Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART25)

Posted on June 4, 2025 By admin

ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART25)

Isi Postingan:

ADIK IPAR PELIPUR LARA PART25

…

..

.

Sepanjang perjalanan

pulang mengendarai mobil

mewahnya, Celia terus berpikir

keputusan apa yang harus dia

ambil.

Apakah dia harus bertahan

menjalani rumah tangga

bersama Bram, yang selama ini

dia rasakan begitu hampa, tak

berwarna serta tak bermakna.

itu seperti yang dia lakukan

selama ini?

Dia berusaha menjalani

rumah tangga meski tanpa

hsrat dan tanpa pelampiasan

dari suaminya.

Semua itu karena dia sangat

mencintai Bram dan tak ingin

berpisah dengannya meski

Bram talk memberinya

kehangatan.

….

Justru dia mendapatkan

kehangatan itu dari pria lain,

dari Dimas, adik iparnya sendiri.

Haruskan aku tetap

bertahan? Ataukah lebih baik

berpisah dengan Bram, pergi

dari sisinya dan menjalani

hidup mereka sendiri, di benak

dia terus mempertimbangkan

keputusan terbaik bagi dia dan

juga Bram.

Aku masih sangat

mencintai Mas Bram. Masih

sulit untuk memutuskan

langkah yang harus aku ambil.

Bertahan atau berpisah,

batinnya.

Aku masih tak sanggup

melepalskannya. Tapi kalau dia

masih belum sembuh, belum

normal. Ditambah sikap dan

perilakunya yang agak dingin

dan kurang perhatian padaku,

apa gunanya rumah tangga ini

dipertahankan, keluhnya

dalam hati.

Kecuali, Mas Bram yakin

dan bersungguh-sungguh ingin

normal kembali, ingin berobat,

mungkin akan aku

pertimbangkan lagi matang-

matang, katanya, terus

menyetir membelah udara

malam yang dingin karena

sedang diguyur hujan yang

semakin deras.

Sekeyar tenaga dia berpikir,

dan sepertinya Celia ingin

memantapkan hatinya untuk

memilih berpisah dengan Mas

Bram.

Kalaupun akhirnya aku

memutuskan berpisah dengan

Mas Bram, itu bukan karena

Dimas,gumamnya.

…

Bukan Dimas alasan Celia

jika pada akhirnya dia

mengambil jalan untuk bercerai

dengan Bram. Bukan karena

Dimas, tapi karena dia sudah

mempertimbangkan semua

aspeknya.

Meski Dimas telah

mengungkapkan perasaan

cintanya pada Celia berulang

kali, tapi dia belum bisa

menerima Dimas. Walaupun

diakuinya, pria itu membuatnya

nyaman.

Dia memperlakukannya

baik, bisa menenangkan dan

menyenangkan hatinya mampu

mengobati dahaganya akan

belaian dan cumbuan seorang

lelaki, yang membuatnya

bergairah, yang bisa

memuaskannya, yang tak

didaiat dari Bram selama 8 bulan

menjadi istri pilot tersebut.

Malam ini, aku harus

memberitahukan Mas Bram

keputusanku, katanya dalam

hati.

Celia tiba di rumahnya

setelah menempuh perjalanan

selama setengah jam. Dia lalu

masuk rumah mewah itu, lalu

menghmpas panatnya ke sofa

di ruang tamu bernuansa kream

dan putih gading itu.

Dia ingin duduk santai

sejenak, menenangkan hatinya

sebelum mengambil keputusan

yang mnenentukan masa

depannya.

Celia melihat jamn dinding,

menunjukkan pukul 20.00

malam. Waktu yang masih awal

bagi Bram untuk pulang ke

rumah.

…

Karena, seperti

kebiasaannya, kalau dia

hangaout ataupun kumpul

bersama tenan-temannya, pasti

akan pulang tengah malam atau

dini hari.

Karena itu, Celia berencana

menunggu Bram pulang di

lantai dua saja setelah dia mandi

dan makan malam.

Dia masih duduk di sofa,

saat Bram kembali ke rumah.

…

Sementara di luar hujan turun

semakin deras disertai petir.

Celia yang masih duduk di

sofa, didekati Bram sembari

tersenyum sumringah. Celia

heran melihat Bram tak seperti

biasanya, pulang cepat, tampak

tersenyum lebar, matanya

berbinar dan bahagia.

Entah aja yang terjadi

dengan suaminya itu, malam ini

dia pulang cepat.

Tak hanya itu, Celia juga

belum pernah melihat Bram

sehappy dan sesenang itu.

Bram lalu duduk di sofa,

berdampingan dengan Celia.

Sayang, apa kamu sudah

lama pulang? Pasti belum mandi

dan ganti baju juga kan? Kamu

masih pakai baju tadi pagi sebut

Bram.

Iya, sebentar lagi aku

mandi dan ganti baju, kata

Celia..

Apa kamu sudah makan

malam? tanya Bram, dengan

suara yang lembut.

Belum, aku sengaja

menunggumu untuk makan

malam, sahut Celia, berbohong.

Karena, dia tak berniat

menunggu Bram untukmakan

malam, sebab dia yakin Bram

pasti pulang larut malam.

Kamu mau mandi dulu

atau makan makan terlebih

dahulu? tanya Bram.

Makan aja, malas aja bolak

balik baik turun tangga kalau

mandi dulu, jawabnya.

Kalau begitu, ayok kita

makan. Aku sudah lapar,

katanya, mengulurkan

tangannya, mengajak Celia ke

ruang makan.

Padahal, Bram baru saja

makan barbeque saat tadi

berkumpul bersama sahabat dan

temannya.

…

Dia sebenarnya masih

kenyang, tapi sengaja

berbohong pada Celia untuk

meraih simpati wanita itu.

Ini kesempatanku

berbaikan dengannya. Aku

masih gak rela kehilangannya

saat ini. Aku mau dia tak

meninggalkanku. Aku mau dia

tetap jadi istriku sampai aku

benar-benar yakin bisa bersatu

dengan Dena nantinya, kata

Bram dalam hati.

Celia menurut, meraih

tangan Bram, lalu bangun.

Keduanya berjalan

bergandengan tangan berjalan

ke arah meja ruang makan.

Bram lalu menarik kursi untuk

Celia, mempersilahkannya

duduk.

Ayo, duduk di sini,

tawarnya tersenyum manis

pada istrinya itu.

Celia membalas senyuman

Bram, lalu duduk di kursi yang

disodorkan Bram barusan.

Ada apa dengan Bram.

Tumben dia bersikap manis dan

perhatian seperti ini. Apa dia

berusaha meluluhkan hatiku

agar takpergi darinya? batin

Celia.

Sayang kenapa? kok

bengong. Lagi melamun tentang

kita ya? tanya Bram,

menyentuh paha Celia, yang

duduk di sebelahnya.

Iya. Aku sedang melamun

tentang kelanjutan hubungan

kita. Selain itu, aku heran dan

bertanya-tanya dengan

perlakuan mas padaku saat ini,

sahutnya jujur.

Mas Bram pasti sedang

mencoba berbaik-baik

denganku kan? tanyanya.

Ini salah satu caraku

mendapatkan maaf darimu.

Caraku agar kamu tidak pergi

dariku. Aku sayang sama kamu.

Aku harap kamu gak pergi

ninggalin aku, harap Bram.

Aku sadar, selama ini

sikapku padamu tidak baik, aku

kurang perhatian padamu. Tapi

aku janji setelah ini akan

berubah menjadi suami yang

kamu harapkan, janjinya.

…

Benarkah kamu janji akan

berubah lebih perhatian dan

sayang padaku? Termasuk

nanti berobat dan melakukan

terapi untuk masalah kejan

ananmu kan? tanya Celia

memastikan Bram menepati

janjinya.

Iya, aku akan

melakukannya, jawab Bram,

memegang tangan Celia.

Ok, aku akan lihat mas

menepati janjimu. Kalau

memang sikap dan perlakuan

mas padaku semakin baik, akan

aku pertimbangkan untuk tetap

di sisimu, bersamamu, sebut

Celia.

Baik, akan aku buktikan

ucapanku itu melalui tindakan.

Aku yakin kamu gak akan

kecewa lagi padaku seperti

sebelumnya, kata Bram.

Mereka lalu makan malam,

dengan menu favorit Celia.

Usai makan malam, Celia

dan Bram masuk ke kamarnya,

Celia mandi dan berganti

pakaian.

Setelah itu, dia ke ruang

kerjanya. Bram menemani Celia

kerja menyelesaikan gambar

rancangannya di di ruang

kerjanya.

Dia terus memperhatikan

istrinya yang sedang fokus

menggambar.

….

Tak lama, Bram

membawakan Celia susu untuk

menemaninya bekerja.

Ini susu yang kubuat tulus

dengan penuh kasih sayang

untukmu, kata Bram.

Terima kasih ya Mas Bram

buatkan aku susu. Ini pertama

kali mas lakukan ini, kata Celia,

tersenyum.

Seketika, dia ingat

perlakuan dan perhatian yang

ditunjukkan Dimas padanya,

yang beberapa kali

membuatkannya susu saat dia

menyelesaikan kerjaannya

membuat sket gambar busana.

Ah, gak seharusnya aku

ingat Dimas. Aku harus mampu

dan berusaha untuk

hati

melupakannya, katanya dalam

Dia lalu minum susu hangat

yang dibuat Branm untuknya.

Pria itu duduk di kursi di

hadapannya, memuji sketsa

gambar yang dibuat Celia.

Gambar gaun dan baju

yang jamu buat bagus ya. Nanti

aku akan lihat langsung Hasil

karyamu di butik, kata Bram.

Memang ada beberapa

gambar baju yang telah

diselesaikan Celia, mulai dari

gaun pengantin, gaun malam

serta baju formal.

Terima kasih. Mas Bram

memang harusnya sering

datang ke butik, sesekali

menemaniku juga di sana,’

harap Celia.

….

Bram memang hanya

pernah pergi sekali ke butik saat

peresmian dua tahun lalu,

sebelum mereka menikah.

Setelah itu, dia pernah

mampir dua kali saat mengantar

Celia, tapi hanya sampai di

pintu masuk saja

Hari itu, Celia memang

ingin suaminya mengantarnya

ke butik.

Celia menghentikan

aktivitasnya sejenak,

mengistirahatkan tubuhnya,

bersandar di sandaran kursi

ruang kerjanya itu

Melihat istrinya tampak

kelelahan, Bram berinisiatif

memijat pundak dan leher Celia

Kamu lelah ya? Biar aku

pijatin agar kamu rileks dan fres

ya, kata Bram.

Celia mengangguk, tanda

menyetujui tawaran Bram

untuk memijatnya

Dia lalu bangun dari kursi,

berjalan menuju belakang kursi

tempat Celia duduk dan mulai

memijat pundak dan tengkuk

istrinya itu.

Gimana? Apa pijatanku

enak, atau terlalu keras? Apa

membuatmu kesakitan? tanya

Bram.

Enak, aku suka pijatannya,

sahutnya

Tapi, kalau Celia boleh jujur,

pijatan Dimas jauh lebih enak

dan membuatnya begitu tenang

dan nyaman dibandingkan

pijatan Bram.

Pun begitu, Celia tetap

merasa senang dan bahagia

dengan perlakuan Bram

padanya.

…

Celia pun mulai berubah

pikiran, memikirkan kembali

putusannya untuk berpisah

dengan Bramantio.

Celia merasa tak ada

salahnya memaafkan suaminya

itu, memberikan Bram

kesempatan, mencoba

mempertahankan rumah tangga

mereka. Memulai dari awal lagi.

Meski diakuinya, sampai

detik itu, Celia gak tau apakah

benar Bram berubah jadi lebih

perhatian dan tidak secuek dulu

pada Celia karena dia benar

ingin rumah tangganya tak

berakhir ataukah ada maksud

dan tujuan lain.

Tapi, apapun itu, Celia

seperti memang harus

mempertahankan rumah

tangganya. Mungkin ini jalan

takdirnya untuk terus menjadi

istri Bram.

Malam ini, Bram benar-

benar berada dalam mood yang

baik.

Kamu tdur di kamar kita

ya, katanya

Baiklah, aku tidur di kamar

kita lagi. Karena masih banyak

hal yang harus kita bahas,

sahutnya.

Di kamar tdur mereka, di

atas kasur empuk itu, Bram

tampak bersemangat dan

bergairah, saat dia duduk di

samping Celia, sembari

memegang tangan wanita itu

Mas, aku menmaafkan mas,

memberi mas kesempatan lagi.

…

Ayok kita mulai dari awal,

memperbaiki hubungan kita

dan rumah tangga kita lebih

baik lagi, kata Celia.

Terima kasih sayang. Aku

senang kamu mau

memaafkanku dan memberiku

kesempatan memperbaiki

dirimu, memberiku kesempatan

agar kita bisa terus bersama dan

aku janji akan membuatmu

bahagia, bisik Bram, memeluk

Celia.

Iya, aku akan memberimu

kesempatan membuktikan

sayang dan cintamu padaku.

Aku akan bertahan denganmu,

tutur Celia.

Pada akhirnya Celia

memutuskan untuk bertahan

dengan Bram melanjutkan

jalinan rumah tangga mereka.

Dia meyakini Bram layak

diberikan kesempatan dan Celia

akan membantu dan

mendampinginya untuk bisa

sembuh dan normal.

Celia tak pernah tau,

sesungguhnya Bram menmang

tak bisa melaksanakan tugasnya

sebagai suami, bukan karena dia

mengalami masalah skual.

Tapi karena dipikirannya,

dia hanya akan bercinta dengan

Dena seorang, sehingga dia tak

bernfsu dan berhsrat bercinta

dengan wanita lain, meski itu

istrinya sendiri.

….

Karena, yang Celia yakini,

Bram punya masalah Disungsi

sesual.

Celia bertekad akan

mendampingi Bram untuk

sembuh agar dia bisa

melaksanakan tugas dan

kewajiban sebagai suami,

memberikan nafkah batin dan

memuaskan Celia.

…

Karena itu, Celia berjanji

tak akan lagi bercmbu dengan

Dimas. Dia harus mampu

menekan hsratnya saat

bersama Dimas.

Karena, apapun alasannya,

apa yang mereka berdua

lakukan adalah dosa, kesalahan

besar.

Hubungan terlarang dia dan

Dimas tidak bisa dibenarkan,

tak seharusnya dilanjutkan.

Bram membelai rambut

Celia, perlahan dan tersenyum

padanya.

Wanita itu membalasnya

dengan senyuman menggoda ke

arah sang suan

 

NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART26)
Next Post: JANGAN OM (PART66)

Related Posts

Malam yang Tak Terlupakan Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART16) Kisah Menarik
ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART7) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART54) Kisah Menarik
ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART15) Kisah Menarik
TETANGGA MENGGODA (PART20) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme