Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART29)

Posted on June 4, 2025 By admin

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART29)

Isi Postingan:

ADIK IPAR PELIPUR LARAPART29

…

..

.

Sepanjang makan malam,

Celia berusaha tak

memperdulikan kode-kode yang

diisyaratkan Dimas kepadanya.

Celia hanya melirik sekilas

terus melanjutkan makan

malamnya.

Meski tak mendapat

tanggapan apapun dari Celia,

Dimas tak putus asa, tetap

mengode Celia,

mengirimkannya pesan.

Aku kangen kamu. 10 hari

gak lihat wajahmu dari dekat,

begitu isi pesan yang

dikirimnya.

Aku sudah bilang gak akan

menjauh darimu. Apapun yang

terjadi, tegasnya, menyusun

kata demi kata yang dikirim ke

nomor WhatsApp pribadinya.

itu.

…

Tak ada balasan dari Celia,

dia hanya membaca pesan itu

langsung dari notifikasi yang

masuk, tanpa membuka pesan

Dimas lagi-lagi harus

bersabar menunggu respon dari

Celia yang tetap cuek dan

mengabaikannya.

Dimas sangat tersiksa

menahan rindunya pada wanita

yang sangat dia cintai itu.

Apapun aktivitas yang dia

lakukan selama seminggu lebih

sama sekali tak mampu

mengusir wajah Celia dalam

pikirannya

Bahkan, saat dia kembali

nongkrong, bersama

teman-temannya di cafe, dia

terlihat tak bersemangat.

Kamu kenapa? Kembali

patah hati ? Emang kali ini

wanita mana lagi yang mampu

menaklukan dan kemudian

membuatmu bersedih hati.

Wanita mana yang membuatmu

jatuh cinta dan tergila-gila

padanya hingga tak mampu

move on, tanya temannya

Dimas.

…

Jangan bilang ini wanita

yang sama yang tempo hari itu,

yang juga membuatmu galau,

sambung temannya yang

lainnya

Ayoklah kita

bersenang-senang dan mencari

hiburan. Kita ke tempat karoke

yuk, ada LC cantik dan seksi di

sana, lanjut

Dimas enggan pergi ke sana,

karena aladan malas, tapi

akhirnya temannya berhasil

memaksanya ikut juga.

Meski berada di tengah

keramaian, ditemani gadis-gadis

cantik, tetapi tetap saja dia

merasa kesepian dan sama sekali

tak terhibur.

Raganya mungkin bersama

mereka, tapi tidak hatinya.

Tempat karoke itu,

ditemani sejumlah cewek cantik,

tetap tak bisa menghilangkan

bayangan Celia dari pikirannya.

Kenapa sih kamu gak

menikmati hiburan ini

Gadis-gadis itu sama sekali

tak sebanding dengan Celia

seorang.

…

Dimas benar benar jatuh

teramat dalam pada pesona

Celia, hingga dia tak sanggup

bangkit lagi bahkan untuk

melirik wanita lain.

Dia tak sanggung tanpa

bertemu dan melepas kangen

pada Celia.

Tapi, dia juga gak bisa

memaksa Celia agar dia mau

bertemu dengannya.

Dia tak mungkin bersikap

gegabah, mendatangi Celia di

butik ataupun di rumah Celia

hanya untuk sekedar

memandang wajahnya dari

dekat, bukan melihat dari

kejauhan seperti sekarang ini.

Dia hanya ingin memluk

erat tbuh harum wanita itu,

hanya itu saja yang mau dia

lakukan saat ini.

…

Karena itu, saat Celia

berkunjung ke rumahnya,

Dimas sangat senang.

Dia ingin sekali mendekap

wanita itu dalam hangatnya

pelkannya

Dimas sedang mencari

kesempatan untuk melakukan

itu. Hanya sebuah pelukan.

Dia berharap, malam ini

bisa melepas rindu dengan Celia

hanya hanya sesaat saja.

Usai makan malam, Bram

dan Celia lalu bicara secara

khusus dengan mananya Bram

di ruang kerja papanya.

Mamanya Bram bertanya

tentang planning Bram dan

Celia kapan mau punya anak.

