TERDIAM DALAM TAKDIR (PART19)
Isi Postingan:
TERDIAM DALAM TAKDIR PART19
…Ceritadewasa …
.
..
…
….
Aku yang akan mengganti semua
kerugianmu! Sergah seseorang
tiba-tiba.
Semua orang menoleh pada
sumber suara, tak terkecuali aku. Di
sana seorang pria yang sangat
kukenal berdiri menjulang di bawah
Gapura pernikahan yang terhias
rangkain bunga dan tirai berwarna
gold.
Pak Danu? ujar mas Johan.
Kini bergantian semua orang
menoleh pada suami mbak Sari itu
dengan tatapan bingung. Terkecuali
aku yang memang sudah tahu jika
suami mbak Sari ini rekan bisnis
mama, sudah pasti ia kenal dengan
Danu. Secara pria minim ekspresi itu
sering muncul bersama wanita pemilik
Chandra grup.
Sari.
.
.
.
Kaumengenalnya? tanya mbak
Tentu, ia adalah tangan kanan
dan kandidat CEO di perusahaan Bu
Sandra, jawabnya yakin.
Mata mbak Sari terlihat berbinar
seolah menemukan harta karun.
Lekas ia melangkah dengan cepat
menyambut pria yang masih berdiri di
ambang gapura khusus menyambut
para tamu.
Tanpa Tedeng aling-aling, mbak
Sari bergerak cepat menghampiri
Danu.
Apa kau serius dengan apa yang
kau katakan barusan? tanya mbak
Sari sekali lagi memastikan.
Apa wajahku terlihat tidak
serius? pungkasnya. Bukan hanya
mengganti semua kerugianmu,
bahkan aku yang akan menikahi
adikmu.
T-tentu saja, jawab mbak Sari
tak percaya. Kalau begitu, ayo, Kita
mulai saja ijab kabulnya ajak mbak
Sari mempersilakan.
Tunggu! sergah bapak
mertuaku.
Tangan bapak terangkat di
hadapan wajah mbak Sari saat wanita
mata duitan itu hendak menggiring
Danu ke depan penghulu.
Cukup! Kali ini biar bapak yang
memberikan keputusan. Bapak
menatap mbak Sari dan bergantian.
Maaf, anak muda, aku tidak
menerima bantuan mu, pergilah.
Perkataan bapak mertuaku
sontak membuat mbak Sari
mengumpat kecewa dengan
keputusan orangtuanya itu.
.
.
.
Pak, apa yang Ba-‘
Aku tidak menjual anakku!
sergah bapak emosi.
Baru saja mbak Sari akan
menyela ucapan bapak, suara Danu
membuatnya mengatupkan kembali
mulutnya.
Putrimu adalah perempuan
baik-baik, ia patut diperjuangkan,
jangankan harta, nyawaku pun akan
kupertaruhkan untuk
mendapatkannya.
Entah apa yang tengah direncana
Danu. Sebenarnya aku ingin
membantu bapak mencegah niatnya
untuk menikahi mbak Salma. Namun,
ini lebih baik.
Biarlah dulu, Danu menikahi mbak
Salma. Dengan begitu kakak ipar ku
akan terlepas dari tuntutan mbak Sari.
Kedepannya nanti akan kubicarakan
dengan pria yang kini masih menatap
bapak serius.
.
.
Dari mana kau tahu, tentang
putriku? Setahuku ia tak memiliki
teman pria, selidik bapak.
Pertanyaan itu membuat Danu
terdiam dan matanya menatapku,
seolah meminta bantuan untuk
menjawab.
Ah, iya, Lilis ingat Pak. Pria ini
yang dulu menolong kami dari kejaran
suruhannya Yanto di Bar tempo hari,
ungkapku. Semoga saja bapak dan
yang lainnya percaya.
Kamu yakin, Lis? tanya bapak
aku mengangguk pasti.
Lilis yakin, Pak. Silakan Bapak
tanyakan pada Mbak Salma.
Lantas ia menyuruhku untuk
membawa mbak Salma keluar dan
memastikan perkataanku ini, benar
atau tidak.
Di dalam kamar, aku
menyuruhnya untuk mengiyakan jika
dirinya mengenal Danu.
Pria itu, Mbak, yang tempo hari
nolongin kita dari kejaran orang-orang
suruhan Yanto, jelasku.
Enggak mau, ah, Lis. Mbak takut,
bagaimana kalau dia sebenarnya
adalah gangster? ucapnya
membuatku geregetan setengah mati.
Sepertinya kakak iparku yang satu ini
termasuk salah satu korban novel
trailer yang tak sesuai dengan karakter
diam dan pemalunya itu.
.
.
.
Mbak, itu enggak mungkin,
kataku. Mbak, kalau mbak nolak pria
itu, Yanto pasti akan terus
ngejar-ngejar Mbak, secara ia pasti
masih dendam dengan apa yang telah
kita lakukan padanya tempo hari, tapi
jika Mbak Salma menikah dengan pria
bernama Danu itu, sudah pasti pria
berandal itu enggak bakal berani lagi
ganggu Mbak, jelasku panjang lebar.
Perempuan yang usianya lebih
tua dariku itu terlihat menimbang
perkataanku. tantas ia menangguk
dan menyetujui apa yang aku katakan.
Syukurlah! Setidaknya untuk saat ini
mbak Salma lebih aman bersama
Danu, di bandingkan ia harus hidup
bersama anak juragan Darma itu.
Benar-benar aku tak bisa
membayangkan kehidupan mbak
Salma jika menikah dengan Yanto.
Tapi, Lis…aku tidak
mencintainya dan dia pun begitu,
sangkalnya tiba-tiba menghentikan
langkahnya yang sedikit lagi sampai
pintu keluar.
Mbak, cinta itu enggak penting,
.
.
NoteL..i .k..e..mu penyemangat Mimin
Related: Explore more posts