ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART2)
Isi Postingan:
ADIK IPAR PELIPUR LARA PART2
…Ceritadewasa…
.
.
.
Bramantio pulang ke rumah
pada pukul 01.30 lewat tengah
malam. Dia masuk ke kamar
tidurnya, tanpa melihat Celia
yang sedang duduk dengan
lingerie sksi menunggunya.
Pria itu langsung ke kamar
mandi membersihkan dirinya.
Setelah berganti baju, dia lalu
naik ke atas tempat tdur,
mencim pipi istrinya.
…
Selamat malam sayang,
selamat tidur, katanya.
Dia membringkan
tbuhnya di atas kasur, mulai
memejamkan matanya. Celia
tampak merengut dan kesal, lalu
memanggil nama suaminya
keras.
Mas Bram, aku mau bicara.
Bangun, jangan tdur dulu,
katanya, menarik tangan Bram.
Ada apa sih sayangku, aku
ngantuk nih, katanya masih
berbaring di atas kasur.
Aku sudah menunggu mas
pulang, sengaja berdandan seksi
menyambut kedatangan mas.
Tapi ini reaksi mas Bram
padaku, kesalnya.
Kamu mau apa emangnya.
Kamu tau kan aku itu ngantuk
banget, gak sanggup
ngapa-ngapain malam ini. Jadi
tolong mengertilah kondisiku,
katanya, bangun duduk di
hadapan sang istri.
Mas bahkan tak melihat
wajahku sama sekali. Apa aku
kurang menarik bagi Mas Bram,
tanya Celia, marah.
Kamu itu menarik, sksi,
menggoda. Hanya saja, aku
mengantuk dan capek. Itu saja.
Maaf ya, katanya memelas..
Ayo jawab jujur. Aku pasti
tidak membuatmu bergairah
dan tergoda meski aku sudah
berdandan sksi begini,
tanyanya, dengan intonasi
keras.
…
Sayang, tanpa memakai
baju sksi dan berdandan pun
kamu tetap sksi, sebutnya.
Bohong, kalau memang
mas menganggapku sksi,
kenapa mas gak pernah
menyntuhku sejak malam
pengantin kita, ungkapnya.
Kenapa kita bahas ini terus
sih. Aku itu cinta sama kamu,
sayang sama kamu. Hubungan
suami istri itu gak melulu soal sqs kan?. Kita sudah sepakat juga
untuk menunda punya anak,
lanjutnya, dengan ekspresi tidak
senang.
Ya sudahlah, terserah mas
aja. Tidur saja sana. Aku juga
males berdebat sama Mas Bram,
kata Celia, berbaring di kasur,
memunggungi suaminya.
Bram lalu tdur disamping
Celia, memeluk istrinya itu.
Tapi, tangannya ditepis
Celia, dia sedikit jaga jarak,
menjauh dari jangkauan
suaminya, menarik selimut
kemudian memejamkan
matanya, tidur dengan perasaan
dongkol.
…
Malam itu, hubungan
ranjang pasangan suami itu
berlalu begitu saja, dengan
suasana dingin, tak berjalan
seperti harapan Celia.
Keesokan harinya,
kebetulan hari minggu, Celia
bangun pagi sekali.
Sementara, Bram masih
terlelap dalam tdurnya
kemudian masuk ke kamar
mandi, menghidupkan shower,
lalu mulai membasahi
tbuhnya.
Selesai mndi, Celia
memakai baju santai di rumah.
Dia lalu turun ke lantai bawah,
ke dapur, dari kamarnya di
lantai dua rumah itu.
…
Bik, aku bantu masak nasi
goreng ya. Pengen nasi goreng
Vietnam hari ini, katanya.
Baik nyonya, silahkan,
sebut Bibi Sarmi
mempersilahkan Celia memasak
nasi goreng.
Celia itu sejak kecil memang
pandai memasak semua jenis
makanan tradisional Indonesia.
Tapi, selama kuliah di LA,
dia makin pintar memasak
makanan dari banyak negara.
Salah satu favoritnya dan
Bram adalah nasi goreng
Vietnam. Nasi goreng tersebut
bercita rasa gurih, asin, dan
manis dari kecap ikan.
Nasi goreng ini
menggunakan bahan-bahan
yang segar dan berkualitas,
seperti sayuran wortel, kacang
polong, daun bawang, daging
asap dan sosis yang menambah
cita rasa gurih dan lezat.
Usai memasak dan
menyiapkan sarapan di meja
makan, Celia kembali ke
kamarnya, untuk
membangunkan Bram.
…
Sayang, ayo bangun. Sudah
cukup tidurnya, bisiknya di
telinga suaminya.
Bram menggeliat, lalu
bangun dan memluk istrinya
itu, menyandarkan kepalanya di
pundak Celia.
Masih ngantuk. Emang
sudah jam berapa? tanyanya.
Sudah pukul 07.05 nih,
jawab Celia.
Ayo bangun, mandi. Kita
kan mau jalan-jalan, belanja,
lalu ke tempat wisata juga.
Mumpung akhir pekan,
katanya.
Bram lalu bangun, dan
menuju kamar mandi.
Menunggu suaminya selesai
mandi, Celia membuat
secangkir teh Kamomil.
Dia lalu berdiri di balkon
kamar tdurnya, sambil minum
teh Kamomil itu, melihat ke
bawah.
…
Di halaman depan rumah,
dia melihat Dimas yang sedang
jogging pagi. Otot-ototnya agak
sedikit kekar, keringat
membasahi seluruh tbuhnya,
Pria itu terlihat makin
tampan dengan rambut panjang
awur-awuran dan berantakan,
sehingga mempertegas
kesannya dan tampilannya
sebagai badboy.
Celia terus memperhatikan
Dimas, saat secara tiba-tiba pria
itu juga menatap Celia.
Seketika mata mereka
beradu pandang, lalu Dimas
mengedipkan matanya
tersenyum nakal ke arah Celia.
Hal itu mnembuat Celia
gugup, lalu buru-buru
memalingkan wajahnya.
Dia tidak tau kenapa
perasaanya bisa tidak karuan
seperti itu saat tadi Dimas
menatapnya tajam.
…
Ada apa denganku? Kenapa
aku harus segugup ini sih,
batinnya.
Celia kemudian duduk di
sofa, membuka ponselnya,
mengecek Instagram pribadi
dan butiknya, sambil menunggu
Bram selesai mandi.
Setelah selesa mandi dan
berganti pakaian, Celia
menggandeng tangan Bram
untuk turun ke bawah sarapan
pagi bersama keluarganya.
Sejak dia menikah dengan
Bramantio, setiap pagi mereka
memang harus sarapan bersama.
Adikmu masih olahraga yya?
Kamu perhatikan gak dia
berubah, tanya mamanya.
Sepertinya begitu, gak
pernah bawa cewek lagi ke
rumah, betah lama-lama di
rumah, sudah jarang keluar
malam, tidak pernah pulang
larut malam lagi, sebut Bram.
Iya, kenapa bisa begitu ya.
Tapi mama senang kalau dia gak
playboy lagi, Kata mamanya,
yang masih bertanya-tanya
dengan perubahan dan sikap
Dimas yang tak seperti biasanya.
Namanya juga anak muda,
biarkan saja dia punya banyak
teman cewek. Itu hal wajar di
usianya sekarang, sebut
papanya.
…
Dimas berubah mungkin
lagi jatuh cinta kali. Ha..ha..ha.
, kata Bram tertawa.
Iya, mungkin saja. Semoga
saja benar, sahut mamanya.
Tak lama, Dimas bergabung
di meja makan usai olah raga.
Dia memang punya
kebiasaan berolahraga dulu bar
sarapan, dikenal sebagai fasted
cardio atau olahraga kardio
puasa.
Kebiasaanya itu membuat
mamanya heran bertanya
manfaatnya.
Apa sih manfaatnya
berolahraga dengan perut
kosong? tanya mamanya begitu
Dimas duduk di kursinya.
Biar penyerapan nutrisi
dari sarapan yang aku makan
lebih baik. Penyaluran nutrisi
ini ke otot dan liverpun menjadi
lebih maksimal dalam
membentuk jaringan otot,
menjaga ketahanan fisik,
membakar lemak, dan
meningkatkan kesehatan tulang
. jelasnya.
Kalau aku makin sehat,
ototku makin kekar dan fisikku
makin kuat, cewelk-cewek pasti
makin ngejar-ngejar aku. Lihat
ini tbuhku, makin bagus,
sahutnya, tertawa, sembari
melirik Celia.
Ah, di otakmu cuma cewek
aja yang kamu pikirkan. Gimana
dengan kuliahmu? tanya Bram.
Mas ini gimana sih, cewek
itu jadi penyemangat untuk aku
rajin kuliah, bikin hidup jadi
berwarna, jawabnya.
Mas mau aku ambilkan
nasi goreng atau nasi putih?
tanya Celia pada suaminya.
Nasi goreng Vietnam ya?
Aku mau, Tapi tambah telur
dadar, sahut Bram.
Celia lalu menyendok nasi
goreng ke piring Bram, lalu
mengambil telur dadar.
Piring itu kemudian
diletakkan di meja di depan
Bram.
Aku mau juga nasi goreng
itu, katanya, menyodorkan
piring ke depan Celia.
Kamu ini bisa ambil sendiri.
Jangan bikin repot kakak
iparmu, kata papanya.
Bukan begitu, kan Mbak
Celia lebih dekat dengan nasi
goreng. Apa salahnya sih
diambilin, alasan Dimas.
Lagian, sejak kapan kamu
sarapan nasi goreng. Biasanya
juga cuma makan sandwich dan
salad aja, heran mamanya.
Ngiler alku lihat nasi goreng
itu. Pengen nyicipin masakan
Mbak Celia. Boleh kan?
katanya menatap Celia,
tersenyum.
Iya, ayo nikmati nasi
goreng bikinan Celia. Kamu
pasti ketagihan. Enak rasanya,
sebut Bram, bangga.
Celia lalu mengambil nasi
goreng untuk Dimas.
Benar, lezat dan gurih
banget. Aku akan ketagihan
sama Mbak Celia. Eh,
maksudnya masakannya,
katanya nyengir.
…
Pria itu tampak makan
dengan lahap dan menghabisi
sepiring nasi goreng itu.
Padahal, harusnya dia tak
makan makanan berat, yang
mengandung karbohidrat
jogging.
Kalian gak ada rencana
pergi bulan madu. Masa
pengantin baru gak honeymoon.
Kalau males ke luar negeri, ke
Bali atau Lombok aja yang dekat
saran mamanya.
Gak dulu lah, ntar
kapan-kapan aja, jawab Bram.
Kapan lagi? Minggu depan
cutimu selesai. Udah sibuk
terbang lagi. Kapan pun
waktu bulan madu. Manjain
lagi.
istrimu. Mama pengen cepat
dapat cucu juga, sambungnya
Mama tenang aja. Kita gak
buru-buru pengen punya anak
juga kok. Mau menikmati
pernikahan ini berdua aja dulu.
Ya kan sayang? tanya Bram
pada Celia.
Iya ma, sahutnya, singkat.
Meski mereka sepakat
untuk gak mau punya anak
sekarang atau menunda punya
momongan, tapi Celia gak
menyangka cara yang dilakukan
Bram adalah dengan tidak
menyentuhnya.
Harusnya tetap
melakukangan hubungan suami
istri, kan bisa pakai pengaman,
gumam Celia dalam hati.
Tapi ya sudahlah, gak usah
mikirin itu terus, ntar bikin
stress, katanya dalam hati.
Celia dan Bram lalu bersiap
jalan-jalan akhir pekan dan
belanja di mall. Pria itu jalan
duluan ke luar menuju garasi
sembari menerima telpon.
Mas tunggu, panggil Celia
menyusul Bram.
….
Hari itu, Celia berdandan
sederhana, tanpa make up tebal,
outfit santai, dan tas selempang.
Cantik dan harum, kata
Dimas, menggodanya, saat Celia
lewat disampingnya.
Celia hanya melihat Dimas
sekilas, kemudian terus berjalan
tanpa membalas perkataan
Dimas.
Dia tak pedulikan gombalan
Dimas itu, terus berjalan cepat
keluar rumah menyusul
suaminya.
Dimas masih menatap
punggung kakak iparnya itu
sampai menghilang dibalik
pintu.
Mbak Celia tau, mbak
adalah wanita yang aku impikan
Setiap malam batinnya ..
NoteL..i..k..e .mu penyemangat Mimin
Related: Explore more posts