Kalian apa masih menunda

punya momongan? Mama

sudah tak sabar menimang cucu

kata mamanya Bram.

Ma, sabar dong. Kita kan

menundanya hanya setahun.

Masih empat bulan lagi, sebut

Bram.

Mama gak tau alasan kalian

tidak mau punya anak sekarang,

harus menundanya. Kenapa sih

mamanya kembali bertanya.

Ma, kita gak bisa jelasin

alasannya. Celia harap mama

paham dan mengerti ya. Celia

juga mau segera memberikan

mama cucu. Benar kata Mas

Bram, mungkin tahun depan,

jelas Celia.

Jadi apa sih yang

sebenarnya membuat kalian

menunda punya anak. Mama

pikir gak repot kok kalau punya

anak, katanya mamanya,

dengan ekspresi kurang senang.

Bukan begitu ma, kita gak

akan repot kok. Tapi kita punya

alasan untuk menundanya. Dan

biarkan itu jadi rahasia kami,

kata Bram.

Alasan apa? Kenapa harus

merahasiakannya dari mama,

cecarnya lagi.

Bisa galk sih kita gak bahas

masalah itu? Inirumah tangga

kami. Biarkan kami yang

menentukan mana yang terbaik

untuk rumah tangga kami

sendiri, sebut Bram.

..

Kalau kalian merasa gak

sanggup urus anak. Biar mama

yang urus. Kalau Celia perlu

bantuan, mama bisa tangani

cucu mama, sebut Mamanya,

yang berpikir Celia lah yang

meminta merelka untuk

menunda punya anak.

Celia tak mau berdebat lagi

dengan mamanya Bram.

Biarkan saja dia berpikir begitu.

Karena, Bram sendiri juga

tidak jujur menyebutkan alasan

yang sebenarnya pada ibunya

itu.

…

Padahal, Bram lah yang

menginginkannya, yang

awalnya dikira Celia, Bram tak

mau punya karena ingin quality

time bersama, dan lebih fokus

dulu pada pekerjaannya.

Dan pada akhirnya Celia tau

alasan sebenarnya, itu semua

karena kondisi disfungsi seual

yang dialami Bram.

Bisakah mama bicara

berdua dengan Bram. Ada hal

penting yang mau mama

bicarakan, katanya.

Baik ma. Celia akan keluar

dari ruangan ini dan

membiarkan mama bicara

dengan Mas Bram, sebut Celia,

yang tau serta yakin apa yang

akan dibicarakan ibu mertua

nya itu.

Dia menduga, pastilah itu

tentang dirinya. Tapi Celia

berusaha tetap tenang.

Aku gak mungkin

membuka aib mas Bram pada

mamanya, batin Celia

Celia lalu keluar ruang kerja

papanya Bram di lantai dasar

rumah mewah tersebut,

berjalan melewati sudut

ruangan menuju ruang tamu.

…

Namun, secepat kilat,

pinggangnya tiba-tiba ditarik

dari pojok ruangan itu.

Celia kaget dan terperanjat

begitu mengetahui sosok yang

menariknya tubuhnya adalah

Dimas.

Lelaki itu menarik pinggang

Celia mendekapnya dalam

pelukan membawanya ke sudut

tembok.

Dimas! Apa yang kamu

lakukan?. Lepasin! katanya

kesal, setengah berbisik

Dia gak mungkin teriak

kencang karena suaranya bisa

didengar oleh seisi rumah dan

akan membuat heboh semuanya

Please, lepasin. Jangan

lakukan ini. Kamu gak bisa

berbuat seenaknya saja di

rumah ini padaku, katanya

marah.

Dengar! Kamu tau di ruang

kerja papamu ada Mas Bram dan

Mama. Mereka ada di sama. Jadi

tolong bersikaplah yang baik

dan sopan padaku, pintanya

geram.

…

Dimas tak bergeming,

bahkan makin mengeratkan

pelukannya, kemudian

membawanya ke depan ruangan

penyimpanan barang, dengan

posisi mereka yang masih

berpelukan.

Aku merindukanmu. Kamu

mengabaikanku selama 10 hari,

katanya, menatap tajam mata

Celia.

Aku sudah bilang padamu

untuk mengakhiri hubungan

kita. Berhenti lah

mengharapkan ku. Aku sudah

memutuskan tetap bersama Mas

Bram. Jadi kumohon hormati

keputusanku ini, pinta Celia.

Bee, apa kamu tidak kasian

padaku? Aku tersiksa menahan

rindu padamu. Aku hanya ingin

memelukmu sesaat,

ungkapnya.

Seperti yang pernah

kukatakan padamu, tolong jauhi

aku. Bersikap sewajarnya dan

selayaknya hubungan antara

kakak dengan adik iparnys,

jelas Celia.

Aku mengerti yang kamu

mau, tapi jawabanku tetap sama

seperti sebelumnya, aku gak

janji dan gak akan sanggup

melakukannya, sebut Dimas.

Kamu bilang kamu cinta

tulus sama aku, akan menuruti

semua keinginanku, tak mau

melihatku bersedih dan

menangis, katanya, dengan

suara pelan.

…

Tapi yang yang kamu

lakukan sekarang membuatku

kecewa dan sedih. Jadi tolong,

berhenti bersikap sekonyol ini,

biarkan aku pergi, tegasnya.

Dimas menatap

dalam-dalam mata Celia. Ada

gurat kekecewaan dan

kepedihan yang terpancar dari

mata beningnya.

Dan itu membuat Dimas

mengalah, dia turut merasakan

kepedihan Celia. Dia mungkin

sanggup melawan dunia,

menentang semua orang demi

Celia.

Tapi, Dimas tak sanggup,

tak mampu dan menyerah bila

itu sudah menyangkut

kesedihan yang Celia rasakan

saat dia melakukan kesalahan,

memaksakan keinginannya

pada perempuan itu.

Baiklah, maafkan aku yang

tak bisa membendung

kerinduan ini. am so sorry.

Pergilah, jawab Dimas lirih,

melepas pelukannya.

Lalu dia berbalik arah,

berpaling dari Celia, melangkah

perlahan menjauhi wanita itu.

Berjanjilah padaku untuk

hidup bahagia bersama Mas

Bram. Maaf bila aku

membuatmu kecewa dan sedih,

ucapnya terus berjalan tanpa

menoleh lagi ke belakang.

Tapi, tak disangka, justru

Celia memeluknya dari

belakang, mendekatkan

tubuhnya menempel ke tubuh

Dimas.

…

Dimas hanya bisa terpaku,

tak mampu berbuat apa-apa,

selain membiarkan Celia

memeluknya dari belakang.

Beberapa saat kemudian,

Dimas bisa merasakan bajunya

basah oleh air mata Celia.

Wanita itu menangis

sesenggukan.

Dimas berbalik badan,

menghadap Celia.

Bee, ada apa? tanya Dimas

khawatir, mendekap Celia di

dadanya.

..

Meski aku berusaha untuk

mengabaikanmu dan marah

padamu, sejujurnya aku butuh

kamu saat ini, sebutnya.

Dimas kemudian menarik

tbuh Celia, menmbawanya

masuk ke dalam ruang kecil

untuk penyimpanan barang.

Dimas mencum seluruh

wajah Celia berulang kali untuk

mengobati kerinduannya.

Dia lalu memojokkan tbuh

gadis itu ke dinding dan

mencumnya dengan perasaan

cinta, pria itu mengurung Celia

dengan kedua tangannya berada

di sisi tbuh Celia.

Celia membka mlutnya

sedikit untuk memberi akses

pada Dimas untuk membiarkan

Pria itu menjelajahi mlutnya.

Mereka melenguh dalam

ciuman yang hangat membaa.

Keduanya seakan lupa jika

ruangan itu berada di sebelah

kiri dari ruang kerja papanya,

yang bisa saja mereka

mendengar suara-suara penuh

hasrat yang sedang disalurkan

oleh dua insan berlainan jenis

itu.

 

NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART30)
Next Post: JANGAN OM (PART75)

Related Posts

ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART8) Kisah Menarik
HARI KELABU Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART16) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART17) Kisah Menarik
Tetangga menggoda ( part3 ) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART66) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme