TETANGGA MENGGODA (PART25)
Isi Postingan:
TETANGGA MENGGODA PART25
… ceritadewasa …
.
.
.
Kupelrotkan celna sedikit ke bawah, untuk memastikan sesuatu. Ah sial. Kain segitigaku beneran basah.
Untung cuma sedikit, jadi gak sampai
tembus ke celnanya. Kusapu setiap sudut kamar sahabatku ini, rupanya Angga
mempunyai kamar mndi yang berada di dalam kamarnya sendiri. Aku pun segera mndi, takut kalau ketinggalan waktu subuh.
.
.
.
.
Gak lupa mengambil wudhu dulu sebelum menyiram sekujur tbuhku dengan air, agar mendapat pahala sunah, karena ini bukan mndi biasa, tapi mndi wajib.
Selesai salat, aku membangunkan Angga untuk membukakan pintu rumah. Aku ingin segera pulang, agar nanti gak telat narik orderan
penumpang. Namun, laki-laki yang semalam mbuk itu sama sekali gak mau membuka matanya. Sepertinya, efek alkhol masih menguasai dirinya. Aku membuka pintu kamar,
berjalan ke arah depan. Berharap kunci pada pintu ruang tamu masih menggantung pada daun pintunya, agar aku bisa keluar tanpa
mengganggu orang lain.
.
.
.
.
Jantngku rasanya hampir keluar dari tempatnya, ketika sampai di ruang makan dan mendapati wanita yang semalam jalan-jalan ke mimpiku berada di sana. Dia sedang membereskan meja makan yang semalam digunakan untuk pesta mirs.
Sepertinya Mbak Rifani menyadari keberadaanku di belakangnya, dia menoleh dan
melempar senyum padaku. Aku membalasnya dengan canggung. Sekelebat mimpi lirku semalam kembali menghampiri ingatan. Malu
sekali rasanya. Seandainya bisa, aku ingin memakai jurus shunshin no jutsu saja, agar Mbak Rifani gak bisa melihatku.
.
.
.
.
Sudah bangun, Rif? tanyanya berbasa-basi.
Ah, i-iya Mbak. Aku mau pulang.
Yasudah, biar saya bukakan pintu ruang tamunya.
Aku pun mengekori perempuan cantik itu, hingga hidungku bisa menangkap aroma wangi dari tbuhnya. Setelah kuperhatikan, ternyata rambut Mbak Rifani basah, mungkinkah dia juga baru mndi?
Untungnya, di kamar Angga tadi ada hair dryer, jadi aku bisa mengeringkan rambutku dulu, agar gak menimbulkan pikiran macam-macam bagi yang melihatnya. Di desa tu emang aneh, apa-apa dijadikan topik utama. Lihat tetangga
keramas pagi-pagi, pasti di pikiran mereka, semalam baru melakukan apa gitu. Huffh.
.
.
.
.
Termasuk aku juga sih, melihat Rambut Mbak Rifani basah, aku jadi berpikir jika semalam telah terjadi pertempran hebat antara Mbak Rifani dan Mas Nata. Ah, gimana rasanya
ya? Pasti enak. Lha wong semalam yang cuma sekadar mimpi saja seenak itu, apalagi kalo beneran.
.
.
Haish, mikirin apa sih aku ini?
Sepertinya otakku perlu dibawa ke loundry, agar bersih dari kotoran.
Mbak Rifani tadi, keramas ya?
Tanpa sengaja, mulutku menanyakan hal yang tak seharusnya.
.
.
Note L..i..k..e..mu penyemangat Mimin
Lanjut
Related: Explore more posts