Tetangga menggoda ( part3 )
Isi Postingan:
Tetangga menggoda part3
…
Hari-hari berlalu, hubungan keluarga kami dengan
tetangga baru itu terjalin dengan sangat baik. Gak
jarang Emak memasak lauk berlebih hanya untuk
memberikannya sebagian pada Mbak Rifani-
nama tetangga baru tersebut-Rifani Oktavia
lebih lengkapnya.
Begitupun dengan keluarga mereka. Bahkan Mas
Ardi Winata yang biasa dipanggil Mas Nata,
memercayakan istrinya pada keluarga kami. Mas
Nata bekerja di sebuah perusahaan ternama.
Terkadang, ia ditugaskan ke luar kota hingga
beberapa hari. Emak lah yang sering menjenguk Mbak Rifani ke rumahnya, takut kalau Mbak
cantik itu membutuhkan sesuatu dan gak bisa
mengerjakannya sendiri.
Entah alasan apa yang membuat keluarga
mereka gak memperkerjakan asisten rumah
tangga. Padahal, uangnya melimpah ruah, hingga
tumpah-tumpah, mungkin. hehe. Cukup lah jika
hanya untuk menggaji seorang pekerja.
Rumah sebesar itu, Mbak Rifani kerjakan sendiri.
Mulai dari menyapu hingga mengepel. Kalau soal
makanan, sepertinya ia lebih suka beli tahu jadi,
tinggal lahap, hap nyam nyam nyam. Duh, jadi
laper.
Seorang pemuda yang tinggal bersama pasangan
suami istri itu, ternyata adalah adik kandung
Mbak Rifani. Namanya Angga. Anak kuliahan
semester satu yang jarang berada di rumah.
Pulang-pulang udah malam, tinggal tidur doang.
Kadang sehabis pulang juga masih nongkrong di
teras warung kelontong Emak yang kalau malam.
hari berubah jadi warung kopi. Entah bagaimana dulu asal mulanya. Kaum lelaki,
enggak tua enggak muda suka nongkrong
sampai begadang di teras ini. Akhirnya Emak
berinisiatif menggelar tikar dan menerima jasa
seduh wedang. Dagangan rokok Emak pun juga
kelarisan. Lumayan lah, hasilnya bisa buat
nambah-nambah belanja isi dapur.
Dari seringnya ngopi bareng sampai tengah
malam, Angga menjadi dekat denganku.
Teman-teman ngopi sudah pada pulang satu
persatu, tinggalah aku dan Angga di teras ini.
Emang Mbak Rifani ma Mas Nata tu baru
menikah ya? Trus langsung beli rumah itu?
tanyaku basa-basi. Aslinya penasaran juga, kok
mereka selalu terlihat mesra, kayak pengantin
baru.
Dah lama … sekitar tiga tahunan lah kira-kira,
jawab Angga sambil menyeruput kopi yang sudah
kedinginan.
Ah, masa sih?
Emang kenapa?
Ya enggak … mereka selalu keliatan romantis.
Kalo Mas Nata lagi libur kerja, mereka selalu
kemana-mana berdua. Kukira pengantin baru.
Hehe.
Wah, bisa jadi wisata masa depan nih. Aku juga
pengen kayak gitu. Kalo udah nikah nanti, bakal
selalu mesra ma istri, sampai tua. Yaelah, mikirir
apa sih aku ini? Kutepuk jidatku sendiri.
Hemmh. Angga tertawa mencibir, bbir sebelah
kanannya tertarik ke atas.
Apa yang salah dengan Angga, kenapa
ekspresinya seperti itu?
keliatannya aja romantis, bahagia. Padahal ….
…
Note L..i..k..e.mu penyemangat Mimin
LANJUT PART 4
Related: Explore more posts