Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

JANGAN OM (PART57)

Posted on June 4, 2025 By admin

JANGAN OM (PART57)

Isi Postingan:

JANGAN OM PART57

…

..

.

Bagaimana? Apa kamu

sudah menjalankan rencanaku

? Siska bertanya kepada Niko

melalui telepon, suaranya

terdengar tenang namun penuh

rasa ingin tahu.

Sudah, Siska, jawab Niko

dengan nada hati-hati. Aku

sudah melaksanakan semua

yang kamu minta. Sekarang,

seluruh mahasiswa dan

mahasiswi membicarakan gosip

tentang hubungan Pak Aryo dan

Kinan. Bahkan, banyak yang

terang-terangan menyindir

Kinan, memanggilnya pelakor.

Tadi siang, sempat terjadi

keributan di kantin antara

Kinan dan teman-temannya

dengan beberapa mahasiswi.

Mereka menyebut anak yang

dikandung Kinan sebagai anak

haram.

…

Mendengar laporan itu,

Siska tersenyum puas. Kerja

bagus, Niko, katanya. Terus

sebarkan fitnah itu. Aku ingin

Kinan hancur.

Namun, suara Niko

terdengar ragu. Tapi, Siska,

sepertinya Pak Aryo sekarang

sedang berusaha mencari tahu

siapa yang menyebarkan gosip

itu. Dia mencoba melacaknya.

Aku takut kalau sampai

ketahuan, aku bisa di-DO dari

kampus ini.

Siska malah tertawa kecil,

santai seolah semuanya sudah

ada dalam kendalinya. Tenang

saja. Identitasmu aman. Aku

sudah meminta temanku,

seorang ahli IT, untuk

menyamarkan semuanya. Aryo

memang pintar, tapi dia tidak

begitu handal dalam urusan IT.

Kurasa dia tidak akan pernah

bisa menemukan siapa yang

menyebarkan gosip itu.

Niko terdengar menghela

napas lega. Baiklah, Siska. Aku

pegang ucapanmu. Tapi ingat,

kalau sampai ketahuan, kamu

harus tanggung jawab. Jangan

sampai aku dikeluarkan dari

kampus.

Tenang saja, balas Siska

dengan nada dingin namun

menenangkan. Aku akan

membantumu. Kamu tidak

perlu khawatir.

….

Percakapan berakhir,

meninggalkan Siska dengan

senyum licik di wajahnya,

sementara Niko hanya bisa

berharap agar semua berjalan

sesuai rencana tanpa bencana.

Sementara itu, Aryo sedang

bertemu dengan seseorang di

sebuah restoran. la menatap

pria muda yang duduk di

depannya dengan tatapan

campuran antara rindu dan

kesal. Kapan kamu pulang ke

Indonesia, Juan? Kenapa nggak

memberi kabar? tanyanya

dengan nada sedikit tajam.

Juan tersenyum tipis. Aku

ingin memberi kejutan, tapi

sepertinya gagal, jawabnya

ringan.

Aryo berdecih sambil

menyandarkan tubuhnya di

kursi. Jangan banyak alasan.

Aku tahu kamu kemana saja

selama beberapa hari ini.

Juan tertawa lepas

mendengar ucapan Aryo.

Kamu memang seorang

penguntit yang handal, Aryo.

Aku tahu kamu terlalu

menyayangiku, tapi aku nggak

nyangka sampai segitunya

memantau keberadaanku,

balas Juan dengan nada

bercanda. Aku seminggu ini

cuma ingin menikmati hidup,

keliling Indonesia dulu sebelum

kembali menjalani rutinitas

yang membosankan di sini.

Aryo mendesah, matanya

tetap fokus pada Juan. Oh ya?

Aryo menyipitkan mata. Jadi

itu alasanmu?

Juan tersenyum lebih lebih

lebar.Tentu saja, apalagi? Aku

terbiasa hidup bebas di London,

dan sekarang aku harus pulang

karena permintaan konyol

ibuku. Apa kamu fikir aku tidak

tertekan?

Mereka terdiam sejenak,

hanya terdengar suara denting

sendok dari meja lain. Juan

akhirnya bertanya dengan

serius. Jadi, ada apa sampai

kamu mencariku dan buru-buru

menyuruhku ke sini?

Masuk

Aryo menyeruput kopi di

depannya perlahan, seakan

mengulur waktu sebelum

akhirnya menjawab. Aku

butuh bantuanmu, Juan.

Banyak masalah yang sedang

aku hadapi, katanya, suaranya

lebih berat dari biasanya.

Juan menatap Aryo dengan

ekspresi serius. Katakan, apa

masalahmu? Aku akan bantu

sebisa.

…..

Setelah Aryo menceritakan

semua masalah yang sedang

dihadapinya, Juan mengangguk

dengan ekspresi serius.

Baiklah, aku akan bantu. Tapi

ini kasus yang agak rumit,

terutama karena menyangkut

masalah keluarga, katanya

sambil menghela napas.

Makanya, dari dulu aku nggak

mau nikah. Drama seperti ini

selalu bikin aku malas.

Aryo tersenyum tipis, meski

lelah terlihat jelas di wajahnya.

Juan melanjutkan,

66

Menurut cerita yang kamu

sampaikan, ada kemungkinan

berhubungan dengan istri

pertamamu. Apalagi kalau soal

gosip miring yang beredar di

kampus.

Aryo mengangguk, tampak

setuju. Aku juga merasa begitu.

Tapi aku nggak bisa menuduh

tanpa bukti. Yang aku yakini,

ada orang di dalam kampus yang

membantunya. Tidak mungkin

Siska punya akses langsung ke

dalam kampus tanpa bantuan.

Juan menatap Aryo

lekat-lekat sebelum akhirnya

menjawab, Baiklah. Aku akan

99

mencari tahu siapa yang terlibat

Juan adalah seorang ahli

dibidang IT di London. Dia

adalah sepupu Aryo dari pihak

ibu, yang selama ini memilih

tinggal di London. Setelah

menyelesaikan kuliahnya di

sana, Juan merasa nyaman

menetap di Inggris dan enggan

kembali ke Indonesia.

Namun, kepulangannya kali

ini bukan tanpa alasan. Orang

tuanya terus memaksanya

untuk pulang, karena mereka

ingin menjodohkan Juan

dengan wanita pilihan ibunya.

Setelah berbagai ancaman,

termasuk dikeluarkan dari

daftar ahli waris keluarga dan

dicoret dari daftar KK, Juan

akhirnya luluh dan setuju

kembali ke Indonesia, meski

hatinya masih enggan.

….

Aku akan segera mengatasi

masalah ini. Aku yakin, bisa

dengan mudah menemukan

tersangkanya, gumam Juan

sambil menatap serius ke arah

Aryo, menyadari bahwa

masalah sepupunya kali ini jauh

lebih besar dari sekadar gosip

biasa, ini adalah konspirasi

untuk menjatuhkan Aryo.

Setelah puas berbincang

dengan Juan, sepupunya yang

sudah lama tidak ia temui, Aryo

akhirnya pamit. Aku pulang

dulu. Istri mudaku sudah

menanyakan keberadaanku,

ucap Aryo sambil tersenyum

tipis.

Juan tertawa kecil, nada

suaranya penuh sindiran.

Sepertinya kamu benar-benar

mencintai istri mudamu.

66

Aryo tersenyum samar, lalu

menjawab, Entahlah. Aku

merasa nyaman dan bahagia

berada di dekatnya. Itu adalah

sesuatu yang selama ini tidak

pernah aku rasakan bersama

Siska, ucapnya jujur.

Wajahnya mendadak serius,

menatap Juan lekat-lekat.

Makanya, saranku, pikirkan

baik-baik kalau kamu mau

menerima perjodohan itu.

Jangan sampai kamu

mengalami nasib seperti aku.

Juan mengangguk pelan,

tapi tidak berkata apa-apa.

Hanya ada keheningan singkat

di antara mereka.

…

Setelah ini, pulanglah ke

rumah. Tante Arini sudah

meneleponku berkali-kali,

memintaku memaksa kamu

pulang, tambah Aryo sambil

berdiri dari tempat duduknya.

Juan pun tersenyum tipis

dan mengangguk. Sampaikan

salamku untuk Tante Arini dan

Om Sigit, lanjut Aryo.

Aryo lalu berjalan keluar

dari restoran menuju mobilnya.

Tanpa membuang waktu, ia

segera melajukan kendaraannya

menuju vila ttempat Kinan

tinggal, pikiran Aryo masih

dipenuhi oleh masalah yang

sedang dihadapinya. Dia harus

segera mencari pelampiasan

untuk melupakan sejenak

masalah dalam hidupny

Sesampainya di vila, Aryo

mendapati ruang tengah dalam

keadaan remang-remang.

Lampu utama dimatikan, hanya

cahaya dari televisi yang

menerangi ruangan. Di sana,

Kinan terlihat duduk di sofa

ditemani Mbok Sumi, sedang

asyik menonton film horor.

Kinan tampak menutup

sebagian wajahnya dengan

bantal, matanya sesekali

mengintip layar.

Aryo tersenyum kecil

melihat kelakuan istrinya yang

sepertinya terlalu fokus pada

film hingga tidak menyadari

kedatangannya. Tanpa suara,

Aryo berjalan mendekat, lalu

menepuk pundak Kinan sambil

memanggil, Kinan.

99

Akhhhh! Hantu! teriak

Kinan panik. Seketika dia

menutup wajahnya dengan

bantal yang dipeluknya erat.

Teriakan Kinan membuat

Mbok Sumi yang duduk di

sebelahnya ikut kaget dan

berteriak kecil. Astaga, Gusti!

Kinan, yang masih diliputi

rasa takut, berteriak lagi, Pergi!

Jangan ganggu aku! Aku nggak

akan nonton film horor lagi!

…

Aku janji, tapi jangan

menghantuiku! katanya,

suaranya bergetar sambil tetap

menutupi wajah dengan bantal.

Aryo hanya menghela napas

berat melihat tingkah Kinan.

Astaga, gumamnya, berjalan

menuju saklar lampu. Dengan

satu gerakan, ruangan itu

kembali terang.

Mbok Sumi menoleh, dan

ketika melihat Aryo, ia langsung

menepuk lengan Kinan. Kinan,

itu bukan hantu. Tapi tuan Aryo

Mendengar itu, Kinan

perlahan membuka bantal yang

menutupi wajahnya. Matanya

melebar saat mendapati Aryo

berdiri di depannya,

menatapnya tajam dengan

ekspresi datar.

Mas Aryo? Kapan datang?

tanya Kinan, mencoba

tersenyum canggung.

Dari 10 menit yang lalu,

jawab Aryo datar. Tepat saat

kamu meneriaki aku ‘hantu.

Kinan tertawa kecil,

berusaha mencairkan suasana.

la segera mendekati Aryo sambil

tersenyum lebar. Mas Aryo

darimana aja? Kok baru pulang

jam segini? Pasti capek, ya? Yuk,

ke kamar. Kinan akan siapin air

panas buat berendam, biar

rileks, katanya dengan nada

manis, mencoba meredakan

9 99

kemarahan Aryo.

….

Aryo hanya menggelengkan

kepala, menatap Kinan yang

terus saja tersenyum. Ia sudah

berulang kali melarang Kinan

menonton film horor, apalagi

sekarang Kinan sedang hanmil.

Kinan, aku sudah bilang jangan

nonton film horor. Kamu itu

penakut. Aku nggak mau

anakku jadi penakut kayak

kamu nantinya, ucap Aryo

serius, meski nadanya terdengar

sedikit jengkel.

Kinan, dengan wajah

polosnya, hanya mengangguk

kecil. Iya, Mas. Kinan janji

nggak nonton lagi. Ini yang

terakhir, sumpah, katanya

sambil meraih tangan Aryo

dengan ekspresi bersalah.

Aryo mendengus, lalu

berjalan menuju tangga.

Sudahlah. Ayo ke kamar. Lain

kali jangan sampai aku lihat

kamu begini lagi, katanya tegas,

meski ada nada lembut yang

terselip.

Iya, Mas, jawab Kinan

sambil mengikutinya, senyum

kecil kembali menghiasi

wajahnya. Meski dimarahi, ia

tahu Aryo tidak benar-benar

marah-itu caranya

menunjukkan perhatian

Sesampainya di kamar,

Kinan segera menyiapkan air

hangat di bathtub,

menambahkan sabun cair

beraroma lavender untuk

menciptakan suasana rileks.

Tak lupa, ia juga menyalakan

pewangi ruangan dengan aroma

lavender, membuat kamar

mandi dipenuhi wangi yang

menenangkan.

….

Airnya sudah siap, Mas.

Mas Aryo mau berendam

sekarang? tanya Kinan sambil

berbalik ke arah Aryo.

Aryo, yang sudah melepas

bajunya dan hanya mengenakan

handuk, mendelkati Kinan tanpa

berkata apa-apa. Sebelum Kinan

sempat bereaksi, Aryo tiba-tiba

mengangkat tubuhnya,

membuat Kinan memekik kecil.

Mas Aryo! Mau ngapain?

Kinan udah mandi, lho!

serunya, berusaha protes

namun terdengar lebih seperti

candaan.

Aryo tersenyum tipis, lalu

menurunkan tubuh Kinan di

dekat bathtub. Dengan lembut,

ia membantu Kinan membuka

bajunya. Temani aku

berendam, Kinan. Tolong pijat

punggungku, ya. Aku capek

banget, ucap Aryo dengan nada

manja, sesuatu yang jarang ia

lakukan pada siapapun, kecuali

Kinan.

