Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

Tetangga menggoda (part11)

Posted on June 4, 2025 By admin

Tetangga menggoda (part11)

Isi Postingan:

Tetangga menggoda part11

…TRUESTORY..

.

.

.

Di sepanjang perjalanan, kami lebih banyak diam.

Aku lebih fokus ke jalanan, daripada menuruti

kecanggungan yang tercipta.

Gak begitu banyak kendaraan yang melewati

aspal ini, perjalanan kami pun begitu tenang

sebelum tiba-tiba ada seorang ibu-ibu berjilbab

lebar yang membelokkan kendaraannya ke kanan,

padahal lampu seinnya mengarah ke kiri.

Sial, aku yang gak menduga sebelumnya, jadi

kehilangan keseimbangan.

Untungnya, dengan cepat aku bisa

mengendalikan kepanikan yang sempat

menguasai otak.

Segera kututup gas dengan cepat, dan tarik rem

depan hingga penuh. Dalam jeda sepersekian

detik, aku langsung menekan rem belakang

hingga penuh sebelum memastikan kondisi

motor dan posisi ban sedang lurus, agar motor

gak ngesot.

Kuda besi yang kukendarai berhenti dengan

cepat, membuat penumpang di belakang ikut

terdorong maju. Dengan cekatan, kedua lengan

Mbak Rifani mendekap pertku. Reflek yang

pintar, dengan begitu penumpang di belakang gak

akan jatuh.

Namun, ada sesuatu yang berbeda. Aku

merasakan ada benda empuk yang menempel di

punggungku. Oh astaga, apakah itu… buah

mangga? Otakku mendadak beku ketika

menyadarinya.

Jedak-jeduk jantungku semakin gak beraturan,

mengalahkan getaran rasa takut ketika kami

hampir kecelakaan lalu lintas tadi dan itu

membuatku semakin frustasi. Jangan sampail

dedek ikut terbangun karena merasa terusik. Oh

Tuhan, aku harus bagaimana?

Rif, aku takut. Hiks hiks. Kulihat dari kaca spion,

mata Mbak Rifani masih terpejam. Aku bisa

merasakan detak jantungnya juga terpompa lebih

cepat. Sepertinya dia benar-benar ketakutan.

Aku segera menepi dan memasang penyangga

kaki motor.

Maaf ya, Mbak. Aku gak sengaja ngerem

mendadak. Kuputar tbuh dan segera

merengkuh tbuh berisi itu. Berharap perempuan

milik orang ini segera tenang. Bagaimanapun

juga, aku yang menyebabkannya ketakutan

seperti ini.

Mas Nata, ampun Mas. Semoga kamu gak

melihat kejadian ini. Percayalah, aku memeluk

istrimu hanya untuk membuatnya tenang. Bukan

untuk merebutnya darimu. Haish, aku berbicara

dengan diriku sendiri, karena kenyataannya Mas

Nata gak ada di tempat ini.

Setelah hati Mbak Rifani kembali tenang, kami

melanjutkan perjalanan hingga berhenti di

parkiran sebuah supermarket yang ada di kota ini.

Mbak Rifani gak membiarkanku menunggu di

parkiran, dia mengajakku masuk, Saya nggak

nyaman kalo di dalam sendirian, kelihatan banget

kalo nggak punya temen, ujarnya dengan

tampang memelas.

Ok lah, kali ini biar kutemani dia.


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: Tetangga menggoda (PART12)
Next Post: Tetangga menggoda (part10)

Related Posts

ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART9) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART45) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART80) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART07) Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART6) Kisah Menarik
ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART19) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme