Tetangga menggoda (PART13)
Isi Postingan:
Tetangga menggoda PART13
….ceritadewasa ..
.
.
.
Yang spesial buat orang spesial … nasi goreng
toping dua telur satu sosis, biar cepet gedhe.
Hehe. Mbak Rifani melanjutkan kalimatnya.
Apa yang gedhe, Mbak? Aakh… jangan
membuatku dewasa sebelum waktunya, Mbak.
Uhuk!
Mbak Rifani sampai terbatuk-batuk mendengar
ucapanku.
Dih, Arif. Dasar kamunya aja yang udah mesum
duluan. Maksud saya tuh, makan yang banyak
biar cepet gedhe. Kamu ‘kan masih masa
pertumbuhan.
Iya iya, aku udah tahu maksud, Mbak Rifani, kok.
Lagi pengen bercanda aja. Hehe. Lagian ‘kan aku
emang udah dewasa, udah sembilan belas tahun
loh. Boleh dong, mikirin yang agak dewasa dikit?
Wkwkk.
Udah, buruan dimakan. Nanti keburu dingin loh.
Iya. Kami pun menikmati nasi goreng masing-
masing. Rasanya enak. Seenak perasaanku
ketika menatap wajah Mbak Rifani. Jiah.
Rif, menurutmu, apa yang membuat seorang laki-
laki nggak tertarik pada wanita? Tiba-tiba Mbak
Rifani bertanya dengan nada serius ketika
makanan di piringku sudah tandas. Padahal nasi
di piringnya sendiri masih tersisa separuh, tapi
sepertinya perempuan itu sudah gak bernafsu
untuk menghabiskannya.
Ada banyak hal sih. Bisa karena wajah si
perempuan kurang menarik, bisa juga
kelakuannya yang kurang baik, jawabku asal. Gak
tahu siapa yang sedang dibahasnya.
Menurutmu, wajahku menarik gak?
Lebih dari menarik lagi, Mbak. Udah bisa bikin
para pria klepek-klepek, itu mah.
Ah masa? Termasuk kamu gak?
Iya. Ups keceplosan, Eh, nganu. Maksudku,
setiap lelaki yang memandang Mbak Rifani, pasti
akan langsung tertarik, imbuhku, biar gak
dianggap tertarik pada perempuan milik orang.
Kalo perilakuku gimana? Apa aku sering berbuat
nggak baik?
Sejauh aku mengenal, Mbak Rifani, Mbak adalah
wanita baik. Buktinya sekarang, Mbak, mau
menraktirku di tempat ini. Aku mulai penasaran,
kenapa perempuan berwajah meneduhkan itu
tiba-tiba menanyakan hal semacam itu,
Memangnya kenapa, Mbak? Ada yang
mengganggu pikiran, Mbak? Akhirnya aku
menanyakannya juga.
Iya, aku penasaran. Kenapa suamiku akhir-akhir
ini jadi sering keluar kota. Apa dia sedang mau
menjauhiku ya? Mbak Rifani melayangkan
kalimat tanya retoris. Dia gak membutuhkan
jawabanku, karena dia pun tahu jika aku gak
begitu mengenal suaminya.
Mungkin Mbak Rifani hanya butuh teman curhat.
Maka yang bisa kulakukan hanya menjadi
pendengar yang baik. Kata orang, mencurahkan
unek-unek pada orang yang dipercaya, bisa
mengurangi beban hati tersebut. Mungkin istrinya
Mas Nata itu sudah mulai mempercayaiku.
Mungkin karena Mas Nata memang sedang
Related: Explore more posts