Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART19)

Posted on June 4, 2025 By admin

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART19)

Isi Postingan:

ADIK IPAR PELIPUR LARAPART19

…

..

.

Bram memluk Celia lalu

mencum kening istrinya itu.

Celia berusaha tetap tersenyum

pada suaminya itu, meski

senyumnya agak getir. Pria

gagah dan tegap itu membalas

senyum istrinya, masih

mendekapnya.

Sayang, gimana kabarmu.

Kamu baik-baik saja kan?

tanyanya.

Aku baik-baik saja, seperti

yang kamu lihat, sahut Celia.

Dia sengaja tak

memberitahukan apa yang dia

alami dua hari lalu, yang sempat

drop dan sakit.

….

Syukurlah kalau kamu

sehat saja, kata Bram.

Mas ganti baju, mndi dan

istirahat dulu, kata Celia.

Nanti saja aku mndi dan

istirahat, katanya, duduk di

sofa. Dia membuka seragam

pilotnya lengan panjang warna

biru, menyisakan kemeja

putihnya.

Celia membawakanya dua

piring pancake yang baru

dimasaknya tadi kepada Bram,

meletakkannya di atas meja.

Celia kemudian menerima

telpon dari pelanggannya,

menanyakan progres gaun yang

dirancangnya.

Mas, aku ke ruang kerja

sebentar ya. Mau kirim gambar

rancanganku ke pelanggan. Mas

mau naik ke atas atau tetap di

sini? tanyanya.

Aku di sini dulu menikmati

pancake bikibanmu katanya.

Oh ya udah, aku ke atas

dulu ya, sebut Celia

meninggalkan Bram yang

sedang menikmati pancake

kesukaannya. Dia lalu

memanggil Bik Laksmi dan Tini.

Bram berbincang dengan

Bik Laksmi dan Tini tentang

situasi di rumah selama dia

terbang.

Gimana kondisi istriku

selama aku bertugas, tanya

Bram. Dua pembantunya yang

berbeda umur 20 tahun itu

sejenak saling pandang.

Maafkan kami, yang tak

becus memperhatikan kondisi

ibu, ungkapnya.

Kenapa minta maaf, apa

yang terjadi pada Celia? Kalian

tidak perlu takut untuk cerita

semuanya. Aku gak akan

memarahi kalian ataupun

melakukan tindakan lainnya.

Jadi ngomong saja terus terang

dan jangan sembunyikan

apapun dariku, tegas Bram.

Ibu dua hari lalu sempat

drop, lemas, pusing dan sakit

kepala, kata Bik Laksmi.

Ibu drop, sakit kepala? Kok

bisa. Dia ke rumah sakit gak?

Apa sudah ditangani dengan

baik, tanya Bram lagi.

Kami gak tau pak kenapa

ibu bisa sakit. Tapi memang ibu

gak selera makan. Kami sudah

berusaha masak sesuai

keinginan dan selera ibu, tutur

Tini.

Bahkan seharian hanya

makan buah dan minum air

putih, sambungnya.

…

Meski sudah kami bujuk,

tapi, ibu tetap gak mau makan.

Hingga akhirnya ibu mengeluh

sakit kepala dan pusing berat,

jelas Bik Laksmi.

Apa ibu di bawa ke dokter

saat itu? Apa sudah ada hasil

medical check up atau tes

kesehatan lainnya? tanya Bram

penasaran.

Kami ingat pesan Bapak

kalau ada sesuatu yang terjadi

pada Ibu, kami diminta untuk

segera menghubungi Den Dimas

, katanya.

Iya, aku memang berpesan

begitu. Jadi Dimas benar-benar

datang untuk membantu Celia

selama di rumah ya? katanya.

Ya pak, Den Dimas yang

panggilan dokter Budi untuk

periksa ibu, katanya.

Den Dimas yang temani ibu

selama dua hari. Ibu

berangsur-angsur membaik dan

mau makan lagi. Tadi pagi Den

Dimas baru pergi dari sini

karena harus kuliah, sebut Tini.

Oh begitu. Baguslah. Nanti

aku hubungi dia. Ok terima

kasih kalian sudah jagain ibu,

ucap Bram.

Tak lama, Celia kembali

turun, duduk di sofa di samping

Bram.

Kenapa kamu gak selera

makan selama dua hari sampai

akhirnya sakit. Apa kamu

banyak pikiran? tanya Bram.

Ya, memang lagi banyak

pikiran sehingga gak bernafsu

makan, jawabnya.

Aku gak mau kamu

mengulangi hal seperti itu lagi.

Apapun itu, kamu harus jaga

kesehatan dan makan teratur.

Aku gak mau sampai kamu sakit.

Aku mohon padamu, jangan

bertindak seperti itu lagi,

harapnya.

…

Iya baik. Aku sadar kalau

apa yang kulakukan itu tidak

baik, sahutnya.

Memangnya apa sih yang

kamu pikirkan, kata Bram

mencari tau apa yang Celia

pikirkan.

Aku akan jelaskan nanti.

Ayo, mas ganti baju dulu, lalu

istirahat. Kita bicara ini di

kamar saja, katanya lembut

Baiklah, jawabnya.

Celia mengandeng lengan

Bram menuju kamar tidur. Lalu,

pria 27 tahun itu membuka

bajunya, kemudian mndi dan

berganti pakaian.

Ayo sini, duduk di

sampingku, pinta Bram, yang

saat itu duduk di tepi tempat

tidur.

Celia menurut, duduk di

sampingnya.

Empat hari gak lihat kamu,

perasaan kamu agak kurusan ya.

Pasti karena sempat gak mau

makan dan ada yang kamu

pikirkan, tebak Bram.

Mungkin benar, aku agak

kurusan, karena gak selera

makan dan memikirkan banyak

hal tentang Mas Bram, kata

Celia mengakui apa yang

ditanyakan Bram.

Jadi apa yang kamu

pikirkan tentangku, tanya

Bram ingin tau.

Mas sibuk banget ya saat

,

bertugas sampai gak sempat

telpon dan kirim aku pesan.

Bahkan pesanku aja gak sempat

mas balas, kata Celia.

Iya, mas minta maaf kalau

bikin kamu khawatir, aku gak

bisa menghubungimu karena

jadwal penerbangan dan ada

sedikit kendala dengan pesawat

, jelasnya.

Ada masalah dengan

pesawatnya? Apa rusak atau

apa? tanya Celia.

Iya, ada kerusakan mesin

dan terpaksa mendarat darurat.

Harus menunggu perbaikan

juga, katanya.

Maaf banget, mas janji

nantinya apapun kondisinya,

mas akan hubungi kamu,

janjinya merngkul Celia.

Aku pikir mas sedang asyik

bersama pramugari, selngkuh

dengan salah satu pramugari

teman kerja Mas Bram, sehingga

mas gak menghubungi aku,

sebut Celia.

Kamu curiga pada Mas

karena gak hubungi kamu,

sehingga berpikir mas

selngkuh sama pramugari?

tanyanya kaget, tak menyangka

Celia berpikir seperti itu.

Bukan hanya karena Mas

gak hubungi aku. Tapi karena

mas gak mau berhubungan

denganku, aku berprasangka

mas selingkuh atau punya

wanita lain, pramugari,

katanya.

Aku gak mungkin

berselingkuh darimu apalagi

dengan pramugari. Mereka

bukan tipeku, bukan seleraku.

Aku itu kerja, bukan main

selingkuh sama pramugari?

tanyanya kaget, tak menyangka

Celia berpikir seperti itu.

….

Bukan hanya karena Mas

gak hubungi aku. Tapi karena

mas gak mau berhubungan

denganku, aku berprasangka

mas selingkuh atau punya

wanita lain, pramugari,

katanya.

Aku gak mungkin

berselingkuh darimu apalagi

dengan pramugari. Mereka

bukan tipeku, bukan seleraku.

Aku itu kerja, bukan main

perempuan di luar sana,

jawabnya dengan nada bicara

agak tinggi.

Lalu apa alasannya mas

selalu menolak dan ogah

bercinta denganku? Apa alasan

lain selain karena punya wanita

simpanan, berselngkuh dariku,

katanya, agak berteriak.

Lagi-lagi kita selalu

membahas itu dan bertengkar

karena perkara ranjang saja.

Kamu gak percaya padaku,

mencurigaiku, menuduhku

selingkuh hanya karena

masalah hubungan ranjang kita,

masalah sepele itu? tanyanya

lagi.

Hal ini akan selalu jadi

pembahasan selama mas gak

jujur dan terus terang padaku

alasan sebenarnya. Masalah ini

akan jadi duri dalam pernikahan

kita kalau gak diselesaikan dan

dibiarkan berlarut larut,

jelasnya.

Dan mas bilang hanya?

Mas pikir urusan itu masalah

kecil? Bukankah wajar aku

curiga selama 8 bulan mas gak

ngapa-ngapain aku, gak

memberiku nafkah batin. Dan

itu hal sepele menurut mas.

….

Tega banget, teriak Celia kesal.

Jadi maunya kamu itu, aku

harus jawab alasan apa lagi. Aku

itu kadang lelah, capek, gak

mood. Dan itu wajar saja,

sahutnya.

Jujur padaku, apa mas gak

bergairah, gak bernafsu atau

jijik kalau berhubungan

denganku? tanya lagi.

Kenapa sampai kamu

berpikiran aku tak bergairah,

laki-laki? Kamu menudingku

gak normal?, g4y? Penyuka

sesama jenis, hom0?. Keji sekali

tuduhan itu, katanya emosi.

Dengar sayang, aku ini

masih normal. Aku itu suka

perempuan bukan laki-laki,

katanya membantah keras

tuduhan Celia itu.

Kalau memang mas

bergairah dan bernafsu padaku,

ayo kita lampaskan hasrat itu

sekarang, tantang Celia.

Apa yang kamu inginkan,

yang kamu mau aku lakukan?

tanyanya.

Aku itu wanita normal,

yang ingin suamiku

menyentuhku, memberiku

kepuasan, memberiku cumbuan

mesra. Ayok lakukan, tegasnya.

Bisakah kamu gak

main-main sekarang? Aku mau

istirahat sebentar, sebutnya.

Mas gak bisa berkelit lagi

dan menghindar dariku dengan

alasan mau istirahat. Aku ini

wanita normal yang butuh

pelampiasan, tuturnya.

….

Jangan sampai aku cari

pemuas dan pelampiasan di luar

sana dengan laki-laki lain yang

bisa membuatku puas. Aku bisa

tega melakukan itu jika mas

Bram masih terus seperti ini,

ancamnya.

Kamu ini bicara aja sih?

tanyanya bingung.

Aku bilang, aku bisa tega

mengkhianati Mas Bram dengan

lelaki lain jika mas Bram tetap

gak mau menyentuhku, gak

melakukan kewajiban mas, gak

memberikanku nafkah batin.

Maka aku akan cari pria yang

bisa memuaskan aku, jelasnya,

serius dan bersungguh-sungguh.

Maaf mas, aku sudah

melakukan itu dengan adikmu.

Aku puas dengan service dan

pelayanannya. Tapi aku masih

cinta sama mas, dan tetap mau

mas jadi orang pertama

untukku, batinnya.

Kamu ini kenapa sih

sampai punya pikiran serendah

itu? tanya Bram.

Celia tak menjawab

pertanyaan Bram, dia justru

berinisiatif bercmbu dan

bercinta dengan Bram.

…

Wanita itu ingin mencari

tau, apakah suaminya itu punya

masalah sk5ual, lm4h Syhw4

t ataukah 3jkuls1 dini atau

masalah lainnya.

Dia kemudian memutuskan

melakukan apa yang dia lakukan

pada Dimas, melakukan

pekerjaan tangan dan

pekerjaan mulut’ pada alat

keperksaan suaminya.

Celia bergerak perlahan,

mendrong tbuh Bram ke

kasur, membuat pria itu

terlentang di tempat tidur. Dia

lalu membka celna pendek

yang dikenakan Bram.

….

Apa yang mau kamu

lakukan? tanya Bram,

terperanjat, memegang tangan

Celia.

Mas tdur saja. Biar aku

yang menservice mas Bram. Aku

jamin mas pasti akan bahagia

dan ketgihan, katanya.

Dia lalu memgang

kepnyaan Bram yang masih loy

O itu, lalu mulai mengcoknya

perlahan-lahan.

Benda itu masih tak berdiri,

masih lembk dan tak keras.

Dia kemudian menglum

benda itu, melkukan pekerjaan

mlut di alt vltl Bram, tapi

sepertinya tetap tak berhasil

membuatnya bangun

Jadi ini alasan sebenarnya

kan? tanyanya butuh

penjelasan.

 

NoteL..i .k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART20)
Next Post: ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART18)

Related Posts

JANGAN OM (PART27) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART30) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART6) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART71) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART11) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART06) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme