ENNY ARROW
Isi Postingan:
ENNY ARROW
Judul Cinta yang Terlarang
Bab 1 Pertemuan Pertama
Di sebuah kota kecil di Jawa, ada sebuah perumahan mewah yang dikelilingi oleh pemandangan indah sawah dan gunung. Di sini, tinggal seorang wanita cantik bernama Sara. Sara adalah seorang penulis novel erotis yang sukses, tetapi dia menyimpan identitasnya rahasia dari masyarakat. Dia memilih untuk menulis di bawah nama samaran Enny Arrow, menginspirasi dari nama penulis adult Indonesia yang dia idamkan.
Sara menyukai kehidupan yang tenang dan damai, tetapi hari ini, kehidupannya akan berubah drastis. Dia sedang duduk di teras rumahnya, menikmati segelas teh manis, ketika tiba-tiba dia melihat seorang pria tampan berjalan menuju rumahnya. Pria itu berjanggut, berotot, dan memakai kaca mata hitam yang menambah keanggunannya.
Siapa dia? tanya Sara sendiri, hati mulai berdegup lebih cepat.
Pria itu berhenti di depan pintu, lalu mengetuk-ketuk dengan kuat. Sara berdiri dan menuju pintu, menyadari bahwa tubuhnya mulai bergejala. Dia membuka pintu dan melihat pria itu dengan cemburu.
Apakah ada yang bisa saya bantu? tanya Sara dengan suara yang agak gemetar.
Pria itu menangguk, lalu menyodorkan kartu nama. Nama saya Rio. Saya baru pindah ke sini dan ingin memperkenalkan diri.
Sara mengambil kartu nama dan membacanya. Rio adalah seorang arsitek yang baru pindah ke kota ini untuk projek baru. Dia tersenyum dan mengundang Rio untuk masuk.
Mau masuk? Saya baru saja membuat teh. Inginkah kamu minum? tanya Sara dengan senyum yang lebih natural.
Rio setuju dan mereka berjalan menuju dapur. Saat mereka berjalan, Sara sadar bahwa mata Rio sedang memandangi tubuhnya dengan rasa ingin tahu.
Bab 2 Permainan Indah
Di dapur, Sara dan Rio duduk di meja kecil dan mulai berbicara. Mereka berbagi cerita tentang hidup, karier, dan impian. Sara menyadari bahwa Rio memiliki personalitas yang kuat dan karismatik, sesuatu yang sangat menarik baginya.
Kamu tiba-tiba bermimpi untuk menjadi penulis erotis? tanya Rio dengan tersenyum, mengetahui rahasia Sara.
Sara mengangguk, Ya, itu impian saya sejak kecil. Saya ingin menulis cerita-cerita yang dapat menggerakan perasaan orang.
Rio terkejut, Wah, itu sangat menarik. Apa kamu sudah pernah menulis tentang pria seperti saya?
Sara merasa pipinya panas, Mungkin, tetapi saya tidak akan memberitahu kamu tentang detailnya.
Rio tertawa, Itu artinya saya harus menebak sendiri.
Mereka berdua tertawa dan atmosfera menjadi lebih ringan. Sara menawarkan Rio untuk mengunjungi kamar tidurnya, tempat dia menulis novelnya. Rio setuju dan mereka berjalan menuju kamar.
Ketika mereka masuk ke kamar, Rio melihat buku-buku erotis yang tersimpan di rak. Dia mengambil satu buku dan membacanya dengan cermat. Ini benar-benar menarik, ucap Rio, Apa kamu pernah mencoba ide-ide ini dalam kehidupan nyata?
Sara mengangguk, Beberapa ide, tetapi saya lebih suka menuliskannya daripada melakukannya.
Rio menarik Sara dekat dan mengelus wajahnya dengan jari. Kamu sangat cantik, Sara. Apa kamu pernah berfikir untuk mencoba sesuatu yang baru?
Sara merasa hatinya berdegup lebih cepat. Dia tahu bahwa Rio ingin lebih dari hanya berbicara. Dia menangguk, Ya, saya ingin mencoba.
Rio mendekat dan mencium Sara dengan lembut. Ciuman itu mulai lembut, tetapi kemudian menjadi lebih intens. Sara merasa tubuhnya mulai panas dan dia mengelus punggung Rio dengan kuat.
Bab 3 Malam yang Tak Terlupakan
Mereka berdua jatuh ke atas kasur, masih berciuman dengan passion. Rio mengangkat baju Sara dengan perlahan, mengungkapkan kulit yang mulus dan putih. Dia mencium leher, dada, dan perut Sara dengan hati-hati, membuatnya bergetar dari kesukaan.
Sara juga tidak ketinggalan, dia mengangkang baju Rio dan mengelus otot-ototnya dengan gembira. Dia merasa kuat dan lega di sisi Rio, sesuatu yang dia belum pernah rasakan sebelumnya.
Kamu benar-benar cantik, Sara, ucap Rio dengan suara yang penuh keingintahuan.
Sara tersenyum, Terima kasih. Kamu juga sangat menarik, Rio.
Mereka melanjutkan permainan mereka, mengungkapkan tubuh satu sama lain dengan perlahan. Rio menarik celana dalam Sara dengan hati-hati, mengungkapkan rahasia terdalamnya. Dia mulai mencium dan mengecup bagian paling sensitif Sara, membuatnya bergegas dan berteriak dari kesukaan.
Sara juga tidak ketinggalan, dia mengangkang celana dalam Rio dan memegang alat vitalnya dengan kuat. Dia mulai menggerakkan tangannya dengan perlahan, menikmati perasaan kuat dan lega yang datang dari tubuh Rio.
Kamu benar-benar tahu bagaimana membuat seorang pria gila, ucap Rio dengan suara yang penuh kesukaan.
Sara tersenyum, Saya ingin kamu merasa baik-baik saja, Rio.
Mereka berdua melanjutkan permainan mereka sampai mereka tidak bisa menahan diri lagi. Rio memasuki Sara dengan perlahan, membuatnya berteriak dari kesukaan dan kelelahan. Mereka bergerak bersama, mengikuti ritme alam, sampai mereka mencapai puncak kesukaan mereka.
Saya cinta kamu, Sara, ucap Rio saat mereka berdua lelah dan puas.
Sara tersenyum, Saya juga cinta kamu, Rio.
Mereka berdua tertidur di sisi satu sama lain, puas dan lega setelah malam yang tak terlupakan.
—
Related: Explore more posts