Kinan memandang

suaminya dengan senyum kecil,

menyadari betapa lelahnya Aryo

beberapa hari terakhir. Baik,

Mas. Tapi cuma pijat biasa aja ya

nggak ada plus-plus nya,

jawabnya sambil tertawa kecil,

mencoba mencairkan suasana.

Namun hanya tertawa kecil

mendengar celetukan Kinan.

Bagi Aryo, Kinan adalah

satu-satunya tempat ia bisa

merasa tenang dan melupakan

sejenak segala masalah yang

membebaninya. Di tengah

tekanan pekerjaan dan konflik

yang tak kunjung usai, Kinan

adalah pelipur lara yang

membuatnya merasa hidup

kembali.

…

Aryo membantu Kinan

masuk ke dalam bathtub dengan

hati-hati, memastikan ia merasa

nyaman. Setelah itu, Aryo

duduk di depan Kinan,

menegakkan tubuhnya, dan

memejamkan mata. Kinan

mulai memijat pundaknya

dengan lembut, membuat Aryo

perlahan merasa rileks.

Mas Aryo belakangan ini

banyak kerjaan, ya? tanya

Kinan dengan nada lembut.

Aryo hanya mengangguk

pelan, masih menikmati

sentuhan Kinan yang

menenangkan.

Sepertinya Mas Aryo harus

piknik deh, biar nggak stres

kerja. Takutnya nanti Mas Aryo

terlalu stres, terus jadi stroke

dan meninggal. Kan kasihan

Kinan harus nerima warisan

Mas Aryo dan jadi janda kaya

raya, lanjut Kinan dengan nada

bercanda. Kalau udah gitu,

nanti banyak brondong yang

naksir Kinan. Repot, kan?

sambungnya sambil memasang

wajah pura-pura sedih.

Aryo membuka nmatanya

perlahan, menatap Kinan tajam.

Jangan harap kamu bisa hidup

tenang dengan laki-laki lain,

Kinan, ucapnya dengan nada

serius. Aku akan

menghantuimu dan laki-laki itu

99

Mendengar ancaman yang

disampaikan dengan serius,

Kinan tidak bisa menahan

tawanya. Ia terbahak-bahak,

merasa berhasil memancing

emosi Aryo.

Aryo, yang gemas melihat

tingkah istrinya, segera

mendekat. Ia menarik tubuh

Kinan dengan lembut,

mendekatkan wajah mereka,

lalu tanpa berkata apa-apa lagi,

ia meraih tengkuk Kinan dan

mencium istrinya dengan penuh

kasih.

…

Kinan, yang awalnya

terkejut, membalas ciuman

Aryo sambil tertawa kecil di

sela-sela kehangatan itu. Di

tengah tekanan dan konflik

yang sedang dihadapi Aryo,

momen sederhana seperti ini

adalah pengingat bahwa ia

masih memiliki seseorang yang

dicintainya tanpa syarat.

Setelah mengguyur tubuh

mereka berdua di bawah aliran

shower yang hangat, Aryo

memeluk Kinan dengan lembut,

memastikan setiap gerakan tak

menyakiti istrinya. la

mengambil handuk,

mengeringkan tubuh mereka

perlahan, lalu menggendong

Kinan ke ranjang. Gerakannya

hati-hati, penuh perhatian, ia

memperlakukan Kinan

selembut mungkin takut

menyakiti anak didalam

perutnya.

la menatap wajah Kinan

lekat sebelum bertanya. Apa

nggak apa-apa Kinan, kalau aku

melalukannya sekarang?

tanyanya lembut, suaranya

serak tapi penuh perhatian.

Kinan menatap Aryo dan

mengangguk perlahan. Aku

rasa akan baik-baik saja, Mas,

jawabnya dengan suara pelan,

hampir seperti bisikan. Sorot

matanya berbicara lebih dari

sekadar kata-kata,

menggambarkan rasa nyaman

dan gairah yang ia rasakan

dalam dekapan Aryo.

Aryo mengusap rambut

Kinan yang basah,

menyingkirkannya dari

wajahnya. Lalu ia membuka

handuk yang membalut tubuh

mereka, menyisakan hanya

kehangatan di antara mereka.

Dengan hati-hati, ia mulai

menelusuri tubuh Kinan dengan

ciuman pelan diperut Kinan

yang mulai membuncit.

NoteL..i .k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: JANGAN OM (PART58)
Next Post: JANGAN OM (PART56)

Related Posts

JANGAN OM (PART46) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART79) Kisah Menarik
Tetangga idaman (PART56) Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART9) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART61-65) Kisah Menarik
Tetangga idaman (PART32) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme