TERDIAM DALAM TAKDIR (PART11)
Isi Postingan:
TERDIAM DALAM TAKDIR PART11
…Ceritadewasa…
.
.
.
Sejak remaja Sari sudah bekerja
keras membantu kedua orang tuanya.
Mengorbankan pendidikan demi untuk
perekonomian keluarga. Saat Hardi
sudah tak mampu lagi bekerja. Sari
pun mengambil alih semua harta
keluarga, apalagi setelah ia tahu jika
Salma dan Arman bukan anak
kandung orang tuanya. Maka semua
harta warisan jatuh atas namanya.
Di sisi lain, terlihat Salma begitu
ketakutan saat lengannya tarik paksa
keluar dari dalam mobil. la berusaha
melepaskan diri. Namun, tenaganya
tak sebanding dengan pria
berpenampilan seperti preman itu.
Lantas ia di bawa masuk ke sebuah
bar.
.
.
.
A-aku, mau pulang, ucap Salma
terbata-bata dengan wajah ketakutan.
Ayolah, kita bersenang-senang di
sini, kata pria bernama Yanto,
kemudian menenggak minuman
beralkohol yang telah tersaji di meja
yang ia tempati.
Matanya tak lepas dari
perempuan manis di hadapannya itu,
lantas tangannya meraih kerudung
yang dikenakan Salma.
.
.
Buka saja, kau akan lebih cantik
jika tak mengenakannya, katanya
membuat Salma ketakutan.
Salma menahan tangan Yanto
sembari memohon untuk tidak
melakukannya. Melihat perempuan
berkulit putih itu makin ketakutan,
justru membuat pria pemabuk itu
semakin menyukainya.
Tangan itu tak juga melepaskan,
membuat Salma semakin ketakutan
dan mulai terisak.
.
.
Tolong, lepaskan! mohon Salma,
mulai terisak. Wanita itu benar-benar
takut. Namun, tiba-tiba seseorang
menarik lengan Yanto dan menampar
lelaki itu.
Salma terkesiap menatap siapa
yang datang menolongnya dengan
sorot ketakutan, lantas memelk adik
iparnya Lilis.
Siapa kau? tanya Yanto, marah.
Tangannya memegangi ppi yang
memerah bekas tamparan
Siapa pun aku, kau tak perlu
tahu, yang harus kau tahu. Jangan
coba-coba menyakiti kakakku! Lilis
sembari menudingnya.
Oh, jadi… kau mau jadi pahlawan
buat dia. Hah! katanya, asal kau tahu
saja dia sudah aku bayar mahal untuk
menemaniku! ungkapnya dengan
nada menjijikkan.
Aku beralih menatap mbak Salma,
wanita yang usianya lebih tua dariku
itu menggelengkan kepalanya cepat,
jika apa yang di katakan pria itu
tidaklah benar.
.
.
.
Begini saja, bagaimana jika
kalian berdua menemaniku di sini
untuk berpesta, ucap Yanto tergelak.
Lantas tangannya mencoba
menyentuh Lilis Namun, adik ipar
Salma itu berhasil mengelak.
Tbuhnya mundur dua langkah.
Kemudian Yanto menyeringai dan
mulai mendekatkan dirinya pada
keduanya. Lilis mulai berpikir keras
apa yang harus dilakukan agar
terbebas dari pria brengsek di
depannya ini, tak ada seorang pun di
sini yang bisa podcast hiburan dimintai tolong, mereka
tak peduli dengan keadaan sekitar.
Lagi pula mana ada di tempat laknat
seperti ini ada orang baik.
Lilis dan Salma terus mundur,
kemudian pria dengan tato di
lengannya itu menarik Salma. Lantas
perempuan itu meronta sembari
menangis. Lilis pun berusaha
mencoba menolongnya dari cekalan
berandal itu.
Namun, pria itu mendrong Lilis
hingga tbuhnya terpental ke meja
dan kepalanya terbentur.
Kemudian Lilis menemukan botol
yang teronggok di depannya.
Diambilnya botol itu dan dengan
berani ia memkul kepala Yanto
sekuat tenaga. Seketika ia terjatuh
sambil memegangi tempurung
kepalanya yang mulai mengelarkan
drah.
Salma berlari ke arah Lilis setelah
terlepas dari cengkeraman pria itu.
Kemudian Lilis menarik lengan kakak
iparnya itu dan membawanya pergi
dari tempat ini, sebelum
teman-temannya datang, dan bisa saja
menangkap keduanya.
.
.
.
Salma dan Lilis terus berlari
menuju mobil yang tengah menunggu
di luar. Danu terkejut menemukan Lilis
berlari ke arahnya dengan
menggandeng seorang wanita yang
entah siapa.
Cepat buka! Teriak Lilis, sesekali
ia menengok ke belakang,
memastikan keduanya tak di kejar.
Namun, dugaannya salah, beberapa
pria keluar dari klub itu dan mengejar
mereka.
Cepat Lilis membuka pintu
penumpang menyuruh Salma masuk,
lanjut di susul olehnya.
Ayo jalan!
.
.
.
NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin
Related: Explore more posts