Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

Tetangga idaman (PART30)

Posted on June 4, 2025 By admin

Tetangga idaman (PART30)

Isi Postingan:

Tetangga idaman PART30

… True story…

.

.

.

Ini kamarnya, Arif? tanya Mbak Rifani.

Ehe, iya, Mbak. Aku baru menyadari jika belum membereskan kamar ini untuk menyambut kekasih hati. Yaelah, orang kejadian ini juga

gak direncanakan. Mbak, kumohon jangan melihat ke mana-mana, fokus saja padaku

yang tampan ini. Haish.

.

.

Pasalnya, kamarku memang biasa seberantakan ini. Sebuah sarung yang lupa belum kulipat seusai salat subuh tadi masih teronggok di atas sajadah. Beberapa baju setengah kotor yang baru kupakai sekali

tergantung di gantungan belakang pintu. Oh astaga, masih ada kain segi tiga yang tergantung di sana. Tuhan, semoga Mbak Rifani gak melihatnya. Malu banget rasanya.

.

.

Aku memang seberantakan ini. Bukan karena malas, cuma belum menemukan perempuan yang mau diajak berbagi kamar dan membantu

membereskan kamar ini saja. Ahaii.

Ingat umur, Rif. Kamu masih bocil. Ujar mak author

Ingin kutrik tangan Mbak Rifani segera keluar dari ruangan berantakan ini, tapi keadaan tubhnya belum memungkinkan.

Emak lama banget ngambilin makanannya. Jika berlama-lama berada di satu kamar yang sama

dengan Mbak Rifani, aku takut gak bisa menahan gejolak yang ada di hati. Takut kalau aku lepas kendali dan merealisasikan mimpiku malam itu.

Astagfirullah.

Aku segera bangkit dan meninggalkan Mbak Rifani di kamarku sendirian. Bodo amatlah, jika

perempuan itu melihat benda keramatku. Dia seorang istri, pasti sudah sering melihat dan

menglus-lus yang begituan. Njir, pikiranku jadi traveling ke mana-mana ‘kan.

Kok, Neng Rifani ditinggal sendirian? Nanti kalo dia kenapa-napa lagi, gimana? tanya Emak sewot, pas kami berpapasan di ruang tengah.

.

.

Ehe… lagi kebelet pipis, Mak.

Kugaruk tengkuk yang gak gatal.

Aku bertolak ke kamar mndi.

Berbeda dengan rumah Mbak Rifani yang setiap kamar punya kamar mndi sendiri-sendiri, di rumah Emak ini hanya ada satu, berada di ujung

belakang.

Gegas aku masuk ke ruangan lembab itu. Selain untuk membuang air seni, aku juga mau membasuh wajah, membilas otak biar waras dan gak mikir yang macem-macem pada

kesempitan yang ada.

.

.

Sambil menunggu Mbak Rifani pulih, aku memilih menonton televisi di ruang tengah. Gak mungkin kembali ngojek. Di sana pun, pasti pikiranku gak akan tenang. Selalu memikirkan

Mbak Rifani di perjalanan, ‘kan malah berbahaya bagi pengguna jalan lainnya.

Suara deheman seseorang membangunkanku. Yaelah, malah aku yang ketidran di depan televisi.

.

.

NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin

LANJUT PART 31

ceritadewasa

ceritanovel

tetanggaidamanetanggaidaman

ojol

selingkuh

foto

fotoai

gambar

text

foryou


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: Tetangga idaman (PART31)
Next Post: TETANGGA IDAMAN (PART29)

Related Posts

JANGAN OM (PART50) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART37) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART20) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART 1) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART47) Kisah Menarik
Tetangga idaman (PART40) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme