Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART30)

Posted on June 4, 2025 By admin

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART30)

Isi Postingan:

ADIK IPAR PELIPUR LARAPART30

…

..

.

Pagi itu, akhir pekan yang

cerah, Bram menemani Celia ke

acara grand launching galeri

seni milik Maya, teman baik

Celia.

Kebetulan Bram punya

waktu dua hari sebelum

bertugas kembali.

Karena itu, Celia

memanfaatkan waktu sebaik

mungkin untuk menikmati

kebersamaanya dengan Bram.

Dia ingat kemarin siang,

saat Bram kembali ke rumah

usai terbang dari Belgia, Celia

sudah mewanti-wanti agar

Bram menemaninya ke acara

grand opening galeri tersebut.

Mas, besok pagi temani

aku ke launching galeri milik

Maya, salah satu langgananku,

yang kini jadi teman baikku ya,

pinta Celia, saat mereka makan

siang.

Sepertinya aku gak bisa

pergi. Aku sudah janji dengan

teman-temanku untuk berakhir

pekan pergi memancing, sebut

Bram memberi alasan.

..

Kok gitu sih, mas lagi-lagi

lebih mementingkan mereka

dibandingkan aku? Padahal

Cuma minta ditemani aja, hanya

dua jam saja acaranya, rengut

Celia, kecewa mendengar

jawaban Bram.

Bukan begitu. Kan selama

sebulan ini, aku selalu

menemani kamu dan hampir

tak pernah lagi berkumpul

dengan mereka. Aku sudah janji

sebelumnya. Gak enak kalau gak

pergi, jelas Bram.

Sejak kita menikah, mas

sangat jarang menemaniku

pergi ke acara temanku, Mas

terlalu sibuk sehingga gak

punya waktu untuk

menemaniku sebentar, biar

sekalian mereka tau aku masih

punya suami, sindirnya.

Maafkan aku kalau

membuatmu kecewa, tapi aku

benar-benar gak bisa

menemanimu besok, kembali

Bram menolak ajakan

perempuan cantik itu.

Ya sudah, terserah Mas

Bram saja. Aku bisa sendiri kok,

lakukan saja apapun yang mas

mau, katanya, mengalah dan

psrah.

…

Sayang, aku harap kamu

mengerti. Tolong jangan marah

ya? harap Bram, memelas,

sembari menggeser kursinya,

kemudian menggenggam

tangan istrinya.

Gak apa-apa, aku gak

marah. Aku paham dan

mengerti posisiku bagimu.

Kamugak mau membuat

teman-temanku kecewa kalau

gak berkumpul dengan mereka,

dan lebih memilih istrimu yang

kecewa. Mau gimana lagi,

sebagai istri harus menerima

dan pasrah kan, sindir Celia,

tanpa menatap mata Bram.

Dia menarik tangannya,

melanjutkan makan siang,

dengan perasaan sedih dan

kecewa.

Malam harinya, saat hendak

tidur, Bram meminta maaf

karena telah membuat Celia

sedih karena menolak

menemaninya.

….

Dia kemudian memutuskan

untuk menemani Celia ke

pembukaan galeri seni milik

putri Menteri Ekonomi Kreatif

itu.

Aku sudah komunikasi

dengan temanku, kami akan

berangkat setelah acara grand

opening galeri itu. Jadi, kita bisa

pergi bersama ke acara, sebut

Bram.

Benarkah? Mas akan

menemaniku ke sana? tanya

Celia memastikan.

Dia senang dan girang

mendengarkan perkataan

suaminya itu, kemudian

memluk pria tampan itu erat.

Bram membalas pelkan sayang

dari istrinya tersebut.

Iya, mereka akan

menungguku untyk pergi ke

luar kota. Jadi kamu jangan

sedih lagi ya. Aku minta maaf

jika membuatkmu sempat

kecewa. Kamu tau kan, aku

sayang banget sama kamu,

katanya.

…

Jadilah, pagi itu, mereka ke

acara launching galeri seni,

yang ruangannya tampak

begitu artistik tapi mewah itu

dihadiri sejumlah ibu pejabat,

para sosialita dan temannya

Maya.

Mereka umumnya adalah

pelanggan butiknya Celia dan

sering datang ke tempatnya,

untuk belanja atau hanya

sekedar berbincang serta

mengobrol saja.

Celia terlihat berbaur

dengan para tamu, tersenyum

sumringah berdiri di samping

suaminya,Celia yang sepanjang

acara terus menggandeng

tangan Bram.

Wanita cantik yang tampil

anggun dan elegan dengan itu

bangga akhirnya bisa

memamerkan suami

gantengnya, pilot maskapai

penerbangan asing, putra

seorang konglomerat di

hadapan banyak orang.

Celia wajar saja merasa

bangga dan senang, pasalnya

selama ini, temannya sering

mempertanyakaan keberadaan

Bram, yang jarang

menemaninya.

Mereka bahkan berpikir,

Bram tak mau tampil bersama

Celia di depan umum karena dia

tidak suka terlihat bersama

Celia.

…

Kini, anggapan itu sirna,

karena pada akhirnya Bram

menemaninya ke acara tersebut.

Usai acara, Bram dan Celia

kembali ke rumahnya, karena

Bram bersiap untuk pergi

bersama temannya.

Padahal, Celia sempat ingin

mengajak Bram untuk berakhir

pekan ke pantai setelah dari

acara pembukaan galeri.

Tapi, karena Bram sudah

janjian dengan

teman-temannnya untuk

menghabiskan waktu

memancing di sungai, Celia tak

mau memaksa Bram lagi untuk

berakhir pekan ke pantai.

Dia memutuskan untuk

menemnui orang tua dan

adik-adiknya di rumah mereka.

Dia kangen masakan ibunya,

nasehat bapaknya, dia ingin

mengobrol dengan

adik-adiknya.

Sementara Bram, pergi

menemui dan menjemput

temannya untuk pergi ke luar

kota, ke daerah pergunungan,

ke villa.

…

Teman yang dia maksud

ternyata Dena, yang kini

kembali menjalin hubungan

kasih dan menjadi kekasih

gelapnya, kekasih rahasianya.

Pada dasarnya, cinta mereka

belum kelar. Kisah mereka

belum usai dan baru saja

dimulai kembali.

Bram berbohong pada Celia

tentang temannya, padahal dia

ingin bertemu dan

menghabiskan waktu akhir

pekan ini bersama Dena.

Dena tampak begitu senang

dan gembira begitu melihat

Bram menjemputnya di

apartemen Lena. Karena, hanya

dia yang tahu betapa Dena

masih sangat mencintai Bram.

Dia ingin sahabatnya itu

bahagia dengan cinta

pertamanya, dengan pria pujaan

hatinya. Itulah sebabnya, Lena

sangat mendukung hubungan

keduanya, meski itu salah dan

terlarang.

Dia berpikir, tak ada yang

salah dalam cinta, meski Bram

saat ini berstatus suami dari

wanita lain.

Dena sudah menunggunya

di ruang tamu apartemen yang

lumayan mewah dan besar itu.

Dena yang kini merupakan

tenaga dan staf ahki khusus di

Kementeria Parivwisata itu

langsung memeluk Bram begitu

melihatnya masuk ke

apartemen sahabat baiknya itu.

Aku rindu kamu, bisik

Dena.

Aku juga rindu banget,

sahut Bram, mendekapnya lebih

erat sembari mencium

rambutnya Dena.

Wanita itu tersenyum

bahagia dan sumringah

mendapat perlakukan manis

dari Bram tersebut.

…

Keduanya baru hari ini

bertemu lagi. Karena Bram baru

kembali kemarin siang setelah

empat hari bertugas menjadi

pilot ke Eropa, dan hanya

berkomunikasi jaralk jauh saja.

Sementara, Lena

memperhatikan keduanya

dengan senang dan turut

bahagia dengan pertemuan

kedua insan yang sedang

kasmaran tersebut.

Beb, apa kamu sudah lama

dan bosan menungguku datang

?, maaf ya aku terlambat,

katanya, duduk di sofa di

samping kekasihnya itu.

Gak kok, aku gak bosan,

hanya galk sabaran aja pengen

melihat wajahmu dan

bermanjaan denganmu, jawab

Dena, mantap penuh percaya

diri sembari menyandarkan

kepalanya di bahu Bram.

…

Sebelumnya, tadi malam,

Bram menghubunginya, untuk

memberitahukan kalau dia gak

tega melihat Celia sedih dan

kecewa karena penolakannya.

dia gak tega bila tak menemani

Celia ke pembukaan galeri seni.

Beb, bisakah kita pergi ke

luar kota agak siangan sedikit?

aku harus temani Celia sebentar

ke grand opening galeri seni

temannya. Setelah itu, aku akan

jemput kamu dan kita langsung

berangkat, kata Bram.

Ok, gak apa-apa. Aku rasa

gak lama juga kan, paling dua

tiga jam saja kalian di acara itu,

aku akan tunggu, sahut Dena.

Makasih sayang, kamu

memang selalu ngertiin aku,

puji Bram.

Bram sengaja tidak

menjemput Dena di rumahnya,

karena permintaan wanita yang

sudah resmi jadi kekasih

rahasianya itu sejak seminggu

lalu.

Menurut Dena, saat ini

lebih baik hubungan mereka

dijalin secara diam-diam dan

sembunyi-sembunyi, terutama

dari kedua orang tuanya Dena.

Meski dulu, ayah dan

ibunya sangat setuju dengan

hubungan dia dan Bram, dan

ingin punya menantu seperti

Bram.

…

Namun kini, mnereka

keberatan jika Bram kembali

berteman dengan Dena,

mengingat status pilot itu yang

kini menjadi suami perempuan

lain.

Karena, mereka menilai

hubungan Dena dan Bram tidak

akan bisa hanya sebatas teman

saja, karena ditakutkan lebih

dari itu.

Ada kecurigaan dari ayah

dan ibunya Dena kalau mereka

akan terlibat affair dan

perselngkuhan karena

sebelumnya keduanya pernah

punya hubungan spesial dan

saling mencintai.

Kamu harus menjaga jarak

dengan Bram. Ingat, dia tidak

sendiri sekarang, dia suah

berkeluarga dan punya istri,

pesan ibunya, sehari setelah

Dena kembali ke rumahnya dari

Islandia, yang bekerja di sana di

bidang pariwisata dengan gaji 1.0

6 miliar rupiah per tahun.

Beberapa hari setelah itu,

saat Dena hendak makan di

restoran bersama Bram, ibunya

kembali mengingatkan Dena.

Bu, aku dan Bram hanya

makan bersama karena kita

sudah bertahun-tahun tak

bertemu. Ibu jangan khawatir

ya. Aku gak mungkin menjalin

hubungan dengannya, sebut

Dena.

…

Saat itu, meski Dena masih

sangat mencintai Bram, tapi dia

tak ingin kembali menjalin

hubungan rahasia dengan pria

beristri.

Sebab, menjalin hubungan

kembali dengan Bram, tak

ubahnya seperti berjalan di atas

tungku kayu tipis yang siap

membakar dirinya kapan saja.

Nyatanya, pertemuan

keduanya secara diam-diam

yang begitu intens, membuat

Dena tak kuasa lagi menolak

cinta Bram padanya yang masih

menyala dan tetap besar. Karena

sejujurnya, dia juga

menginginkan Bram kembali

kepelukannya.

..

Dena sudah siap dengan

segala resiko yang akan dihadapi

nantinya, bahkan mungkin

akan di cap pelakor, perebut

suami orang, wanita muahan,

wanita simanan, atau sebutan

menyakitkan lainnya.

Bahkan, Dena sudah siap

jika suatu hari istrinya Bram,.

Celia melabraknya. Dena sudah

bertekad tak akan berpisah lagi

dengan Bram, apapun yang

terjadi.

Dia akan tetap berada di sisi

lelaki itu. Dia tak akan lari dan

menjauh lagi seperti 8 tahun

lalu.

Berada disampingmu,

merebahkan kepalaku di

bahumu, rasanya begitu hangat

batin Dena.

Kamu masih ingin

bermanja -manja lebih lama

denganku ya? gak mau kita pergi

cepat-cepat ke Vila? kata Bram.

Iya, tunggu beberapa

waktu lagi ya, biarkan kita

begini dulu sesaat lagi, sahut

Dena.

Kita bisa lebih puas

menyalurkan kerinduan kita di

Villa, bebas melakukan apapun

yang kita mau. Jadi ayok kita

cepat pergi ke sana. Aku sudah

gak sabar menghabiskan walktu

bercmbu denganmu, goda

Bram.

..

Apaan sih kamu, jangan

nakal ya, sahut Dena gemes,

mencubit lengan Bram, tersipu

malu.

Lena membawakan Bram

air minum, kemudian

meninggalkan mereka berdua

yang masih belum puas

melepaskan kangennya.

Setelah meneguk segelas jus

yang disajikan Lena, Bram

mulai melancarkan aksinya,

mencium lembut pipi dan

kening wanita itu, sentuhan

hangat yang sangat dirindukan

Dena.

Dia sudah lama tak

menyentuh wajah lembut Dena,

kedua telapak tangannya berada

di wajah Dena, memberinya

cuman penuh kerinduan pada

kedua bbir merah merekah

milik perempuan yang selalu

mengisi mimpi-mimpinya.

Lidhnya menyeruak ke

dalam mlut Dena, dengan

nfas panjangnya menjelajahi

rongga di dalamnya. Perasaan

rindu dan cinta berbaur menjadi

satu dengan girah yang lama

terpendam.

..

Bram melepaskan tautan

bbir Dena, kemudian

menelusuri setiap inci kulit di

leher dan telinga Dena,

membuatnya merinding dan

gemetar.

Suara deshan tipis yang

merdu mengalun dari bbir

Dena.

Ahhhhh,,, Bram,xxxxxxxxxxxxxxxxxx

deshan

lirihnya menembus telinga

Bram.

…

I love you so much, bisik

Bram di telinga Dena.

Love you too honey, sahut

Dena.

Keduanya lalu bangkit dari

sofa, berpamitan pada Lena

nas

untuk pergi ke Vila.

Di sana, mereka akan

menuntaskan segala girah dan

su yang terpendam selama

bertahun-tahun yang tak

tersalurkan.

NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART31)
Next Post: ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART29)

Related Posts

Cinta di Pantai Kisah Menarik
JANGAN OM (PART71) Kisah Menarik
Tetangga idaman (PART52) Kisah Menarik
Tetangga idaman (PART36).. Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART39) Kisah Menarik
ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART1) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme