Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART28)

Posted on June 4, 2025 By admin

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART28)

Isi Postingan:

ADIK IPAR PELIPUR LARAPART28

…

..

.

Suasana hati Bram yang

berbunga-bunga, membuat

hubungannya dengan Celia

semakin harmonis dan baik.

Tiga hari terakhir ini, Celia

bisa melihat senyum sumringah

terpancar dari bibir Bram.

Celia semakin yakin dengan

kelanjutannhubungan mereka,

dia semakin yakin Bram bahagia

bersamanya, dia akan terus

berusaha agar rumah tangga

mereka semakin harmonis.

Bram mengajaknya Celia ke

pantai, berjalan di sepanjang

tepianbpantai bergandengan

tangan.

…

Berjanjilah kita akan terus

seperti ini, romantis perhatian

dan sayang padaku. Jangan

berubah lagi ya, punya Celia.

Aku janji, berusaha jika ada

waktu luang, kita akan

sering-serinh liburan berdua,

katanya.

Aku pasti akan kangen

banget saat-saat seperti ini

nantinya jika mas kembali

bertugas, sebut Celia, memeluk

erat tangan Bram.

Tapi kamu jangan

khawatir, kita masih akan

punya quality time bersama.

Percaya padaku, katanya,

merangkul pundak Celia,

membawanya dalam

dekapannya.

Dia juga mengajak Celia

hangout bersama temannya,

Doni, Yuda, Anto dan Dika.

Ayok malam ini kita

nongki bersama

teman-temanku. Kamu pernah

minta aku mengajakmu kumpul

bersama mereka kan? kata

Bram.

Benarkah? Kamu akan ajak

aku berkumpul Engan

temanmnu? Istri mereka juga

ikut atau cuma mereka saja,

tanya Celia.

…

Kebetulan malam nanti

kita bertemu teman temanku

saja. Nanti kita jadwalkan

berkumpul dengan istri mereka

sebut Bram.Mereka bertemu di restoran

di pinggir kota, salah satu lokasi

yang biasa dijadikan tempat

untuk bertemu dan berkumpul.

Bram memperkenalkan

kembali teman-temannya itu

kepada Celia, yang disambut

ramah empat laki-laki yang

sebelumnya lebih sering

bersama Bram dibandingkan

Celia.

Kamu sudah pernah

berjumpa dengan mereka kan

sebelumnya? tanya Bram.

Iya, kamu pernah ngenalin

waktu pesta pernikahan kita.

Tapi, setelah itu gak pernah

bertemu lagi. Padahal aku kan

pengen mas ajak aku sesekali

nongkrong bersama mereka,

sebut Celia.

Hallo Celia cantik, senang

akhirnya bisa bertemu lagi

denganmu

Kali ini bertemu khusus

denganmu, sebut Yuda.

Iya, kita akhirnya bisa

bertemu dan ngobrol bersama,

kata Celia, tersenyum.

Aku dengar butikmu

semakin maju dan berkembang.

Rancanganmu juga menjadi

buruan para sosialita. Keren

sekali, puji Dika.

Terima kasih, mohon

dukungan terus ya agar semakin

sukses dan maju, pinta Celia.

Tentu saja dong, istriku

Maria salah satu pelanggan setia

butikmu, kata Dika.

Oh, ya, Maria pernah cerita

suaminya teman Mas Bram.

Ternyata dia istrimu ya. Dia

baik banget, cantik dan pintar,

sebut Celia.

…

Kamu juga cantik, seksi,

pintar, baik dan luar biasa.

Bodoh kalau sampai Bram

menyia-nyiakanmu, sebut

Doni, menyindir Bram.

Don, kamu ini kenapa

ngomong gitu sih dihadapan

Celia. Bram itu setia, dia pria

paling beruntung karena

menikah dengan wanita seperti

Celia. Dia gak mungkin

menyia-nyiakan perempuan

secantik dan seseksi Celia,

sambung Anto.

Aku juga beruntung Mas

Bram mnemilihku. Aku jadi

miliknya, dia sayang dan peduli

padaku. Aku bahagia

bersamanya, kata Celia,

menatap penuh cinta suaminya

itu.

‘Syukurlah kalau kamu

merasa beruntung memilikinya,

merasakan kasih sayang dan

perhatiannya padamu. Aku

harap kamu selalu bahagia,

jangan pernah menangis karena

dia. Kalau Bram menyakitimu,

lapor padaku, biar aku harus dia

, tegas Doni.

….

Pada suatu kesempatan,

disela-sela mereka akan

pamitan, Doni kembali

mengingatkan Bram untuk tak

menjalin hubungan terlarang

dengan Dena.

Aku tau kamu bertemu

Dena diam-dian di hotel

kemarin malam. Bisakah kamu

berhenti bertemu Dena sebelum

hubungan kalian tercium dan

terbongkar diketahui Celia,

saran Doni, setengah berbisik

pada Bram agar tak terdengar

yang lain, terutama Celia.

Kamu tau aku dan Dena

saling mencintai. Dia cinta

dalam hidupku, begitu juga

dengan Dena, dia masih sangat

mencintaiku, sebut Bram.

Kalau kalian saling

mencintai, maka lepaskan Celia.

Dia tak pantas kamu duakan.

Jangan sakiti perempuan itu,

pinta Doni.

…

Aku gak akan lepasin Celia,

tapi aku juga gak akan berhenti

menemui Dena, kata Bram.

Gila. Kamu gila Bram.

Bagaimana bisa kamu seegois

itu. Kamu harus memilih salah

satunya. Tidak bisa memiliki

dua-duanya, sambung Doni

lagi, geram mendengar jawaban

Bram.

Lagian, aku heran kenapa

Dena mnau bertemu denganmu,

menjalin kembali hubungan

masa lalu kalian yang semoga

terpisah waktu dan jarak.

Padahal dia tau kamu sudah

punya istri. Seharusnya dia

sebagai sesama perempuan tidak

melakukan itu, tidak

menerimamu lagi, sebut Doni,

tak habis pikir.

Bisakah kamu tak berpikir

negatif tentang Dena? Dia tak

salah. Cinta kami belum

berakhir. Bukankah tak ada

salah dengan cina, kata Bram.

Aku gakpaham, dia yang

kamu inginkan, mencintai Dena

tapi tak mau membiarkan Celia

pergi. Tidak sadarkah kamu apa

yang kamu lakukan itu salah?

kata Doni mengingatkan.

…

Bisakah kamu berhenti

merecoki hubunganku dengan

Celia dan Dena? tanya Bram

Aku gak merecoki

hubunganmu dengan Celia

istrimu dan Dena, mantan

kekasihmu.

Aku menasehatimu sebagai

sahabat karena alku peduli

padamu. Agar kamu membuka

lebar-lebar matamu agar tak

bersikap egois seperti itu. Cepat

atau lambat kamu pasti akan

menyesalinya, kata Doni,

menepuk punggung Bram.

Malam itu, mereka bicara

tentang banyak hal, tentang

pertemnanan Bram dan

temannya, tentang aktivitas

mereka saat berkumpul dan

harapan masa depan rumah

tangga mereka masing-masing.

Celia bahagia malam itu

setelah Bram mengajaknya

bicara dengan teman dan

sahabatnya itu.

…

Makasih mas Bram sudah

mengajakku bertemu mereka.

Aku senang dengan sikap mas

sekarang, ungkapnya,

menggelayut manja pada

suaminya itu saat mereka

kembali ke rumah.

Celia berharap

pengobatannya masalah

disfungsi seual Bram selama

ini berhasil, dia ingin Bram

membuktikannya malam ini.

Celia berinisiatif mengajak

Bram bercmbu, merangkan

hsratnya, membuatnya

bergirah.

Bram menyambut baik

ajakan Celia, mulai

melancarkan aksinya, mencum

wanita itu, menjilati bagian

senstifnya, merba dan

menggrayngi tbuhnya.

Dia kemudian membuat

Bram terngsang dengan

menyntuh alt vi al lelaki itu.

mermasnya, memainkannya

perlahan-lahan.

…

Dia bisa merasakan Bram

mulai terngsang,

kejntanannya mulai bangun

dan mengras.

Sepertinya pengobatanmu

berhasil. Aku happy banget,

pekik Celia kegirangan.

Dia terus melakukan

pekerjaan halndjob pada

suaminya.

..

Meski butuh waktu

lumayan lama untuk membuat

Mr P Bram mengeas.

Mas Bram! Apa kamu

merasa pus dan nkmat? tanya

Celia.

Iya, aku merasakannya.

Kamu membuatku begitu

tergoda dan bergairah,

bisiknya.

Mas tau, aku siap malamn

ini membiarkan kamu

membobol pertahananku. Ayo

lakukan, pinta Celia, memelas

tak tahan.

Bram kemudian melucuti

pakaian Celia, membuat wanita

itu polos tanpa pembungkus

apapun.

…

Dia kemudian mulai

melancarkan aksinya, untuk

membuat Celia merasa puas dan

menikmati layanannya.

Bram mulai lagi melakukan

foreplay, mencumi bbir,

hidung, pipi, kening, leher,

dada serta seluruh tbuh Celia.

Meski Celia merasa

terngsang dengan sentuhan

Bram, tapi dia bisa merasakan

jika suaminya itu tak

melakukannya sepenuh hati,

tapi dia tetap meminta Bram

melanjutkan permainannya itu.

…

Teruskan saja, jangan

berhenti, punya Celia, mencoba

menikmati ajsi Bram tersebut.

Tapi, nyatanya, apa yang

Bram lakukan, sejauh ini belum

bisa sepenuhnya dinikmati

Celia.

Apakah malam ini Mas

Bram mampu menuntaskan

tugasnya? Aku harap begitu,

meski aku tak yakin, batinnya.

Benar saja, belum lagi benda

tmpul itu berhasil menjbol

keperaanan Celia, pria itu

sekonyong-konyong

menghentikan aksinya, lalu

berbalik badan, kemudian

meminta maaf pada Celia.

…

Maaf sayang, aku belum

bisa melakukannya, katanya.

Yah, padahal tinggal

sedikit lagi, katanya merajuk.

Malam itu lagi-lagi Celia

belum merasakan tuntas

kewajiban suaminya padanya.

Keesokan harinya, Celia tak

menyinggung kejadian

semalam. Meski dia kecewa, tapi

Celia harus bersabar lebih lama

lagi untuk merasakan kejan

anan suaminya itu mema

ukinya.

Dia berusaha bersikap biasa

saja, seolah-olah tak terjadi

apa-apa tadi malam dalam

hubungan rnjang mereka.

Begitu juga dengan Bram,

bersikap wajar seperti biasa,

sarapan pagi, lalu menemani

Celia ke butik.

…

Bram dan Celia duduk

santai di sofa di butik sembari

berbincang dengan seorang

pelanggan.

Tiba-tiba, ponsel Bram

berbunyi, mamanya menelpon,

memintanya datang ke rumah

bersama Celia.

Ad apa mama telpon? Apa

ada hal penting? tanya Celia,

yang sempat mencuri dengar

saat Bram menyapa ibunya itu

Iya sayang! Kita diminta

berkunjung ke rumah mama

malam nanti. Mama kangen

katanya, sebut Bram.

…

Baik, aku juga sudah

hampir dua minggu gak jumpa

mama dan papa. cuma telponan

saja, kata Celia.

Mereka makam malam di

rumah orang tua Bram. Di sana,

saat itu ada Dimas juga.

Cowok itu terus

mencuri-curi pandang ke arah

Celia. Dia sangat merindukan

wanita itu, ingin mendekapnya

mesra, mencumnya untuk

melepaskan kerinduannya.

NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: JANGAN OM (PART67)
Next Post: ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART27)

Related Posts

Perkenalkan namaku Rio , aku seorang mahasiswa baru Kisah Menarik
Gelombang Hasrat di Malam Badai: Petualangan Cinta yang Kisah Menarik
JANGAN OM (PART18) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART59) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART29) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART61) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme