Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

Tetangga idaman (PART42)

Posted on June 4, 2025 By admin

Tetangga idaman (PART42)

Isi Postingan:

Tetangga idaman PART42

… TRUESTORY…

.

.

.

Mereka pasti tahu, jika aku berada di kamar ini karena aku baru saja pingsan.

Aku bingung mau ngomongin apa dengan Arif. Untuk mengalihkan rasa canggung, aku mengalihkan pandangan, melihat-lihat seisi kamar.

Sebuah sarung yang mungkin lupa belum dilipat seusai salat subuh tadi masih teronggok di atas sajadah. Beberapa baju tergantung di

gantungan belakang pintu. Oh astaga, tanpa sengaja aku melihat sesuatu yang seharusnya tidak aku lihat. Ada sebuah kain segi tiga yang tergantung di sana. Aku jadi malu sendiri. Apa

mungkin, Arif menyadari hal itu, hingga kikuk saat berbicara denganku tadi.

.

.

Ingin segera keluar dari ruangan ini, tapi keadaan tubuh belum memungkinkan. Seperti bisa membaca pikiran, Arif sendiri yang

bangkit dan meninggalkanku di kamar ini sendirian.

.

.

Kok, Neng Rifani ditinggal sendirian? Nanti kalo dia kenapa-napa lagi, gimana? Suara Bulek Siti masih terdengar nyaring meski beliau berada

di luar ruangan.

Ehe… lagi kebelet pipis, Mak, jawab Arif seperti terburu-buru. Tidak lama, Bulek Siti masuk

kamar dan membawakanku sepiring makanan.

Mau disuapin, Neng?

Hmm, tidak, Bulek, terimakasih, tapi Rifani masih bisa makan sendiri, kok.

Oh, yasudah. Ayok segera di makan!

.

.

Aku mengambil alih piring tersebut. Mengamati piring yang berisi nasi putih, tumis kacang dan bakwan jagung. Rasanya sudah kenyang, sebelum makanan tersebut masuk mulut. Bulek Siti mengambilkan nasi banyak sekali. Mana bisa habis?

.

.

Kusendok nasi bersama bakwan jagung. Mengunyah perlahan, mendeskripsikan rasa. Aku belum pernah merasakan bakwan jagung

yang seperti ini. Seperti ada bumbu tambahan yang membuatnya terasa segar.

Bakwan ini, buatan, Bulek sendiri? tanyaku karena penasaran.

Iya, Neng. Kenapa? Tidak enak kah? tanya Bulek Siti panik.

Bukan itu, bakwannya enak kok. Seperti ada rasa segarnya di mulutku.

Oalah, itu karena aye nambahin rempah-rempah kunci di dalamnya. Jadi terasa segar.

.

.

Hmm, enak sekali, Bulek. Aku memakannya lahap sekali.

Bakwan itu kesukaannya Arif, katanya tidak ada bakwan yang seenak buatan emaknya. Hihihi, ujar Bulek Siti tersipu malu.

Hmmm… Aku manggut-manggut. Tidak terasa

makanan di piringku tandas. Aku heran sendiri melihat ulahku pagi ini, makan banyak seperti buto ijo. Apakah aku masih tidak sadarkan

diri? Padahal aku belum pernah makan sebanyak ini sebelumnya. Tadi Bulek Siti sempat mengambilkan bakwan lagi tanpa kuminta ketika melihat lauknya habis dan nasinya masih tersisa separuh.

.

.

Ehehe, habis, Bulek. Bakwannya enak, sih. Rasa bakwan itu seperti membuatku candu.

Oh, nanti biar aye bungkuskan bakwan yang banyak untuk dibawa

pulang. Di belakang masih banyak, kok.

.

.

NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin

LANJUT PART 43


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: Tetangga idaman (PART43)
Next Post: Tetangga idaman (PART41)

Related Posts

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART20) Kisah Menarik
TETANGGA MENGGODA (PART25) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART27) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART54) Kisah Menarik
Tetangga idaman (PART52) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART16) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme