupnya.

Tanpa sengaja, kulihat lampu kamar di rumah

sebelah baru saja menyala. Kata Angga waktu itu,

kamar tersebut adalah kamar kepemilikan Mbak

Rifani.

Entah kebetulan atau apa, kamarku

berdampingan dengan kamar wanita yang

kucintai. Jendela kamarnya lebih lebar ketimbang

jendela kamarku. Jendela yang terbuat dari

lembaran kaca bening itu tertutup tirai berwarna

putih. Hingga samar-samar aku bisa melihat


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: Tetangga menggoda (part18)
Next Post: Tetangga menggoda (part16)

Related Posts

BALADA BESAN DAN MENANTU (PART38) Kisah Menarik
Malam di Pantai Kisah Menarik
Judul: Malam di Kampung Kisah Menarik
Tetangga idaman (PART45) Kisah Menarik
Tetangga menggoda (PART13) Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART22) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme