Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

Tetangga menggoda (PART15)

Posted on June 4, 2025 By admin

Tetangga menggoda (PART15)

Isi Postingan:

Tetangga menggoda PART15

… ceritadewasa ..

.

.

.

Mbak, boleh gombalin, Mbak Rifani gak?

tanyaku ketika Mbak Rifani sudah bisa mengatasi

kesedihannya.

Gombalin apa? Mana coba? Dih, Mbak Rifani

malah nantangin. Gas aja lah, siapa tahu Mbak

cantik ini bisa ceria lagi setelah kugombali.

Walau esok pagi aku akan tenggelam, tapi

percayalah hari ini, esok, atau nanti aku akan

mendatangimu kembali, karena aku telah tercipta

untukmu. Perempuan yang berstatus istri orang

ini mulai tersenyum.

Aku berpikir sejenak, mencari diksi yang pas.

Entah kenapa kalimat ini yang ketemu, Ketika

harap telah menyelimuti kalbu, semoga kamu tak

hirap dimakan waktu. Asyik, senyumnya mulai

lebar.

Mbak, tau gak, apa bedanya kunang-kunang

sama, Mbak Rif?

Apa?

Kunang-kunang bersinar di kebun tetangga, kalo

Mbak Rif bersinar di hatiku. Awokawokawoo.

Tau gak, Mbak, kenapa malam ini, begitu

terang? tanyaku lagi.

Karena ada saya? jawabnya yang bernada

tanya.

Karena kita sedang ada di taman kota, kalo

lampunya gak dinyalakan, keindahan taman gak akan terlihat. Hihi.

Yaaah…. Perempuan itu nampak kecewa.

Biar kutebak, dua bulan lagi, ultahnya, Mbak

Rifani, ‘kan?

Loh, kok tahu? Perempuan di hadapanku

mengernyitkan alis.

Karena nama lengkap, Mbak, Rifani Oktavia.

Pasti lahirnya di bulan Oktober. Hehe.

Yaaa … jadi mudah ketebak ya? Haha.

Mbak, tau gak, perbedaan umur kita berapa?

Berapa?

Satu tahun. Aku sembilan belas, Mbak, delapan

belas, jawabku merayu.

Salah. Kali ini, dia ngakak.

Bener loh, coba lihat ini! Kutunjukkan jepretan

hasil nyuri yang baru saja kulakukan.

Mbak Rifani melongok demi melihat gambar yang

ada di gawai. Setelahnya dia tersipu malu, pipinya

memerah. Tadi, aku sempat memfotonya ketika

sedang tersenyum cerah. Dalam waktu yang

singkat, aku berhasil mengedit fotonya dengan fotoku, hingga kami terlihat seakan-akan sedang

duduk berjejer.

Jam yang melingkar di pergelangan tangan

menunjukkan pukul setengah sepuluh, ketika aku

mengantar Mbak Rifani sampai ke depan pintu

rumahnya.

Sesampainya di rumahku sendiri, aku langsung

merebahkan diri di kamar. Sengaja mengunci

pintunya, sebelum Emak menghampiri dengan

ribuan pertanyaan dan omelan.

Malam ini, untuk pertama kalinya aku begitu

dekat dengan perempuan cantik itu. Aku

merayunya habis-habisan, tapi perempuan itu

hanya menganggapnya guyonan. Gak ditanggapi

dengan serius, karena memang dia hanya

menganggapku seorang adik. Syukurlah… jika dia

beneran baper, bisa-bisa aku mendapat stempel

pebinor sejati. Ah gila.

Mbak Rifani juga banyak bercerita. Katanya

pernikahan mereka sudah berlangsung selama

tiga tahun. Namun, akhir-akhir ini hubungan itu

tak sehangat dulu. Apalagi ia sempat melihat

sesuatu yang aneh dari dalam saku suaminya.


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: Tetangga menggoda (part16)
Next Post: Tetangga menggoda (PART13)

Related Posts

TETANGGA MENGGODA (PART25) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART49) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART63) Kisah Menarik
ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART15) Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART10) Kisah Menarik
Nostalgia di Kamar Mandi: Petualangan Cinta yang Tak Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme