Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

JANGAN OM (PART 14)

Posted on June 4, 2025 By admin

JANGAN OM (PART 14)

Isi Postingan:

JANGAN OM PART 14

…Ceritadewasa..

.

.

.

Pagi itu, Kinan berangkat ke

kampus diantar oleh Aryo.

Sesampainya di halte dekat

kampus, Kinan meminta Aryo

berhenti sebelum mencapai

gerbang.

Udah, Om, berhenti di sini

aja. Kinan bisa jalan kaki

masuknya, kata Kinan.

Aryo menatapnya heran.

Kenapa nggak sampai dalam aja?

Kenapa harus turun di sini?

Kinan terkekeh sambil

bercanda, Takut ada yang lihat

Kinan diantar Om-Om, nanti

dikira Kinan simpanan Om Aryo

lagi.

….

Aryo membalasnya dengan

nada tenang, Kita masuk aja

sampai dalam. Nggak usah ribet

Ishhh… nggak usah, Om,

tolak Kinan cepat. Om Aryo kan

mau kerja. Nanti mnalah telat

kalau nganterin Kinan sampai

dalam. Kinan bisa jalan kok.

Akhirnya Aryo mengalah

dan menuruti keinginan Kinan

untuk berhenti di luar gerbang.

Setelah Kinan turun, Aryo

melanjutkan mobilnya masuk

ke dalam kampus. Kinan

natapnya dengan heran.

Loh, kok mobil Om Aryo

malah masuk ke kampus?

gumamnya pelan. Apa dia ada

urusan buat ngurus pendaftaran

aku, ya? Ah, biarin aja. Yang

penting nggak ada yang lihat

aku bareng Om Aryo.

Dengan perasaan lega dan

sedikit bingung, Kinan berjalan

masuk ke dalam kampus.

Setibanya di dalam kampus,

Kinan langsung menuju kantor

administrasi untuk melapor dan

mendapatkan informasi.

Petugas kantor kemudian

menunjukkan ruang kelas serta

kegiatan-kegiatan yang harus

diikuti hari itu. Hari ini adalah

hari pertama Kinan masuk

kampus, agenda hari ini diisi

dengan kegiatan orientasi

kampus ospek yang diadakan

khusus untuk mahasiswa baru.

Setelah diberi penjelasano

singkat, Kinan diarahkan

menuju aula utama tempat

ospek berlangsung. la melihat

beberapa teman seangkatannya

sudah berkumpul, semuanya

tampakgugup namun antusias.

…

Di aula, suasana riuh oleh suara

perkenalan dan pembagian

kelompok. Kinan segera

encari kelompoknya,

berusaha untuk berbaur dengan

teman-teman barunya dan

mengikuti arahan dari panitia

ospek.

Sambil mengenakan

seragam ospek yang sudah

ditentukan, Kinan merasa

sedikit tegang. Hari pertama ini

menjadi awal perjalanannya di

kampus, dia akan memulai

kehidupan barunya, bersama

orang yang baru juga.

Saat mengikuti kegiatan

ospek, semuanya berjalan

dengan lancar bagi Kinan. Ila

tengah duduk di bawah pohon

kala jam istirahat., ketika

tiba-tiba seorang laki-laki

menghampirinya.

…

Hai, kamu mahasiswa baru

? sapa laki-laki itu basa basi

Kenalin, gue Niko, Ketua BEM di

sini.

Kinan sedikit terkejut, tapi

segera menjawab, Oh, hai, Kak

Niko. Nama aku Kinan.

Niko tersenyum dan

mengangguk. Kinan,? Nama

yang bagus. Kamu ambil jurusan

apa?

Akuntansi, Kak, jawab

Kinan singkat sambil tersenyum

malu.

Niko tersenyum lagi,

menatap Kinan sejenak. Oke,

selamat bergabung di kampus

ini, Kinan. Semoga lancar ya

ospeknya, katanya dengan

nada ramah.

Setelah berkata begitu, Niko

pun melangkah pergi,

meninggalkan Kinan yang

masih sedikit terpana dengan

pertemuan singkat tadi.

Perasaannya jadi campur aduk-

antara risih dan tidak nyaman,

karena Ketua BEM kampus tadi

terus memperhatikannya.

Kinan kemudian kembali

berkumpul bersama

teman-temannya, berusaha

fokus mengikuti kegiatan ospek

selanjutnya.

….

Setelah kegiatan ospek hari

ini selesai, Kinan menuju kantin

untuk membeli minum. Tanpa

sengaja, ia bertemu dengan Fuji

dan Sally, teman-nya. Begitu

melihat Kinan, Fuji langsung

berteriak histeris, Kinan..

kamu beneran Kinan?

Kinan hanya mendengus

sambil tersenyum tipis

mendengar pertanyaan konyol

itu. Kamu nggak ketemu aku

beberapa minggu sih Ji? Sampai

udah lupa sama wajahku?

Bukan gitu, Kin. Aku kaget

aja lihat kamu di sini, jawab

Fuji sambil tertawa kecil.

Kamu kuliah di sini juga,

Kinan? Sally ikut bertanya,

memastikan.

….

Iya dong, nih …Aku baru

aja selesai ikut ospek, ucap

Kinan sambil menunjukkan

kartu tanda pengenalnya.

Ah, akhirnya kita bisa

sekolah lagi di tempat yang

sama kayak dulu, seru Fuji

dengan semangat.

Mereka bertiga pun

akhirnya menuju kantin

bersama, mengobrol dan

mengenang masa-masa sekolah

dulu dengan tawa dan canda.

Hari ini, Kinan berangkat ke

kampus diantar oleh sopir,yang

ditempatkan Aryo di villa.

Kinan berangkat ke kampus

bersama Aryo hanya saat hari

pertama kuliah dulu, selebihnya

dia diantar oleh sopir.

Nanti pulang jam berapa

Mbak Kinan? tanya sopir

pribadi Aryo yang bernama Pak

Danang.

….

Belum tahu pak!! Soalnya

hari ini kan pertama kali

pelajaran dimulai, sepertinya sih

sampai sore. Bapak kalau mau

pulang, pulang aja dulu Pak!.

Nanti saya hubungi kalau sudah

mau pulang, sahut Kinan.

Pak Danang sedikit ragu

dengan perintah dari Kinan.

Tapi setelah berpikir sejenak,

akhirnya dia menyetujuinya.

Oke kalau begitu, habis ini Bapak

pulang ke Villa dulu ya mbak.

Nanti kalau sudah mau pulang,

Mbak Kinan hubungi saya aja

bapak pasti langsung menuju

kemari.

Iya terima kasih ya Pak,

Kinan pun lalu berjalan masuk

kedalamn kampus.

Setelah beberapa hari

menjalani ospek, hari ini adalah

hari pertama perkuliahan resmi

Kinan sebagai mahasiswa.

Suasana kelas begitu tenang,

semua mahasiswa terlihat

berfokus pada aktivitas

masing-masing. Di sebelah

Kinan, seorang perempuan

dengan penampilan sederhana

namun cantik tiba-tiba

menyapanya.

…..

Hai, nama kamu siapa?

tanya perempuan itu pelan.

Oh, hai! Aku Kinan. Kamu

siapa? balas Kinan sambil

tersenyum.

Aku Rossa, jawab

perempuan itu sambil

tersenyum ramah. Kamu

berasal dari mana, Kinan?

Aku asli dari kampung

Rambutan, lumayan jauh dari

sini. Tapi aku tinggal di sini

sama Omku, ujar Kinan.

Kalau kamu sendiri dari mana?

Aku asli orang sini kok,

rumahku nggak jauh dari

kampus ini, jawab Rossa.

Percakapan mereka terhenti

sejenak saat terdengar

bisik-bisik dari beberapa

mahasiswa. Salah seorang

teman sekelas berbisik pada

yang lain, Hati-hati, ya, guys.

Kita bakal diajar sama dosen

killer hari ini. Katanya beliau

galak banget. Kalau ada

kesalahan sedikit aja, bisa

langsung kena tegur.

….

Kinan dan Rossa saling

berpandangan, merasa gugup

mendengar kabar itu. Tak lama,

suara langkah kaki terdengar di

luar kelas, dan semua

mahasiswa terdiam. Pintu kelas

terbuka, dan masuklah sosok

dosen yang dikenal killer itu.

Kinan menahan napas,

matanya membelalak. Ternyata

dosen yang berdiri di depan

kelas itu adalah Aryo, suami

Kinan. Ia merasa kaget, tak

menyangka suaminya adalah

dosen yang terkenal galak di

kampus ini.

…

Om Aryo,gumam Kinan

pelan, yang hanya bisa didengar

sendiri olehnya.

Aryo berdiri tegak di depan

kelas, menatap para mahasiswa

dengan ekspresi serius. Kinan

berusaha menenangkan diri,

berusaha agar ekspresinya tetap

tenang dan tidak menarik

perhatian. Di dalam hatinya, ia

merasa campur aduk-antara

kaget, canggung, dan khawatir,

terutama karena ia harus

menjaga hubungan mereka

tetap rahasia di kampus.

Aryo berdiri di depan kelas

dengan sikap tenang dan

profesional, seolah-olah ia sama

sekali tidak mengenal Kinan. la

menjalankan perannya sebagai

dosen dengan sangat baik, tidak

menunjukkan sedikit pun

bahwa ada ikatan di luar kelas

dengan salah satu mahasiswa di

ruangan itu.

…

Selamat pagi, semua,

sapanya dengan suara tegas.

Perkenalkan, nama saya Aryo

Banyu Pramudya. Kalian bisa

panggil saya Pak Aryo.

Semua mahasiswa

memperhatikannya dengan

penuh rasa ingin tahu, terutama

setelah mendengar reputasinya

sebagai dosen yang terkenal

tegas.

Hari ini, lanjut Aryo,

saya akan langsung memberikan

kuis untuk kalian. Saya ingin

melihat seberapa jauh

pemahaman kalian tentang

mata kuliah ini. Jika ada yang

keberatan, silakan angkat

tangan.

Kelas menjadi sunyi. Tak

ada satu pun mahasiswa yang

berani mengangkat tangan atau

berbicara. Mereka hanya saling

melirik, tampak terkejut dengan

metode tegas Aryo yang

langsung menguji pengetahuan

mereka di hari pertama.

Baik, kalau tidak ada yang

keberatan, kuis akan saya mulai

,ujar Aryo sambil membagikan

lembar soal kepada para

mahasiswa. Kinan menerima

kertas itu dengan hati-hati,

berusaha tetap tenang meski ia

merasagugup. Ia tahu Aryo

tidak akan memperlakukannya

secara khusus, dan ia pun tidak

ingin identitasnya sebagai istri

muda Aryo terungkap.

….

Kinan mulai membaca soal

dengan serius. Meski sedikit

tegang, ia merasa tertantang

untuk menunjukkan

kemampuan di depan Aryo,

dosen sekaligus suaminya yang

kini berperan sebagai sosok

tegas di kelas.

Setelah kuis selesai, Aryo

berdiri di depan kelas dan

mengamati para mahasiswa.

Kemudian, ia menunjuk salah

satu malhasiswi di bagian depan.

Kamu yang pakai baju

putih, kata Aryo sambil

menatap ke arah Kinan. Siapa

namamu?

Kinan, yang merasa sedikit

jengkel karena dipanggil seperti

itu, berusaha tetap tenang.

Saya Kinan, Pak, jawabnya

pelan.

Aryo mengangguk singkat.

Kinan, tolong bantu saya bawa

lembar jawaban ini ke ruangan

saya.

….

Kinan mendesh kecil,

namun ia tetap menurut. Baik.

Pak, jawabnya sambil bangkit

dari kursinya dan

mengumpulkan lembar-lembar

jawaban dari temnan-temannya.

Setelah berpamitan kepada

mahasiswa lainnya, Aryo

melangkah keluar dari kelas,

diikuti oleh Kinan yang

membawa tumpukan kertas

jawaban. Sambil berjalan di

belakang Aryo, Kinan sesekali

menggerutu dalam hati, merasa

kesal karena Aryo Ternyata

sama saja kelakuannya saat

dikampus.

Dasar om – om tua jelek.

Nggak di Villa, nggak di sini

sama aja suka memenrintahku,

gumamnya pelan, cukup keras

untuk dirinya sendiri, tapi tidak

mungkin terdengar oleh Aryo.

Namun pikiran Kinan salah

Aryo masih dapat mendengar

gerutuannya, Aku masih bisa

mendengar ucapamu Kinan,

ucap aryo sedikit jengkel.

….

Setelah beberapa menit,

mereka sampai di depan ruang

dosen. Aryo membuka pintu

dan memberi isyarat agar Kinan

masuk terlebih dahulu. Kinan

meletakkan kertas-kertas

jawaban di meja Aryo, masih

dengan wajah cemberut.

Aryo memperhatikan Kinan

sejenak, lalu tersenyum tipis.

Terima kasih sudah

membantuku, Kinan, ucapnya

dengan nada yang lebih lembut.

Namun, Aryo tetap menjaga

sikapnya agar profesional.

Kinan hanya mengangguk

singkat. Lalu berniat untuk

Langsung kembali ke ruang

kelas. Saat Kinan hendak

meninggalkan ruangan, Aryo

tiba-tiba mencekl tangannya

dan menariknya hingga tbuh

Kinan menabrak ddanya.

Terkejut, Kinan refleks

memeluk Aryo untuk menahan

keseimbangan, dan ia memekik

pelan karena kaget. Begitu

menyadari posisinya, ia

buru-buru melepaskan

pelkannya dan menatap Aryo

dengan sedikit kesal.

…

Om Aryo, apa-apaan sih,

narik-narik segala? Kaget tahu!

ujar Kinan dengan wajah sedikit

marah.

Aryo tertawa kecil,

membuat Kinan semakin gemas.

Mau kemana kamu? Kan aku

belum nyuruh kamu keluar.

Kinan mendengus kesal.

Terus, aku disuruh ngapain lagi

sih, Om? Kan tugasku cuma

ngantarin kertas jawaban.

Duduk, perintah Aryo

sambil menunjuk kursi di depan

mejanya.

Dengan wajah masam,

Kinan menurut dan duduk di

kursi tersebut, menatap Aryo

dengan cemberut. Aryo pun

duduk di kursinya, menatap

Kinan dengan senyum yang

tenang.

…

Jadi, bagaimana ospekmu

kemarin? Semuanya berjalan

lancar, kan? tanya Aryo dengan

nada lembut, menunjukl

kekhawatirannya sebagai suami.

Lancar kok, Om, jawab

Kinan, mulai melembut. Tapi,

kenapa Om Aryo nggak bilang

dari awal, kalau Om dosen di

sini? Aku kaget Pas lihat om

Aryo masuk ke dalam kelas tadi

Aryo tersenyum santai.

Kan kamu nggak pernah nanya,

Kinan jawabnya dengan

tenang, seolah memang tak ada

yang perlu dijelaskan lebih jauh.

Kinan hanya mendengus

kesal mendengar jawaban Aryo,

Kinan pun lalu pamit keluar

untuk kelas berikutnya.

NoteL..i..k..e .mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: JANGAN OM (PART15)
Next Post: JANGAN OM (PART13)

Related Posts

PEMBANTU KU ( 00 ) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART14) Kisah Menarik
Cinta di Pantai Kisah Menarik
ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART5) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART52) Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART22) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme