TETANGGA IDAMAN (PART39)
Isi Postingan:
TETANGGA IDAMAN PART39
… Ceritadewasa …
.
.
.
Cahaya matahari membelaiku lewat sorotnya yang berdesak-desakan masuk lewat pori-pori tirai jendela kamar.
Aku menggeliat. Tangan merentang ke kanan dan ke kiri. Rasanya ada yang aneh dan kurang.
Kurba-rba ranjang sisi kiri, kosong.
.
Mas?
Mas Nata di mana? Di kamar mndi kah? Aku beranjak ke kamar mndi, namun priaku tidak ada di sana.
Aku pun keluar kamar, mungkin Mas Nata ketduran di sofa ruang tamu karena kecapekan. Sesampainya di sana, hampa kudapat. Kubuka
pintu-pintu kamar tamu, dia pun tak ada di sana.
Angga keluar dari kamarnya dengan mengucek-ucek mata.
Ada apa sih, Mbak? Pagi-pagi sudah gaduh?
Ngga, kamu semalam sampai rumah jam berapa? Aku tidak mengindahkan pertanyaannya tadi, dan malah menanyakan hal yang lain.
Pukul sembilan deh kayaknya. Emang kenapa, Mbak?
Langsung tdur, nggak?
Enggak sih, aku masih nglembur ngerjain tugas kuliah. Emang kenapa, sih, Mbak?
Lihat, Mas Nata pulang, nggak?
Lagi-lagi aku tidak mengacuhkan pertanyaan adikku.
Iya lihat, dia pulang sebentar. Trus gak lama, pergi lagi, udah rapi pakai pakaian kantoran. Kukira dia udah pamit ke, Mbak!
Oh. Aku kembali ke kamar, meninggalkan Angga yang mungkin sedang diliputi ribuan pertanyaan.
.
.
Kubuka handphonku sendiri, menyalakan data dan mematikan mode terbang. Ingin mencari tahu keberadaan suamiku dengan bertanya
pada teman kantornya. Beberapa pesan masuk, setelah handphone kunyalakan.
Yang, maaf saya pergi mendadak
Mau pamit ka kamu langsung, tapi kamunya tdur pulas banget. Saya nggak tega untuk membangunkan
Ada meeting dengan klien di luar kota. Jadi saya tidak akan pulang beberapa hari ke depan
Sayang baik-baik di rumah ya… Jaga diri, jaga kesehatan!
.
.
Beberapa pesan dari nomor yang sama-my husband.
Lagi-lagi kau menginggalkanku, Mas, dan lagi-lagi memakai alasan bertemu klien di hari minggu seperti ini? Heh. Aku tersenyum masam.
Apakah kau pikir aku sebodoh itu, hingga memercayaimu begitu saja? Setelah membaca pesan dari Mas Nata, gegas aku membuka laptop. Mencari tahu percakapan yang ada di
dalam whatsapp Mas Nata.
Beb, saya tunggu di hotel biasanya ya. Tidak perlu bawa baju ganti, nanti beli di sini.
Sebuah pesan yang dikirim oleh nomor yang diberi nama-SG.
Hmm
Pesan panjang itu, dibalas singkat oleh Mas Nata.
Tbuhku merosot ke lantai, bak petir di siang bolong ..Dda sesak hingga sulit bernapas. Untuk sekadar menangis saja, rasanya begitu berat. Lama bergeming, hingga akhirnya ciran
bening ini luruh satu-satu. Apakah dugaanku selama ini betul-betul
terjadi?
.
.
NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin
LANJUT PART 40
Related: Explore more posts