Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

JANGAN OM (PART2)

Posted on June 4, 2025 By admin

JANGAN OM (PART2)

Isi Postingan:

JANGAN OM PART2

…Ceritadewasa…

.

.

.

Susi mengangguk antusias.

Oke, Madam, jawabnya dengan

suara lembut, lalu

menggandeng tangan Kinan

dengan ramah, mencoba

menghiburnya. Ayo, Sayang,

ikut Susi. Kita buat kamu cantik

luar biasa!.

…

Kinan hanya bisa

mengikutinya, bingung dan

takut, meski dalam hatinya ada

perlawanan yang tak mampu ia

suarakan. Di ruangan lain, Susi

memberinya handuk dan

pakaian bersih. Mndi dulu,

Sayang. Setelah itu, kita dandan

dan pilih pakaian yang cantik,

kata Susi lembut.

Dengan tangan gemetar,

Kinan masuk ke kamar mndi.

la merasa asing dengan semua

yang terjadi, tetapi tak ada yang

bisa ia lakukan kecuali

mengikuti. Setelah selesai

mndi, Susi dengan cekatan

mendandaninya, memulas

wajahnya dengan make-up yang

mempertegas kecantikan

alaminya. Kemudian, Susi

memberikan Kinan gaun elegan

berwarna merah muda yang

memluk tbuhnya dengan pas.

Saat Kinan berdiri di depan

cermin, ia nyaris tak mengenali

bayangan dirinya sendiri.

Wajahnya tampak memukau,

cantik dan mempesona dalam

balutan gaun yang terlihat

mahal. Kulitnya yang putih

berpadu dengan makeup dan

baju elegan, menjadikannya

seperti sosok yang lain-seorang

gadis cantik yang siap dijual ke

dunia yang tak pernah ia

bayangkan.

Susi tersenyum puas,

Lihat, Sayang, kamu cantik

sekali. Madam Sonia pasti akan

sangat puas melihatmu seperti

ini,

.

..

Malam harinya, Kinan

berdiri di sudut ruangan,

tubuhnya gemetar dan kedua

tangannya berkeringat dingin.

Ruangan itu luas, namun

remang-remang, hanya

diterangi oleh cahaya redup di

sekitar panggung di depannya.

Di sana, lampu sorot

memancarkan cahaya terang,

menyoroti setiap perempuan

yang diperkenalkan. Satu per

satu wanita muda berjalan ke

depan, diperlihatkan kepada

para lelaki yang duduk di bawah,

wajah-wajah mereka penuh

ketamakan.

…

Selanjutnya! suara Madam

Sonia terdengar lantang,

memanggil nama Kinan.

Dengan langkah berat dan

hati penuh ketakutan, Kinan

dipaksa naik ke panggung.

Lampu terang menyilaukan

matanya, membuatnya nyaris

tak bisa melihat wajah-wajah di

seberang. Namun, ia merasakan

tatapan tajam mereka, tatapan

penuh keinginan yang membuat

tbuhnya semakin kaku.

…

Madam Sonia berdiri di

sampingnya, tersenyum penuh

kemenangan.

Hadirin sekalian, kata

Madam Sonia dengan suara

penuh percaya diri, inilah yang

kalian tunggu. Perkenalkan

namanya Kinan, gadis desa yang

masih suci. Masih muda, wajah

cantik alami, kulit putih bersih.

Primadona kita malam ini.

Tatapan para lelaki di sana

tak beranjak dari Kinan, seolah

terpaku oleh kecantikannya

yang polos dan ketakutan yang

terpancar dari sorot matanya.

Senyumn malu-malu dan

ekspresi takut Kinan justru

semakin memicu ketertarikan

mereka, menjadikannya

semakin tak ternilai di mata

mereka.

..

Lelang kita buka, lanjut

Madam Sonia, suaranya

menggelegar di seluruh ruangan,

mulai dari angka 100 juta.

Suasana langsung riuh,

dengan suara-suara tawaran

yang semakin tinggi setiap

detiknya. Dua ratus! seru

salah satu lelaki di pojok

ruangan. Dua ratus lima puluh

! sahut yang lain dengan

semangat.

Kinan merasa tbuhnya

lemas, ingin berteriak namun

suaranya seolah tercekat di

tenggorokan. la hanya bisa

berdiri di sana, terjebak dalam

sorotan dan tatapan yang

menghancurkan harga dirinya.

Tiba-tiba, seorang pria di

barisan depan mengangkat

tangannya. Dengan suara

rendah tapi penuh otoritas, ia

berkata, Satu Milliar. Saya

ingin dia menjadi istri muda

saya.

…

Ruangan mendadak hening.

Semua orang menoleh ke

arahnya, terkejut oleh tawaran

fantastis tersebut. Madam Sonia

tersenyum lebar, matanya

berkilat penuh kegembiraan,

sementara Kinan hanya bisa

menatap kosong ke arah pria itu,

merasa dunianya hancur lebih

dalam.

…

Keesokan paginya, Kinan

duduk di kursi belakang mobil

yang dikendarai sopir, Madam

Sonia duduk disebelah Kinan.

Pandangannya kosong,

tangannya bergetar halus

sementara pikirannya

terperangkap dalam rasa takut

dan ketidakpastian. Sepanjang

perjalanan, Madam Sonia hanya

tersenyum puas, sesekali

melirik Kinan dengan tatapan

tajam yang tak memberi ruang

bagi pembangkangan.

Mobil berhenti di depan

sebuah gedung apartemen

mewah. Kita sampai, kata

Madam Sonia, membuka pintu

mobil dan memberi isyarat

kepada Kinan untuk ikut masuk.

Di lobi, mereka disambut

oleh petugas keamanan yang

langsung mengarahkan mereka

ke lift. Kinan nyaris tak bisa

merasa tenang, setiap langkah

menuju apartemen pria yang

membelinya seolah membawa ia

semakin dekat ke dalam jurang

yang tak berdasar. Begitu tiba di

lantai atas, Madam Sonia

mengetukpintu apartemen

dengan nomor sesuai yang

diberikan oleh pemenang lelang

Kinan tadi malam.

….

Nampak wanita paruh baya

yang menyambut mereka

dengan senyum tipis dan gestur

tenang, mengisyaratkan agar

mereka masuk. Silahkan

masuk,nyonya. Tuan Aryo

sudah memberitahu bahwa

akan ada tamu yang datang

siang ini.

Tatapannya wanita itu

tertuju lurus ke arah Kinan,

memperhatikannya dengan

senyumn manis. Namun madam

Sonia menolak masuk, dia

berkata masih banyak urusan.

…

Kinan, mulai hari ini,

kamu akan tinggal disini sebagai

milik pak Aryo. Jangan

coba-coba kabur, atau aku akan

menghabisi keluargamu

dikampung. Kata madam Sonia

dengan suara rendah, nyaris

berbisik. Baiklah, kalau begitu

aku harus pergi. Bi…tolong jaga

Kinan ya!

Kinan merasa nyalinya

menguap, seolah ruangan itu

menghisap udara dan

membuatnya sulit bernapas. Di

sampingnya, Madam Sonia

menepuk bahunya ringan,

seolah menyuruhnya untuk

patuh dan menerima nasibnya.

…

Pastikan kamu menurut

dan memuaskan pak Aryo bisik

Madam Sonia sebelum beranjak

pergi, meninggalkan Kinan

yang masih berdiri mematung,

kini sendirian diapartemen

milik Aryo,yang akan menjadi

majikannya sekarang.

NoteL..i..k..e.mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: JANGAN OM (PART3)
Next Post: JANGAN OM (PART 1)

Related Posts

JANGAN OM (PART13) Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART30) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART49) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART64) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART28) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART57) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme