Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

JANGAN OM (PART55)

Posted on June 4, 2025 By admin

JANGAN OM (PART55)

Isi Postingan:

JANGAN OM PART55

…

..

.

Setelah beristirahat selama

seminggu, kondisi Kinan

benar-benar pulih. Namun, ia

mulai merasa bosan. Kini, Aryo

membawanya tinggal di villa,

tidak lagi mengizinkan Kinan

untuk tinggal di rumah

keluarganya. Aryo khawatir

sesuatu seperti kejadian

sebelumnya akan terulang.

Nenek Lasmi mengerti dan tidak

memaksa Kinan untuk kembali

tinggal bersamanya.

Di tengah kebosanannya,

Kinan memutuskan untuk

menghubungi Fuji, temannya.

Setelah beberapa kali nada

sambung, panggilan akhirnya

diangkat.

….

Halo, assalamualaikum,

suara ceria Fuji terdengar di

ujung telepon.

Waalaikumsalam, jawab

Kinan pelan.

Gimana kabar kamu,

Kinan? Aku kangen banget sama

kamu! Kapan kita bisa ketemu?

tanya Fuji penuh semangat.

Kinan tersenyum kecil,

meski suaranya terdengar

lemah. Belum tahu sih.

Soalnya aku belum dapat izin

dari Mas Aryo buat keluar dari

rumah.

Yah, padahal aku kangen

banget sama kamu, sahut Fuji,

nada suaranya terdengar sedih.

Udah, jangan sedih, kata

Kinan, mencoba menghibur.

Gimana kuliah kalian?

Alhamdulillah, lancar,

jawab Fuji dengan nada sedikit

lebih ceria.

Kinan terdiam sejenak

sebelum mengajukan usul.

Gimana kalau kalian main ke

sini? Aku bakal coba minta izin

sama Mas Aryo. Nanti, kalau

diizinkan, kalian main ke villa

aja.

Fuji terdiam sebentar

sebelumn menjawab, Oke, nanti

kabarin aja ya kalau udah dapat

izin dari Pak Aryo. Kirim

lokasinya juga, aku sama Sally

bakal ke sana.

Kinan tersenyum kecil. Iya,

nanti aku kabarin ya.

…

Ok aku tunggu. Ya udah,

aku matiin dulu ya, Kinan.

Sebentar lagi aku masuk kelas

lagi, sahut Fuji.

Iya, semangat ya

kuliahnya. Assalamualaikum,

ucap Kinan lembut.

Waalaikumsalam, jawab

Fuji sebelum panggilan

berakhir.

Kinan meletakkan

ponselnya di meja kecil di

samping tempat tidur. la

menghela napas panjang,

berusaha mengusir rasa

bosannya. Pertemuan dengan

Fuji dan Sally mungkin akan

menjadi penghiburan yang ia

butuhkan. Sekarang, tugasnya

hanya minta izin sama Aryo.

Kinan langsung mengetik

pesan kepada suaminya, Aryo.

Mas, boleh nggak aku

keluar bertemu teman-temanku,

Fuji samna Sally? tulis Kinan.

Namun, beberapa menit

berlalu, dan Aryo belum juga

membuka pesannya. Kinan

menghela napas, mencoba

bersabar. Ah, mungkin Mas

Aryo masih ada jadwal

mengajar, pikirnya sambil

memelukguling.

Sejak pulang dari rumah

sakit, aktivitas Kinan hanya

berkutat di kamar. Kalau lapar,

dia baru turun ke bawah untuk

makan, itu pun hanya sebentar.

Setelahnya, dia akan kembali ke

kamar untuk beristirahat, sesuai

permintaan Aryo yang khawatir

Kinan kecapaian dan jatuh sakit

lagi.

…

Saat Kinan hendak

memejamkan mata, ponselnya

berbunyi. Dengan cepat, ia

membuka pesan itu. Ternyata

pesan dari Aryo.

Nggak, kamu nggak boleh

keluar dulu, Kinan. Kamu harus

di rumah dan beristirahat,

balas Aryo singkat.

Kinan cemberut, merasa

sedih karena rasa bosannya

semakin menjadi. Tapi dia tidak

menyeralh.

Tapi aku bosen banget,

Mas. Di rumah sepi, kamu sibuk

kerja, balas Kinan. Ia

menunggu beberapa saat

sebelum mengirim pesan lagi.

Kalau gitu, boleh nggak

temen-temenku main ke villa?

Tak lamna, balasan dari Aryo

datang. Yaudah, suruh

teman-temannmu main ke villa

saja. Nggak apa-apa, asal kamu

jangan pergi keluar rumah dulu

Kinan tersenyunm lega.

Akhirnya, ia mendapatkan izin

untuk bertemu dengan Fuji dan

Sally. Terima kasih, Mas.

Nanti siang, setelah mereka

selesai kuliah, aku ajak mereka

main ke sini,

Iya, kalau begitu, sekarang

istirahat dulu biarkamu nggak

kecapean, balas Aryo.

Iya, Mas, jawab Kinan

singkat sebelum meletakkan

ponselnya.

Namun, sebelumn tidur,

Kinan mengirim pesan kepada

Fuji. Ji, aku sudah dapat izin

dari Mas Aryo. Nanti siang

kalian main ke villa ya. Ini aku

kirim lokasinya.

…

Setelah mengirimn lokasi,

Kinan akhirnya memejamkan

mata, merasa lebih tenang. Ia

tak sabar menunggu kedatangan

teman-temannya untuk

mengusir rasa bosan.

Setelah pelajaran di kampus

selesai, Fuji mengambil

ponselnya lalu mengecek pesan

dari Kinan. Ia pun tersenyum

lebar, segera mencari Sally

setelah keluar dari ruang kelas.

Ketika menemukannya, Fuji

langsung berkata, Sally, habis

ini kita main ke tempat Kinan,

ya!!.

Hah? Emang kamu tahu di

mana Kinan tinggal? tanya

Sally penasaran.

Tahu dong, ini Kinan udah

ngirim alamatnya. Dia juga

udah dapat izin kok dari Pak

Aryo, jawab Fuji dengan

antusias.

Sally mengangguk sambil

tersenyum. Oke, kita langsung

ke sana ya. Aku udah kangen

banget sama Kinan.

Mereka kemudian berjalan

menuju parkiran. Saat hendak

menuju mobil, mereka tak

sengaja berpapasan dengan

dosen mereka, Pak Aryo.

Siang, Pak, sapa Sally dan

Fuji hampir bersamaan.

Aryo mengangguk ramah

sambil menatap mereka. Kalian

jadi ke tempat Kinan?

tanyanya.

Iya, Pak. Ini kami mau

berangkat ke sana, jawab Fuji

sambil tersenyum sopan.

Aryo mengangguk pelan.

Oh, oke. Hati-hati di jalan,

ucapnya singkat.

Sally tersenyum dan

berkata, Makasih ya, Pak,

sudah izinkan kami menjenguk

Kinan. Kami kangen banget

sama dia.

….

Aryo hanya membalas

dengan anggukan sebelum

melanjutkan langkahnya

menuju mobilnya.

Fuji dan Sally kemudian

naik ke motornya. Setelah

memastikan semuanya siap,

Fuji menyalakan mesin dan

mereka pun berangkat menuju

villa tempat Kinan tinggal.

Dalam perjalanan, mereka

berbincang santai, membahas

banyak hal, terutama

bagaimana mereka merindukan

kebersamaan dengan Kinan.

Hari itu tampak cerah, dan

keduanya tak sabar untuk segera

sampai di villa.

Saat tiba di vila, Fuji dan

Sally tak bisa menyembunyikan

kekaguman mereka.

Wah, vila ini gede banget

ya, gumam Fuji sambil

menatap sekeliling. Enak

banget ya, Kinan sekarang.

Nikah sama Pak Aryo, hidupnya

jadi mewah begini.

Sally menepuk pundak Fuji

sambil berkomentar, Nggak

usah norak, deh, Ji.

Malu-maluin. Kayak nggak

pernah lihat rumah bagus aja.

Alhamdulillah kalau nasibnya

Kinan bagus. Tapi emang kamu

mau nikah sama om-omn? Kaya

sih, tapi dijadikan istri kedua?

tanyanya, setengah bercanda.

Fuji tertawa lepas. Kalau

om-omnya kayak Pak Aryo, aku

sih mau-mau aja.

Keduanya tertawa bersama

sebelumn melapor ke pos satpam

sesuai instruksi Kinan. Setelah

diperiksa, satpam

mempersilakan mereka masuk.

Ketika pintu vila dibuka, Fuji

kembali terpana.

Wah, ini mah kayak istana.

Bener-bener dapat durian

runtuh si Kinan, ucapnya

dengan nada kagum.

Seorang pembantu yang

membukan pintu pun

mempersilakan mereka duduk

di ruang tamu, lalu mengatakan

akan memanggil Kinan. Tak

berapa lama, Kinan turun dari

lantai dua dengan senyum ceria.

la berlari kecil menghampiri

Fuji dan Sally, lalu memeluk

mereka erat.

Aku kangen banget sama

kalian! ucap Kinan hampir

menangis.

….

Kami juga kangen banget

sama kamu, balas Sally sambil

tersenyum. Gimana kondisi

kamu sekarang? Udah baikan?

tanyanya.

Kinan mengangguk sambil

melepaskan pelukannya. Udah

kok, alhamdulillah, aku udah

baik-baik aja.

Mereka kemudian

berpindah ke taman belakang,

tempat yang lebih santai untuk

mengobrol.

Gimana kuliah kalian? Ada

gosip apa di kampus? tanya

Kinan penasaran.

Fuji dan Sally saling melirik,

sebelum Sally menjawab,

66

Nggak ada gosip apa-apa kok.

Tapi, kamu mending

sekarang nggak usah kuliah

dulu, deh, lanjut Sally.

Kondisi kamu kan belum stabil.

Mending istirahat aja dulu,

nggak usah mikirin kuliah.

Perkataan Sally membuat

Kinan mengerutkan dahi.

Kenapa? Kan aku udah sehat.

Lagian aku bosen banget di

rumah. Nanti kalau udah

benar-benar pulih, aku bakal

minta izin Mas Aryo buat kuliah

lagi, jawab Kinan.

Namun, Fuji justru

mendukung Sally. Bener kata

Sally Kinan. Mendingan kamu

istirahat aja dulu di rumah.

Minimal sebulan deh, jangan ke

kampus dulu. Kami khawatir

sama kondisi kamu.

Kinan merasa ada yang

aneh. Sikap kedua temannya itu

tidak seperti biasanya. Biasanya

mereka sangat mendukung

Kinan kuliah, tapi kali ini

mereka justru melarang.

Ada apa sih? Tumben

kalian ngelarang aku kuliah.

Emang ada apa di kampus?

tanya Kinan dengan nada curiga.

Fuji dan Sally saling

memandang, terdiam sesaat,

lalu Fuji menjawab dengan

senyuman yang dipaksakan.

Nggak ada apa-apa kok, Kinan.

Semua baik-baik aja. Kami cuma

nggak mau terjadi apa-apa sama

kamu. Istirahat dulu aja ya,

jangan sampai kondisimu drop

lagi.

Namun, jawaban itu belum

membuat hati Kinan tenang. la

merasa ada sesuatu yang

disembunyikan oleh kedua

temannya. Rasa penasaran

mulai memenuhi pikirannya.

Apa yang sebenarnya sedang

terjadi di kampus? batinnya.

 

Setelah Fuji dan Sally pun

pamit pulang, Kinan berniat

kembali ke kamarnya. Namun,

suara mobil Aryo terdengar di

depan vila, membuatnya

berbalik menuju pintu masuk.

Ketika Aryo masuk, Kinan

menyambutnya dengan

senyuman ceria, lalu

memeluknya erat.

Mas Aryo, kenapa baru

pulang? Kinan kangen banget,

tahu, ucapnya manja.

Aryo tersenyum melihat

tingkah Kinan. Pekerjaan Mas

banyak banget. Beberapa hari

kemarin kan Mas cuti nemenin

kamu di rumah sakit, jadi

sekarang kerjaan di kantor

numpuk, jawab Aryo sambil

meletakkan tasnya.

Kinan langsung merasa

bersalah. Maaf ya, Mas, karena

Kinan, mas Aryo harus lembur

kerjanya.

Aryo menggeleng pelan.

Nggak apa-apa, Kinan. Yang

penting kamu sekarang udah

sehat. Mas seneng banget,

ucapnya tulus. Sambil mnelihat

sekeliling, Aryo bertanya, Loh,

teman-temanmu udah pulang?

Iya, Mas, baru aja beberapa

menit yang lalu, jawab Kinan.

Aryo mengangguk dan

mengajak Kinan masuk kamar.

Setelah mandi dan mengganti

pakaian, Aryo duduk di sisi

tempat tidur, tampak lelah.

Kinan mendekatinya, duduk di

samping, lalu berkata pelan,

Mas, boleh nggak Kinan kuliah

lagi?

Aryo menatap Kinan serius.

Kondisi kamu kan baru aja

pulih. Mending kamu istirahat

aja di rumah. Mas nggak mau

kamu kecapean.

Kinan cemberut, merasa

kecewa. Tapi, Mas, Kinan

bosen di rumah terus. Tiap hari

cuma tiduran, makan, tidur lagi.

Kalau di kampus kan ada Fuji

sama Sally. Lagian Kinan nggak

bakal kecapean kok. Kuliah

cuma sebentar-sebentar aja,

ujarnya mencoba merayu.

Namun Aryo tetap tegas.

Kinan, kondisi kampus sekarang

sedang nggak kondusif.

Sebaiknya kamu di rumah aja

dulu sampai semuanya

membaik. Baru nanti kamu bisa

kuliah lagi.

Perkataan Aryo dan

teman-temannya tadi, membuat

Kinan bingung. la merasa ada

yang disembunyikan. Ada apa

sih sebenarnya di kampus, Mas?

Tadi Fuji sama Sally juga

tumben-tumbenan ngelarang

Kinan kuliah. Sekarang Mas

bilang kampus nggak kondusif.

Emang ada masalah apa?

tanyanya penasaran.

Aryo terdiam sejenak,

terlihat ragu untuk berbicara.

Namun ia tahu Kinan akan terus

mendesaknya jika tidak diberi

penjelasan. Aryo menggenggam

tangan Kinan erat.

Kinan, Mas nggak mau

kamu kenapa-napa. Di kampus

sekarang sedang beredar kabar

yang kurang baik tentang kita

berdua, ucap Aryo hati-hati.

Kinan mengerutkan kening.

Kabar apa, Mas?

….

Aryo menghela napas

panjang sebelum menjawab.

Semua orang di kampus sudah

tahu kalau kamu istri mudanya

Mas. Tapi kabar yang beredar

itu nggak sesuai fakta. Mereka

bilang kamu pelakor, yang

menggoda mas Aryo dan

merebut Mas dari Siska.

Kinan terkejut, tak percaya

dengan apa yang didengarnya.

Hah? Siapa yang nyebarin gosip

seperti itu, Mas? Itu kan fitnah!

Kinan nggak pernah menggoda

apalagi ngerebut Mas Aryo dari

Mbak Siska! ucapnya sambil

meneteskan air mata.

Aryo memeluk Kinan erat,

mencoba menenangkannya.

Mas juga nggak tahu siapa yang

menyebarkan berita itu. Sanmpai

sekarang Mas masih berusaha

mencari tahu. Tapi orang itu

pintar. Dia bahkan nge-hack

akun kampus dan menyebarkan

berita itu di grup mahasiswa dan

dosen. Dia juga melampirkan

foto-foto kita. Salah satunya

waktu kamu masuk mobil Mas

dan saat kita berpelukan di

parkiran dulu.

Kinan semakin terisak.

Kenapa sih ada orang yangjahat

banget sama Kinan, Mas?

Padahal Kinan cuma mau kuliah

dengan tenang, lulus seperti

mahasiswa lainnya. Kenapa

malah jadi begini?

Aryo mengelus punggung

Kinan lembut. Mas juga nggak

tahu, Kinan. Tapi Mas janji, Mas

akan cari tahu siapa pelakunya

dan menyelesaikan ini semua.

Kamu tenang aja, ya. Yang

penting sekarang kamu istirahat

dulu. Jangan milkirin omongan

orang, ucapnya sambil terus

memeluk Kinan erat.

Setelah Kinan tenang, dia

berkata, Kinan akan tetap

kuliah Mas, Kinan nggak takut

dengan gosip seperti itu. Kinan

akan buktikan dan meluruskan

gosip tersebut bahwa Kinan

bukanlah pelakor dan perebut

suami orang, ucap Kinan tegas.

Kalau Kinan takut dan tidak

masuk kuliah, itu akan

membuat orang-orang berpikir

kalau Kinan memang seperti

yang mereka gosipkan. Kinan

Harus Melawan Mas, Kinan

nggak bisa terus-terusan diam di

Villa, sementara nama Kinan

menjadi jelek di kampus.

…

Aryo tetap saja menolak

keinginan Kinan. Namun Kinan

terus mendesak dan akhirnya

Aryo menyetujui keinginan

Kinan untuk kembali kuliah,

dengan catatan Kinan harus

berhati-hati dan tidak boleh

stress ataupun emosi kalau

mendengar ucapan miring

tentang dirinya dan Aryo.

NoteL.i..k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART21)
Next Post: JANGAN OM (PART54)

Related Posts

BALADA BESAN DAN MENANTU (PART26) Kisah Menarik
Tetangga menggoda (part 17) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART5) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART24) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART18) Kisah Menarik
Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme