Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

TERDIAM DALAM TAKDIR (PART20)

Posted on June 4, 2025 By admin

TERDIAM DALAM TAKDIR (PART20)

Isi Postingan:

TERDIAM DALAM TAKDIR PART20

…Ceritadewasa…

.

..

…

….

Mbak, cinta itu enggak penting,

untuk saat ini adalah keselamatan

Mbak, ucapku, yang hanya dibalas

dengan anggukan olehnya.

Setelah sampai di hadapan

semua orang, mbak Salma pun

ditanyai oleh bapak mengenai apa

yang telah aku katakan tadi, jika kakak

iparku itu mengenal Danu sebagai

penyelamatnya dari kejaran

orang-orangnya Yanto.

.

.

.

Salma, apa kamu mengenalnya?

tanya bapak yang hanya diangguki

oleh mbak Salma. Perempuan itu

hanya menunduk sedari tadi.

Lantas, apakah kamu mau jika

pria itu menikahiku? kembali bapak

bertanya, membuat kepala mbak

Salma mendongak menatap ke arah

Danu yang sedari tadi memasang

wajah datar.

Aku meremas genggaman tangan

mbak Salma dariku, seraya memberi

kode agar ia mengiyakan pertanyaan

bapak.

I-iya, Pak, Salma bersedia,

jawabnya.

Kamu yakin, Nak? sekali lagi

bapak bertanya. Jangan karena takut

pada mbakmu, tenang di sini ada

bapak yang akan melindungimu.

Mata bapak terlihat berkaca-kaca

mengatakan hal itu. Aku tahu bapak

sangat menyayangi mbak Salma

walau hanya seorang anak angkat.

Mbak Salma menghambur dalam

dekapan bapak, menumpahkan semua

air matanya dalam pelkan bapak.

Melihat hal itu aku tak kuasa

untuk tidak ikut menangis. Ibu yang

sedari tadi hanya diam di samping

mas Arman pun menangis memeluk

suamiku itu.

Salma juga sayang sama bapak,

Isaknya. Salma yakin dengan

keputusan Salma tanpa ada tekanan

dari siapa pun, lanjutnya yang

kemudian mengurai pelukannya dari

bapak.

Lantas bapak kembali menatap

pada Danu. Baiklah, aku akan

menikahkan kamu dengan putriku, tapi

kau tidak perlu mengganti semua

biaya untuk pesta ini, berilah mahar

yang sederhana saja.

Mendengar perkataan bapak

mataku berkaca-kaca. Inilah nikmat

yang selalu kusyukuri memiliki mertua

yang begitu baik.

.

.

.

Bapak! tidak bisa begitu! tukas

Mbak Sari tak terima.

Cukup! Tolong hargai

keputusanku! ucap bapak telak. Lalu

memersilakan Danu menuju penghulu.

Jemari mbak Salma seketika

menggenggam kuat jemariku. Dapat

kurasakan telapak tangannya

berkeringat. Kubalas genggaman itu

seraya menyalurkan ketenangan

untuknya, bahwa semua akan

baik-baik saja.

Acara ijab kabul pun selesai, Danu

begitu fasih dan lantang

mengucapkannya hanya dengan satu

tarikan napas. Lanjut dengan pak

penghulu membacakan doa untuk

kedua mempelai yang di aminkan oleh

semua tamu dan kerabat dekat yang

belum beranjak pulang setelah tragedi

di awal tadi.

Kini mbak Salma dan Danu saling

berhadapan, wanita yang memiliki

kepribadian pemalu itu, mencium

tangan suaminya dengan takzim,

begitu pun dengan pria dihadapannya

itu menangkup wajah mbak Salma

dan mencim keningnya.

Melihat pemandangan itu,

membuatku sangat terharu hingga

meneteskan air mata, aku yakinmbak

Salma akan bahagia bersama Danu.

.

.

.

Kamu, enggak cemburu kan?

bisik mas Arman, membuatku

mengerutkan kening seketika, tak

mengerti dengan apa yang ia

katakana.

Maksud kamu apa,Mas?

Enggak apa-apa, hanya

memastikan saja.

Aku menghela napas kasar,

sepertinya suamiku ini mulai cemburu.

Ah, iya, kamu masih punya

hutang penjelasan padaku, tagihnya.

Lantas menggodaku dengan meniup

pelan pipiku.

Sontak saja hal itu membuatku

merinding seketika. Lantas dengan

cueknya ia pergi meninggalkanku yang

masih berdiri mematung.

 

.

.

.

Pukul sepuluh malam acara ijab

kabul yang di lanjutkan dengan pesta

yang lumayan mewah itu pun selesai,

usai beberas di dapur lanjut mencari

Sila.

Saat mataku berkeliling mencari

sosok kecil putriku itu. Namun,

pandanganku berhenti pada Danu

yang duduk di bangku tamu

memberikan sebuah kertas kecil

berbentuk persegi panjang, yang

kuyakini itu adalah sebuah cek.

Mbak Sariterlihat sumringah

menatap kertas itu, lalu buru-buru ia

masukan ke dalam tas Selempangnya

yang ia gunakan untuk menyimpan

amplop kondangan dari para tamu.

Setelah menerima cek tersebut

wanita yang mengenakan seragam

hajatan serupa denganku itu pergi

meninggalkan Danu yang menyeringai

di belakangnya.

.

.

.

Entah apa yang tengah di

rencanakan Danu, apa ini ada

hubungannya dengan mama? Semoga

apa pun yang ia rencanakan tidak

mengorbankan perasaan mbak Salma,

karena perempuan polos itu tak tahu

apa-apa. Ia hanya korban dari

keserakahan kakaknya.

Karena penasaran aku putuskan

menghampiri Danu sebelum kembali

mencari Sila.

Aku tahu kau sedang

merencanakan sesuatu, tapi apa pun

itu aku tidak peduli, selagi kau tidak

menyakiti mbak Salma! Seruku

tiba-tiba berdiri di hadapannya sambil

bersedekap.

Danu menatapku lantas berdiri

dan meninggalkanku begitu saja,

tanpa menjawab pertanyaanku.

.

.

.

NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: BALADA BESAN DAN MENANTU (PART80)
Next Post: BALADA BESAN DAN MENANTU (PART79)

Related Posts

JANGAN OM (PART60) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART32) Kisah Menarik
Cinta yang Larang Kisah Menarik
JANGAN OM (PART74) Kisah Menarik
ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART15) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART3) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme