Skip to content
LahanBasah

LahanBasah

ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART1)

Posted on June 4, 2025 By admin

ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART1)

Isi Postingan:

ADIK IPAR PELIPUR LARA PART1

…Ceritadewasa…

.

.

.

Apagunanya memakai

lingerie sksi itu. Mas Bram gak

akan pernah menyentuhmu.

Percaya padaku, ledek Dimas,

mengedipkan matanya genit.

Itu bukan urusanmu. Pergi

sana jangan menggangguku,

ketus Celia Anindita, yang

berjalan mondar mandir di

ruang keluarga.

Matanya terus melihat ke

arah pintu dan jam dinding di

tembok rumah mewah itu.

Waktu sudah hampir lewat

pukul 23.30 WIB, tapi Bram

belum juga ada tanda-tanda

kembali ke rumah.

…

Masa pengantin baru,

malah ditinggal pergi

minum-minum dengan

teman-temannya. Istrinya

dianggurin begitu saja. Aneh

kan, katanya.

Sok tau kamu. Mas Bram

gak mengangguriku. Lagian

ngapain aku mesti cerita ke

kamu apa yang kami lakukan.

Mending kamu diam deh, gak

usah ngerecoki aku tiap hari,

geramnya.

Aku cuma ngingetin Mbak

Celia aja. Jangan kelamaan

menunggu. Aku siap 100 persen

melayani mbak, tawanya

cekikikan.

Lihat saja, sebentar lagi

mas mu itu juga pulang. Jadi

jangan pernah berharap aku

akan tergoda rayuanmu itu.

Kamu mendingan tidur aja sana

, kata Celia, memasang wajah

masan.

Harusnya Mbak Celia ikut

saja tadi. Dari pada mondar

mandir gak jelas dari tadi, kata

Dimas, lagi-lagi tertawa.

Kenapa kamu selalu ikut

campur urusanku dengan mas

mu itu. Apa gak ada kerjaan lain

ya, bentak Celia.

Aku kasian aja lihat mbak

seperti ini, gelisah dari tadi. Aku

yakin, kalian belum malam

pertama juga kan? Apa mau aku

gantiin Mas Bram gak.

Mumpung aku lagi nganggur

malam ini, goda Dimas.

…

Eh, jangan kurang ajar ya,

aku ini kakak iparmu. Istri dari

mas mu, jawab Celia kesal.

Aku kan cuma nawarin jasa,

siapa tau Mbak Celia

pertimbangkan. Mana cuaca

malam ini dingin lagi. Mbak

pasti butuh kehangatan kan.

Sayang banget body seks dan

bahen1 itu dianggurin begitu

saja. Tak ada yang

menghangatkan dan

mencumbuinya, bisik Dimas di

telinga Celia, yang tiba -tiba saja

sudah berdiri di sampingnya.

Wanita itu bahkan bisa

merasakan hembusan nafas

Dimas di leher jenjangnya.

Sesaat dia seperti merinding

dan terhanyut merasakan

hembusan nafas Dimas itu,

sebelum akhirnya dia

nenguasai dirinya.

Jangan berani dekat-dekat

aku lagi, awas saja nanti,

ancamnya.

Memangnya apa yang bisa

mbak lakukan? Aku gak takut,

katanya.

Celia lalu duduk di sofa di

ruang keluarga, diikuti Dimas

yang duduk di sebelahnya.

Malam itu, perempuan yang

merupakan seorang fashion

desainer itu memakai lingerie

merah menyala, lipstik merah,

dengan rambutnya yang diurai.

Dia sengaja berdandan

begitu agar saat suaminya

pulang, tergoda padanya.

Bahkan, sebenarnya, tanpa

memakai gaun seksi sekalipun,

Celia mempunyai body yang

aduhai, bak gitar spanyol,

dengan bukit kembarnya yang

montk, kulitnya yang putih

bersih, bbirnya yang penuh,

yang penuh memberikan kesan

sensal dan menarik.

Para pria sering kali tertarik

pada bbir yang terlihat lembut

dan berisi yang dimiliki wanita 2

4 tahun itu.

…

Bentuk tbuh Celia juga

membuat pria tak berkedip

menatapnya, termasuk Dimas,

adik suaminya.

Mahasiswa teknik berusia 20

tahun itu memang dikenal

playboy, tengil dan badung.

Dia bisa memacari bahkan

sampai tiga gadis sekaligus

setiap bulannya.

Wanita itu sudah hapal

betul tabiat dan perilaku adik

iparnya itu.

Bahkan sebelum menikah

dengan Bramantio seminggu

lalu, Dimas sudah sering

menyindir dan meledeknya.

Dia masih ingat beberapa

kali datang ke rumah mewah ini,

Dimas sering kali mengejeknya.

Pria playboy itu bahkan

kerap kali menggodanya. Tapi,

dia tak pernah memberitahukan

kelakuan Dimas itu pada

suaminya, Bramantio Hadi,

seorang pilot sebuah maskapai

asing terkenal.

…

Mbak Celia, sebaiknya

pertimbangkan lagi rencana

pernikahan dengan mas ku itu.

Dia gak akan pernah bisa

membuat mbak puas. Mending

sama aku saja.ha..ha..ha.,

katanya, tertawa dengan

tatapan nakal.

Kamu itu fokus aja dengan

kuliahmu. Belajar yang benar.

Jangan ikut campur urusan

orang dewasa, sahut Celia.

Aku itu sudah besar, sudah

20 tahun, anak kuliah. Bukan

anak kecil seperti yang mbak

pikirkan. Aku bahkan bisa

muasin cewek, sudah bisa bikin

anak juga. Mbak mau buktiin

gak. Ayo kita coba kalau gak

percaya, katanya, genit.

Dengar, kalau kamu masih

bersikap seperti ini, suatu hari

aku akan menampar mulutmu

itu. Dengar? kesal Celia.

Wk..wk..wk..aku tunggu

hari itu tiba, dengan senang hati

aku akan menikmatinya, ledek

Dimas.

Celia dan Bram baru saja

menikah dengan pesta yang

mewah dan meriah di sebuah

hotel bintang lima.

Pesta yang dihadiri lebih

kurang dua ribuan undangan itu

adalah wedding party impian

Celia.

Wanita lulusan sebuah

kampus jurusan fashion

desainer di Los Angeles Amerika

Serikat.

Dia sekarang punya sebuah

butik, dengan brand namanya

Celia.

Baju dan pakaian

rancangannya sudah mulai

dikenal oleh masyarakat luas.

Celia sendiri bukan berasal

dari keluarga kaya, tapi dari

keluarga sederhana.

Dia anak pertama dari tiga

bersaudara, dua adiknya, satu

laki-laki, bernama Ferdi, 17

tahun, masih SMA kelas dua dan

yang perempuan Santi, 21 tahun,

kuliah di jurusan manajemen,

sekampus dengan Dimas.

Ayahnya Bambang Wijaya,

karyawan sebuah perusahaan

dan ibunya, Nani, membuka

kios kelontong di depan rumah

mereka.

Dia bisa kuliah di LA,

Amerika karena mendapatkan

bea siswa dari kantor ayahnya,

yang memang memberikan

bantuan biaya pendidikan bagi

anak karyawannya yang pintar

dan berprestasi.

Dia bertemu Bram di

bandara, saat perjalanan

pertama kali berangkat ke LA

untuk menuntut ilmu tiga tahun

lalu.

Celia sudah jatuh cinta pada

pilot ganteng yang ramah,

sopan dan lembut itu.

Sejak mereka pacaran, Bram

sangat menjaga hubungan

pacaran mereka dengan

hubungan yang sehat, tanpa se

bebas dan cmbuan berlebihan.

Dia paling hanya memegang

tangan, memluk, merangkul

dan mencim pipi dan kening

Celia.

…

Maaf sayang, sampai kita

menikah, aku gak mau

menyentuhmu, katanya suatu

hari saat Celia bertanya alasan

Bram tak pernah

mencmbunya.

Aku justru senang kamu

seperti ini. Menjaga marwah

dan martabat ku sebagai

perempuan. Tak menyentuhku

sampai kita menikah, sahut

Celia.

Itulah, yang membuat

wanita itu tergila-gila padanya.

Karena jarang ada pria sesopan

dan sangat menjaga martabat

perempuan seperti yang Bram

lakukan.

