Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

Tetangga menggoda (part6)

Posted on June 4, 2025 By admin

Tetangga menggoda (part6)

Isi Postingan:

Tetangga menggoda part6

… ceritadewasa ..

.

.

.

Liat apa? Kagak ada apa-apa. Emak memutar

tbuh dan melanjutkan kalimatnya, Buruan

mndi! Memerintah dengan mata mendelik

sambil berjalan ke arah pintu kamar. Aku tahu,

pelototannya itu hanyalah kelakar belaka.

Kulirik halaman rumah tetangga baru itu. Oh, jadi

Mbak Rifani sudah gak ada di sana? Syukurlah.

Udah mandi, udah wangi, udah ganteng, aku

bersiul-siul sambil menyiris rambutku di depan

kaca lemari. Hari ini adalah hari pertama aku

masuk kerja. Harus full senyum, harus semangat.

Iya, setelah lelah mencari pekerjaan ke sana sini,

aku akhirnya mengikuti tawaran Bambang-

teman sekolahku-beberapa hari yang lalu. Tak

apa lah jadi tukang ojek online, yang penting halal

ye ‘kan?

Bambang membantuku daftar driver gojek

sebagai mitra pengemudi motor. Dia juga bekerja

di sana, jadi aku tinggal mengikuti jejaknya.

Tuhan itu maha baik, selalu membuka jalan untuk

hambanya yang mau berusaha. Buktinya, jalanku

untuk mengais rezeki aja dipermudah seperti ini.

Rif, Emak mau nyuci piring bentar. Lu jaga

warung dulu, bisa kan?

lya, Mak. Aku juga agak siangan aja nariknya.

Sambil menyiapkan mental dulu. Haha.

Aku duduk pada kursi kayu yang ada di dalam

warung sambil memainkan gawai.

Loh, Bulek Siti, mana Rif? Suara Mbak Rifani

mengalihkan perhatianku. Wanita itu sudah

berada di teras warung kelontong.

Hitu, lagi nyuci piring jawabku sedikit grogi,

ingat apa yang sempat terpikirkan di otakku tadi.

Kali ini, Mbak Rifani memakai pakaian yang lebih

tertutup. Namun, aku masih belum berani

mamandangnya lama-lama, takut nganu lagi.

Oh, hmmm. la pun terlihat ragu untuk

menyampaikan apa yang ada di benaknya.

Gak mau terjebak dalam kekikukan, aku pun

berusaha berbicara dengan nada yang biasa saja,

Emang, mau nyari apa, Mbak?

Itu, anuu … eee

Di sini gak jualan anu loh, Mbak. Hehe, candaku.

Hehe… bisa aja, kamu. Itu mau beli roti tawar.

Aku pun mengambilkan barang yang dimaksud

Mbak Rifani dan mengulurkan roti berbentuk

lembaran kotak-kotak tersebut padanya.

Eh, bukan itu maksudku. Itu yang itu loh. Mbak

Rifani menudingkan jarinya, mengarah ke kaca

etalase bagian bawah.

Eh, ada Neng Rifani. Emak tersenyum lebar

menyambut Mbak Rifani, sementara matanya

mendelik ketika menolehku, Sudah minggir sana.

Biar emak aja yang mengambilkannya.

Ok deh. Aku menggaruk kepala yang enggak

gatal dan menyeret langkah ke belakang.

Namun, karena penasaran, aku mengintip lewat

ruang tengah yang terhubung dengan warung.

Apa yang diambil Emak, membuatku molongo.


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: Tetangga menggoda (part7)
Next Post: Tetangga menggoda ( part5 )

Related Posts

DIBALIK PINTU CAFE ITU Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART15) Kisah Menarik
Hati yang Berdegup Ketika Badai Melanda! Kisah Menarik
Godaan Tengah Malam di Rumah Tanteku Kisah Menarik
JANGAN OM (PART21) Kisah Menarik
**Judul: Malam di Rawa** Kisah Menarik

Recent Posts

  • Teman Sekolah SMA-ku Datang Menginap di Rumahku Ketika
  • Malam Tak Terduga dengan Sahabat Lamaku
  • Godaan Tengah Malam di Rumah Tanteku
  • Pertemuan Kembali
  • Kemenangan Inspiratif: Jackpot Besar di Megawin888

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme