TETANGGA MENGGODA (PART24)
Isi Postingan:
TETANGGA MENGGODA PART24
… ceritadewasa …
.
.
.
Di tempat ku terbring lamat-lamat bisa kulihat malam, sama sekali tak terusik dengan olah raga kami yang menggncang seisi ranjang.
Deru angin malam menjadi backsound suara merdu yang kulantunkan bersama wanita pujaan hati yang telah menyemangati hidupku
selama dua bulan ini.
.
.
Setengah jam telah berlalu. Sisa buliran-buliran peluh membasahi kening, tengkuk, juga sisi tbuh yang lain setelah aku bekerja keras.
Sementara wanita di bawahku, tak mau tinggal diam. Dia juga berusaha membuatku senang. Hingga akhirnya aku melayang ke awang-awang.
.
.
Yang, malam ini kamu luar biasa sekali. Makasih banyak ya. Sebuah
ciman mendarat di ppiku setelah kami sama-sama kelelahan. Tdur sambil memluk orang yang di sayang, rasanya membahagiakan
sekali.
.
.
Ariiiiiffff…, panggilan Emak mengagetkan. Aku segera membuka mata, tapi tetap gelap. Apa yang terjadi? Aku ada di mana? Kepalaku pusing, mungkin karena bangun secara mendadak, ditambah kaget dengan suara teriakan Emak. Oh, rupanya teriakan Emak hanya mimpi belaka.
.
.
Tanganku merba-rba apa saja yang bisa kujangkau, hingga menemukan sebuah benda pipih.
Benda itu menyala setelah kutekan salah satu tombolnya yang ada di sisi samping. Sorotan cahaya yang dipancarkannya membuat mataku
silau dan kembali pusing. Melalui cahaya dari gawai tersebut, aku mencari saklar dan
memencetnya hingaa lampu di ruangan ini menyala. Kulihat sisi ranjang, Angga masih tdur pulas. Aku baru ingat, jika semalam tdur di kamar Angga. Kembali kulihat layar handphone, untuk mengetahui jam berapa sekarang.
.
.
Hmm, untung belum ketinggalan waktu subuh. Aku bernapas lega. Namun, otakku mendadak
kembali beku ketika mengingat apa yang kulakukan semalam.
.
.
Hah, semalam aku mimpi basah kah? ucapku lirih sambil menutup mlutku sendiri dengan jemari. Ini bukan yang pertama. Bahkan aku sering mengalami mimpi bsah seperti itu, tapi kenapa yang semalam terasa begitu menyentuh ya?
AKU memang mencintai Mbak Rifani, juga sering memikirkannya di setiap saat. Namun, gak pernah membayangkan melihat tbuhnya
yang polos, apalagi membayangkan melakukan hal yang aneh-aneh bersamanya. Otakku gak semsum itu.
.
.
Bisa-bisanya mimpi yang seperti itu muncul dalam tdurku. Mimpi yang sungguh liar. Astagfirullah.
Kulihat Angga sekali lagi, dia masih tdur memunggungiku, menghadap jendela. Entah apa yang dia lakukan padaku, jika tahu aku
sudah memasukkan kakaknya dalam mimpiku.
Aku segera mengunci pintu, takut
kalo tiba-tiba ada orang masuk. Aku ingin melakukan sesuatu, dan gak mau ada orang lain yang tahu.
.
.
Note L..i..k..e..mu penyemangat Mimin
LANJUT
Related: Explore more posts