Apalagi dia seorang pilot,

yang setiap hari bergaul dengan

pramugari cantik dan pasti

banyak wanita yang tergila-gila

padanya

Keluarga Bramantio itu

salah satu keluarga terpandang

di kota itu. Bapaknya, Hadinata

seorang konglomerat,

pengusaha real estate dan

ibunya, Lita Rahayu pemilik

hotel dan restoran terkenal.

Bram hanya mempunyai

satu orang adik, Dimas Respati,

yang menurut penilaian Celia

sikap dan perilakunya sangat

bertolak belakang dengan

kepribadian kakaknya

Bramantio.

….

Dimas itu ceplas ceplos,

urakan, badboy, tengil dan

seenaknya saja.

Celia lalu mengakhiri

perdebatan dengan Dimas.

Dia memilih masuk

kamarnya dan menunggu Bram

di tempat tidurnya.

Mereka tinggal di rumah

mewah milik keluarga Bram

atas permintaan Mama

mertuanya.

Sebenarnya, dia ingin

tinggal di rumah sendiri, yang

memang sudah disediakan Bram

untuknya.

Mama mau kamu tinggal di

sini, paling gak beberapa bulan

ke depan lah, buat temani

mama, biar mama ada teman

juga, pinta mama mertuanya,

yang ramah dan baik.

Gimana ya, kalau memang

Mas Bram mau tinggal di sini,

aku ikut apa katanya aja, sebut

Celia.

Bram menyetujui

permintaan mamanya. Karena,

menurut dia, nanti kalau Bram

terbang, dia gak kesepian jika

tinggal di rumah ini.

Jadilah, meski seminggu

setelah pernikahannya, dia

memenuhi permintaan Mama

mertuanya tinggal di rumah ini.

Celia masih menunggu

suaminya kembali ke rumah.

Sama seperti malam

sebelumnya, Celia masih setia

menunggu Bram pulang.

…

Padahal waktu sudah

menunjukkan pukul 00.30 lewat

tengah malam, tapi suaminya

itu belum juga pulang.

Bram tak menyentuhnya

sebagai pasangan suami istri

sejak malam pertama, Celia

memaklumi itu karena mungkin

Bram capek dan lelah setelah

pesta pernikahan.

Tapi, malam-malam

setelahnya, Bram masih tak

menyentuhnya, dengan alasan

sedang gak mood.

Celia bahkan berinisiatif

lebih dulu merayu, menggoda

dan bercmbu dengan sang

suami. Tapi tampaknya, Bram

terlihat tak bersemangat dan

mengeluh capek.

Karena itu, Celia bertekad

dan tetap menunggu Bram

pulang malam ini.

Dia tak mau tdur dulu,

karena malam ini dia berharap

Bram melakukan tugasnya

sebagai suaminya.

Karena, tak bisa dipungkiri,

sebagai wanita dewasa dan

normal, Celia tentu saja butuh

belaian, cmbuan, kasih sayang,

manja-manjaan serta

mesra-mesraan dengan

suaminya.

NoteL..i..k..e..mu penyemangat Mimin


Related: Explore more posts

Kisah Menarik Tags:Cerita Basah, Cerita Dewasa, Cerita Panas, Cerita Seru, Kisah Basah, Kisah Seru

Post navigation

Previous Post: ADIK IPAR PELIPUR LARA (PART2)
Next Post: JANGAN OM (PART18)

Related Posts

BALADA BESAN DAN MENANTU (PART47) Kisah Menarik
JANGAN OM (PART43) Kisah Menarik
BALADA BESAN DAN MENANTU (PART68) Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART10) Kisah Menarik
TERDIAM DALAM TAKDIR (PART26) Kisah Menarik
ADIK IPAR PELIPUR LARA(PART10) Kisah Menarik

Recent Posts

  • Judul : Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Malam Pertama di Kos-Kosan
  • Judul: Rahasia di Balik Ruang Meeting
  • Judul: “Rahasia di Balik Ruang Meeting”
  • ***ENNY ARROW ***

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025

Categories

  • Kisah Menarik

Copyright © 2025 LahanBasah.

Powered by PressBook Grid Dark theme