Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

TERDIAM DALAM TAKDIR (PART16)

Posted on June 4, 2025 By admin

TERDIAM DALAM TAKDIR (PART16)

Isi Postingan:

TERDIAM DALAM TAKDIR PART16

…Ceritadewasa..

.

.

.

Detik kemudian aku baru paham,

dan tiba-tiba muncul ide konyol di otak

cerdasku ini untuk menggodanya.

Yang… Mana, ya? tanyaku

pura-pura tak tahu.

Danu bergeming, mataku

menangkap tangannya meremas setir.

Sepertinya ia tengah kesal.

Oooh … Maksudmu, Mbak

Salma? kataku. Dia udah di jemput

sama kakaknya, dan entah besok atau

kapan ia akan segera menikah,

terangku mencoba

memanas-manasinya. Aku tahu pria

suruhan wanita yang paling kucintai ini

menyimpan rasa ketertarikannya pada

mbak Salma.

Danu masih terdiam dengan

wajah datarnya, sedatar tembok

rumahku yang catnya sudah mulai

luntur dan di penuhi coretan hasil

karya Sila.

Mengingat Sila aku jadi

merindukan anak itu. Masihkah ia

terlelap atau malah menangis karena

mencariku. Semoga saja mas Arman

bisa mengurusnya.

.

.

.

Melihat Danu diam dan sepertinya

tak berminat merespons, aku pun

memilih untuk bersandar dan

memejamkan mata. Jujur aku sangat

lelah, dari tadi siang tenaga dan

pikiranku sudah terkuras.

Apa kau akan terus bertahan

bersama pria miskin itu? Danu

kembali membuka suara dengan topik

lain.

Kenapa kau menanyakan hal itu,

aku sudah pernah bilang berkali-kali,

aku tidak akan pernah meninggalkan

mas Arman! tegasku, rasanya emosi

jika mendengar ia kembali memanggil

mas Arman dengan sebutan pria

miskin.

.

.

Aku heran apa yang membuatmu

terus bertahan dengan pria mis_

Arman, namanya Arman. Ingat

itu! sergahku, kesal. Enak saja ia

menghina suamiku. Sekali lagi

kudengar ia memanggil mas Arman

dengan sebutan itu, lihat saja apa

yang aku lakukan.

Danu terlihat menarik sebelah

sudut bibirnya, membentuk senyum

meremehkan. Masih banyak pria

yang lebih baik darinya, tapi kau lebih

menilih hidup dengannya.

Maksudnya, pria itu kau, yang

lebih baik, begitu? tuntutku sebal.

Sebaiknya tutup saja mulutmu, dan

jangan mengurusi urusan orang lain!

Wajah Danu terlihat menahan

marah. Sepertinya ia tersinggung.

Namun, pria berusia hampir empat

puluh itu tak lagi bersuara sampai tiba

di kediamanku.

Danu menghentikan mobil d

depan rumah. Aku turun dan

menyuruh pria itu untuk cepat pergi

sebelum ada yang melihatnya.

Pria dengan gaya rambut yang

selalu kelimis itu mengangguk, lantas

kendaraan roda empat yang ia

kendarai putar arah dan melaju pergi.

.

.

.

Aku melangkah gontai, rasanya

capek sekali setelah melalui hari yang

begitu menegangkan, aku ingin segera

merebahkan diri di kasur kapukku,

yang keras jika tak rajin kujemur.

Namun, belum sempat tangan ini

mengetuk pintu yang mulai usang itu,

tiba-tiba suara mas Arman

mengagetkanku.

Siapa pria itu? tanyanya dengan

wajah dingin. Aku terkesiap dan

menoleh pada mas Arman yang

muncul dari balik tembok samping

rumah.

Jawab! Siapa dia? teriaknya

membuatku berjingkat kaget. Tidak

biasanya mas Arman membentakku

seperti ini.

.

.

Apakah dia, pria yang dulu

menemuimu di rumah sakit? dia yang

membebaskanmu dari gugatan

Juragan Darma? Dan … dia juga yang

tadi pagi menjemputmu yang entah ke

mana, yang pastinya bukan ke rumah

pamanmu. lya kan? cecarnya.

Jawab! kembali mas Arman

berteriak, membuat nyaliku seketika

menciut.

Hening, tak sepatah kata pun

terlontar dari mulutku. Sungguh aku

bingung harus menjawab apa. Apakah

harus jujur, tapi ini bukan waktunya.

Dan satu lagi, ini apa? Apa pria

itu yang memberikannya untukmu?

todongnya, Sambil mengangkat gawai

milikku yang selama ini aku

sembunyikan darinya.

.

.

.

Aku terkesiap, menatap benda

pipih di tangannya. Haruskah aku jujur

sekarang? Tapi aku bingung harus

menjelaskan dari mana dulu.

Hitu- ucapanku terpotong saat

deringan ponsel dari dalam berbunyi.

Mas Arman lantas masuk dan

mengangkat panggilan tengah malam

seperti ini.

Mbak Salma, ucapnya setelah

melihat nama pemanggil yang tertera

di layar datar itu.

Gegas aku mendekat, dan mas

Arman menekan tombol lost speaker,

agar aku dapat mendengarnya juga.

Man, tolong mbak. Lusa mbak

Sari mau menikahkan mbak sama

Yanto. Mbak mohon sama kamu,

tolong mbak, agar pernikahan itu tidak

terjadi! adu mbak Salma sambil

terisak di seberang sana, membuatku

ikut merasakan kesedihan yang

tengah ia alami. Kasihan kakak iparku

itu, menjadi alat untuk memperbanyak

kekayaan dan ketenaran sebagai

orang terpandang.

Mbak, tenang dulu. Nanti aku

bicara pada Mbak Sari, ucap mas

Arman menenangkan.

.

.

.

Lantas mas Arman menutup

panggilan yang lebih dulu dimatikan

oleh mbak podcast hiburan Salma, dan bergegas

mengambil jaket serta kunci motor

yang tergantung di tembok.

Urusan kita belum selesai,

sekarang aku akan perai ke rumah

bapak untuk membujuk mbak Sari

agar membatalkan perjodohan itu!

peringatnya sembari meletakkan

handphone milikku di sembarang

tempat.

.

.

Dan tetap di rumah, aku tak

mengizinkan kamu pergi ke mana

pun! lanjutnya yang hanya kuangguki,

tak berani membantah karena hatinya

masih di selimuti amarah.

Usai kepergian mas Arman kuraih

Handphone yang ia letakkan barusan,

kucek benda pipih itu dan… Kartu SIM

di dalamnya sudah tak ada, pun

dengan nomor kontak lenyap.

Aku mendesah kasar sambil

memegangi kepala.

.

.

.

NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: TERDIAM DALAM TAKDIR (PART17)
Next Post: TERDIAM DALAM TAKDIR (PART15)

Related Posts

BALADA BESAN DAN MENANTU (PART75) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART55) Kisah Menarik
ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART23) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART74) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART27) Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART29) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme